Mohon tunggu...
Deni Herliyantono
Deni Herliyantono Mohon Tunggu... -

Aku hanyalah sebuah cerita

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Benar Cahaya

4 April 2019   10:18 Diperbarui: 4 April 2019   10:30 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kau seperti lilin, dengan setitik cahayanya, mampu menerangi seluruh jiwa-ragaku. Seluruh arah yang kutempuh di setiap langkah. Aku tak lagi tersesat, tak lagi hilang dalam pandang mata yang pernah begitu gelap. 

Kau hadir begitu terang, memberiku jalan, memberiku pintu untuk keluar dari dunia yang sedang kupijak, dunia yang begitu gelap hingga aku merasa kalap, dunia yang pernah mengombang-ambingkan hati untuk selalu menghianati. 

Kau memang benar cahaya, dalam hidup yang masih kuharap terus sebagai penerang jalanku. Sebagai arah di setiap tuju pandang mata. Sebab Tuhan, tanpa-Mu, aku hanyalah mata yang tak berguna di dalam kegelapan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun