Mohon tunggu...
Herman Sbastian
Herman Sbastian Mohon Tunggu... Arsitek - Arsitek

Hidup itu ya berguna bagi sesama manusia dan alam sekitar.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Persekutuan Remaja Kristen yang Inklusif

12 Juni 2021   07:54 Diperbarui: 12 Juni 2021   08:05 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Bacaan : 1 Korintus 11:17-22

Penjelasan apa yang terjadi dalam teks :Surat Paulus kepada jemaat Korintus ini sebenernya nadanya sangat keras, dan sangat memalukan, yuk kita bayangkan. Jaman Korintus dulu, perjamuan makan itu bentuknya makan bersama, dimana masing masing orang itu membawa makanan, lalu dikumpulkan untuk dimakan bersama. Oiya sebagai latar belakang, Korintus pada jaman itu tuh, kota yang maju dan ramai, jadi udah beragam orang yang hidup dikota itu, demikian juga dengan persekutuan orang Kristen yang baru ini, terdiri dari beragam juga. Nah ada hal memalukan dalam perjamuan makan yang diadakan di Korintus ini, yaitu ada golongan/pemisahan dalam jemaat, ketika mereka makan, maka yang golongan orang kaya makan hanya diantara mereka, makan sampai kenyang dan puas, sementara yang golongan sederhana juga hanya makan diantara mereka saja, apalagi yang datang gak bawa makanan maka makan angin di meja makan yang sama, sikap yang memalukan dong, dan ini berjalan terus, meskipun setelah itu mereka bersekutu dan belajar Firman Tuhan bersama, kebayang kan teladan apa yang diberikan oleh sesama jemaat ditempat itu. Nah para Majelis ditempat itu gelisah dan melaporlah kepada Pak Paulus, maka kemudian datanglah surat itu.

Yang lebih parah lagi adalah pada ayat 20, 21 dan 22, kira kira dalam bahasa sederhanya: Persekutuan yang kamu lakukan itu gak guna banget, kamu berkumpul dan makan secara gak ada etika dan gak peduli sama sesamamu, gak ada obat kalian, sementara kalian makan sampai kenyang, namun disisi lain ada yang gak kebagian atau tidak makan sama sekali, itukah yang kalian bilang makan bersama Perjamuan Tuhan? Apakah kalian gak punya sopan santun atau gak mampu untuk makan sendiri di rumah kalian? Apakah kalian mau pamer, kalo kalian bisa makan enak dan berlimpah, sementara di sebrang mejamu ada Saudara mu yang sama sekali gak makan? Kristen apaan kalian ini? Memalukan !.

Yuk coba kita fikirkan tentang kata kata ini: ini adalah dua kata yang saling bertentangan.

Ekslusivis (Ke luar): adalah paham yang mempunyai kecenderungan untuk Membedakan diri atau memisahkan diri dari komunitas, masyarakat atau publik. Faktor-faktor yang menyebabkan eksklusivisme adalah faktor kecemburuan sosial, merasa minioritas, rendah diri, ekonomi, perbedaan status dan peran sosial, merasa kelompok sendiri adalah kelompok yang paling baik. Misal anak yang kaya hanya dengan yang kaya, atau yg miskin hanya dengan yang miskin, lalu keduanya membuat kutub, hingga munculah bibit perpecahan, curiga dan pertikaian. Yang kedua adalah kata ini :

 Inklusivisitas (Ke dalam): adalah memposisikan dirinya ke dalam posisi yang sama dengan orang lain atau kelompok lain sehingga membuat orang tersebut berusaha untuk memahami perspektif orang lain atau kelompok lain dalam menyelesaikan sebuah permasalahan. Misal karena kita sesama manusia maka mau kaya mau miskin ya pasti butuh ngobrol dan dikasihi, atau sesama manusia ya pastinya sama sama ingin berbahagia. http://lpp.uad.ac.id/

"Manusia itu aslinya/alaminya adalah mahluk sosial" kata opung Aristoteles filsuf Yunani, artinya secara natur manusia itu mulai dari lahir, bertumbuh dan berkembang hingga nanti matinya berangkat ke liang kubur ya selalu membutuhkan orang lain, manusia gak bisa hidup dalam isolasi, manusia perlu berkomunikasi, berinteraksi dengan sesamanya manusia lain. Hal ini sudah tidak bisa disangkal lagi, maka jika kita menusia melawan sikap nature kita untuk hidup sebagai mahluk sosial, maka sebetulnya kita mematikan diri kita sendiri, membuat sengsara sendiri dan perlahan hilang sendiri.

Hidup dalam kebaragaman adalah naturenya manusia, Sekarang yang menjadi pertanyaan kita : adalah bagaimana cara hidup didalamnya?

Normalnya seperti alam, sudah beragam dari awal, coba lihatlah tubuh kita, bentuk yang beragam di tubuh, beragam bentuk gigi, beragam model, kesukaan, hobby, sifat dan karakter di keluarga, jika melangkah keluar kita akan menjumpai keberagaman budaya, cara pandang, sopan santun, warna kulit, temperamen dan agama, dan itu normal normal aja, bukan hal yang perlu kita takuti, atau phobia bahkan, mungkin juga kemajuan teknologi kita juga akan melihat keregaman dari berbagai species diluar planet bumi.

4 hal yang akan kita garis bawahi untuk bagaimana kita bisa bersukacita didalam keberagaman ini :

1. Terbuka/ Open adalah kesediaan untuk mencoba hal-hal baru atau mendengar dan mempertimbangkan ide-ide baru. Contoh orang yang mendengarkan lawannya dalam debat untuk melihat apakah informasi itu masuk akal atau apakah dia bisa berubah pikiran. Bersedia mempertimbangkan ide atau pendapat baru dan berbeda. berpikiran terbuka berarti memiliki kemampuan untuk mempertimbangkan perspektif lain dan berusaha berempati kepada orang lain, bahkan ketika Saudara tidak setuju dengan mereka, yang ditunjukkan dalam sikap mau menerima perbedaan, kritik dan saran dari orang lain. terbuka dalam menyampaikan perasaan, keberatan atau ketidak nyamanan, atau pemikiran. Mau menerima masukan, saran, dan kritikan untuk kehidupan menjadi lebih baik Dengan demikian kelemahan dan kelebihan dari hubungan antara sosial ini dapat diketahui.

2. Respect/Saling menghormati menghargai : Rasa hormat berarti Saudara menerima seseorang apa adanya, bahkan ketika mereka berbeda dari Saudara atau Saudara tidak setuju dengan mereka. Rasa hormat dalam hubungan Saudara membangun perasaan percaya, aman, dan sejahtera. Rasa hormat tidak bisa datang secara alami -- itu adalah sesuatu yang Saudara pelajari. https://www.aconsciousrethink.com/8558/respecting-others/  Contoh Respect dalam komunitas :

  •     Mendengarkan. Mendengarkan apa yang orang lain katakan adalah cara dasar untuk menghormati mereka. 
  • Memberikan Pujian untuk hal hal baik yang  kita jumpai meskipun beberapa hal kita tidak sukai, hal ini akan membuat rasa dihargai bagi sesama. 
  • Bersikap melayani, ramah, saling membantu ringan tangan positip.  Melayani adalah bukti kita peduli, dan Peduli adalah bukti kita menghormati sesama. 
  • Berbuat baik. 
  • Bersikap sopan. 
  • Bersyukur atas kebersamaan yang telah dijalani. Berterima kasih.

3. Toleransi adalah kesediaan untuk menerima perilaku dan keyakinan yang berbeda dari Saudara sendiri, meskipun Saudara mungkin tidak setuju atau menyetujuinya. https://dictionary.cambridge.org/dictionary/english/tolerance Toleransi adalah Bersabar, memahami dan menerima segala sesuatu yang berbeda. penerimaan atau kesabaran dengan keyakinan, pendapat, atau praktik orang lain; Toleransi adalah konsep penting yang membantu orang untuk hidup bersama secara damai. Bersikap toleran berarti Saudara menerima pendapat dan preferensi orang lain, bahkan ketika mereka hidup dengan cara yang tidak Saudara setujui. https://www.dw.com/en/being-tolerant/a-35895644

4. Emphaty : bisa menempatkan diri di posisi orang lain. Empati adalah kemampuan untuk memahami secara emosional apa yang orang lain rasakan, melihat sesuatu dari sudut pandang mereka, dan membayangkan diri Saudara di tempat mereka. Pada dasarnya, itu adalah menempatkan diri Saudara pada posisi orang lain dan merasakan apa yang seharusnya mereka rasakan. https://www.verywellmind.com/what-is-empathy-2795562 . Empati adalah kemampuan untuk memahami pikiran perasaan atau emosi orang lain. Contoh empati adalah merasakan kegembiraan yang sama seperti seorang teman, ketika mereka memberi tahu Saudara bahwa mereka akan menikah.  https://www.yourdictionary.com/empathy .Daniel Goleman, penulis buku Emotional Intelligence, mengatakan bahwa "empati pada dasarnya adalah kemampuan untuk memahami emosi orang lain". Empati adalah keterampilan yang dapat dikembangkan dan, seperti kebanyakan keterampilan interpersonal, berempati (pada tingkat tertentu) muncul secara alami bagi kebanyakan orang. https://myeablog.com/index.php/2018/07/05/empathy-is-a-big-important-thing-but-is-it-a-trait-or-a-skill/ 

Lalu bagaimana dengan kehidupan Saudara sebagai pribadi yang hidup ditengah keberagaman, mulailah dengan empat langkah diatas, mulailah dengan bersikap inklusiv, itu sifat normal manusia, marilah bersikap terbuka terhadap perbedaan, dihadapi dengan tindakan tindakan Saling menghormati, Saling Peduli dan Saling ber-Empati terhadap sesama. Hal hal kayak gini adalah sifat alami manusia, sudah pasti mudah diterima sukacita, karena mendatangkan kebahagiaan bersama dalam kehidupan sosial.

Hidup bersama juga dapat menjadi sebuah sinergi? Sinergi untuk mencapai hidup bersama yang berbahagia, dimana kebahagiaan adalah tujuan hidup dari semua mahluk. Percayalah hidup secara alami, atau secara naturnya kita manusia jauh lebih nyaman kok, Lebih enak hidup dengan beragam, lebih kreatif kalo kita bisa hidup dengan lebih banyak perbedaan, lebih kaya kita akan rasa, luas wawasan kita, lapang hati kita.

Salam Rahayu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun