Mohon tunggu...
Herman Seran
Herman Seran Mohon Tunggu... Petani - Petani

Pekerja swasta yang menulis sebagai hobi dengan ketertarikan multispektrum. Konsentrasi khusus pada valuasi projek, manajemen organisasi, pemberdayaan masyarakat, komunikasi dan negosiasi strategis dan ekonomi ekstraktif.

Selanjutnya

Tutup

Money

Investasi Garam yang Menggarami

11 Februari 2019   08:29 Diperbarui: 11 Februari 2019   15:35 377
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Ringkasnya, Industri garam di NTT merupakan harapan untuk memperkuat sektor ekonomi produktif. Namun, sebagai sektor ekstraktif akses lahan akan menimbulkan persoalan serius yang berujung pada naiknya biaya dan juga konflik horizontal dan vertikal. Untuk menurunkan potensi ekonomi berbiaya tinggi dan dampak sosial, ekonomi dan lingkungan yang tak diharapkan, dibutuhkan kajian komprehesif dan opsi-opsi strategis untuk mengoptimalkan kehadiran industri garam dan dampaknya, serta disosialisasikan untuk menghindari improvisasi kontraproduktif. Persoalan utama yang perlu diselesaikan adalah penetapan rencana tata ruang dan pemanfaatan kawasan pesisir termasuk kepastian pemilik lahan. Pemerintah juga perlu menetapkan opsi-opsi kerja sama perusahaan, pemilik lahan dan masyarakat serta pembagian manfaat untuk mengantisipasi konflik masa depan.  Kita mau investasi garam yang menggarami rakyat NTT alias memperkuat eksistensi bukan menyingkirkan orang NTT.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun