Ringkasnya, Industri garam di NTT merupakan harapan untuk memperkuat sektor ekonomi produktif. Namun, sebagai sektor ekstraktif akses lahan akan menimbulkan persoalan serius yang berujung pada naiknya biaya dan juga konflik horizontal dan vertikal. Untuk menurunkan potensi ekonomi berbiaya tinggi dan dampak sosial, ekonomi dan lingkungan yang tak diharapkan, dibutuhkan kajian komprehesif dan opsi-opsi strategis untuk mengoptimalkan kehadiran industri garam dan dampaknya, serta disosialisasikan untuk menghindari improvisasi kontraproduktif. Persoalan utama yang perlu diselesaikan adalah penetapan rencana tata ruang dan pemanfaatan kawasan pesisir termasuk kepastian pemilik lahan. Pemerintah juga perlu menetapkan opsi-opsi kerja sama perusahaan, pemilik lahan dan masyarakat serta pembagian manfaat untuk mengantisipasi konflik masa depan. Â Kita mau investasi garam yang menggarami rakyat NTT alias memperkuat eksistensi bukan menyingkirkan orang NTT.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H