Mohon tunggu...
Herman Wijaya
Herman Wijaya Mohon Tunggu... Administrasi - Pedagang tempe di Pasar Depok

berminat dengan tulis menulis

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Jika Presiden Jokowi dan Menkeu Sri Mulyani Tahu, Mereka Akan Sedih

12 Desember 2018   20:07 Diperbarui: 13 Desember 2018   06:13 820
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lomba berhadiah total Rp. 300 juta, termasuk di dalamnya untuk Pemenang Best of The Best Rp.100 Juta. Khusus Pemenang Best of The Best diumumkan sendiri oleh Menteri Pariwisata Arief Yahya. 

Menpar Arief Yahya sedang menyangi. (Dok. Pribadi)
Menpar Arief Yahya sedang menyangi. (Dok. Pribadi)
"Tetapi sebelum diumumkan, kita dengar dulu yang satu ini," kata Arief Yahya.

Intro musik pun mengalun, dirigen nampak semangat memainkan tongkatnya. Menpar Arief Yahya sejenak memejamkan mata, seolah berkonsentrasi mendengar intro lagu, agar tarikan suaranya pas dengan ketukan.

"Lagu ini asyik kalau diiringi orkestra," kata Menpar Arief Yahya sambil tersenyum.

Setelah itu mengalunlah lagu "Dealova" karya Opick yang dipopulerkan oleh Once. Para pejabat dan karyawan ramai-ramai bertepuk tangan, lalu mengabadikan moment itu dengan kamera ponsel mereka yang canggih.

Setelah selesai disusul dengan lagu berikutnya. Entah berapa lagu lagi yang dinyanyikan sang menteri, saya tidak mengikutinya lagi, karena ke luar dulu dari Balairung Soesilo Sudarman. Menurut teman yang tetap berada di dalam ruangan itu, Pak Menteri benar-benar menguasai mike, sangat menikmati menyanyi diiringi oleh orkestra mini.

Dari seorang wartawan yang biasa ngepos di Kemenpar diperoleh info, biaya penyelenggaraan acara itu cukup besar. Lebih dari tiga kali total hadiah yang diberikan untuk lomba penulisan Anugerah Pewarta Wisata Indonesia 2018.

Jika Presiden Jokowi dan Menteri Keuangan tahu, tentu mereka akan sedih. Bagaimana tidak, kedua orang pemimpin bercitra bersih itu harus menahan cacian, hinaan, dan tuduhan macam-macam, untuk mencukupi kebutuhan anggaran. Tetapi di level kementerian atau staf di bawahnya, anggaran itu hanya dihambur-hamburkan, seperti layaknya orang menikmati warisan harta karun.

Salah satu kegagalan pemerintahan Presiden Jokowi adalah dalam menjalankan revolusi mental yang dijanjikannya. Pejabat dan aparat, belum menunjukkan perbaikan sikap dan mental sebagai abdi negara. Kebanyakan cuma seragamnya saja yang berubah, mengikuti model pakaian presiden.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun