Mohon tunggu...
Herman Matius
Herman Matius Mohon Tunggu... -

math

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Belajar Bahasa: Mengerti Akan Arti Ucapan Selamat

28 Desember 2015   01:12 Diperbarui: 28 Desember 2015   01:42 829
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Alasan saya menulis disini adalah sepertinya orang Indonesia sudah banyak yang salah dalam mengartikan esensi ucapan selamat. Contohnya adalah ketika seorang mengucapkan selamat tahun baru, apakah boleh mengucapkan selamat natal, dll. Yang saya tegaskan untuk komentator, disini saya membahas secara umum, tidak menyinggung agama, komentar dengan menyingggung hal itu saya anggap komentar spam.

Untuk keperluan itu, mari kita mulai dari contoh hal-hal kecil.

Selamat datang

Selamat makan

Selamat bersenang-senang

Dll

Hal pertama adalah kita harus menemukan pola. Pola akan apa arti ucapan selamat. Setelah mengamati pola, saya menyimpulkan ucapan selamat itu ya untuk mengucapkan selamat, dalam artian bertumpu kepada orang/mereka/orang banyak yang kita ucapkan "sesuatu" yang kita ingin yang diucapkan tahu kalau kita tahu mereka dalam kondisi itu.

1. Ucapan selamat itu untuk orang yang diucapkan, artinya bukan untuk yang mengucapkan, ya, kecuali mengucapkan untuk sendiri.

Misalnya selamat datang, itu karena orang yg diucapkan baru datang, bukan karena sang guru baru datang. Masalahnya adalah ketika dipakai secara umum, ketika sekarang dipakai selamat tahun baru dan dituliskan banner itu di saat semua orang bertahun baru, mereka yang mengucapkan menganggap mereka juga ikut. Padahal, ucapan itu berarti untuk orang yang diucapkan, misalnya jika dari sang manager mengatakan hal itu ketika rapat ke karyawannya bukan untuk manager.

Dalam hal ini, ketika mengucapkan selamat datang, sang pengucap tidak harus baru datang. Ketika mengucap selamat merayakan tahun baru, sang pengucap tidak harus merayakan tahun baru.

2. Mereka yang tidak mengalami ketika diucapkan tidak usah ditulis. Misalnya seorang guru ketika masuk kelas mengucapkan selamat datang di kelas ini artinya tidak perlu dituliskan selamat datang di kelas ini kecuali yang absen atau selamat datang di keals ini bagi yang mendengar. Cukup begini, selamat datang siswa-siswa baru, tidak usah selamat datang siswa-siswa baru, kecuali asisten saya, karena dia bukan siswa.

3. Ucapan selamat diucapakan agar yang diucapakan tahu bahwa yang mengucapkan tahu bahwa mereka dalam kondisi itu.

Misalnya: ketika baru saja menikah, Edi ingin bahwa Anto dan Indri tahu bahwa Edi tahu mereka sedang berbahagia. Jadi tidak perlu mengatakana 

saya tahu kalian sedang berbahagia, ucapan itu diganti dengan "selamat berbahagia". Ini tidak berarti bahwa Edi berbahagia juga.

4. Ucapan selamat tidak digunakan untuk hal buruk. Misalnya ketika teman sakit, tidak perlu mengucapkan selamat sakit.

5. Dalam hal, selection, ucapan selamat bermakna, ucapan itu ditujukan untuk si selected (mengspesialkan seseorang).

Misalnya saat Budi dan Anto datang, si Wati mengucapkan selamat datang Budi padahal Anto juga baru datang.

6. Ucapan selamat terkadang agak "sotoy" dan itu adalah sebuah harapan baik

Misalnya selamat makan dan kenyang. "Kenyang" disini adalah harapan sang pengucap. Contoh lain: Selamat sejahtera, adil dan makmur

Demikian ulasan saya tentang ucapan selamat, demikian pelajaran bahasa dari saya. Semoga bermanfaat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun