Kau seperti lilin, dengan setitik cahayanya, mampu menerangi seluruh jiwa-ragaku. Seluruh arah yang kutempuh di setiap langkah. Aku tak lagi tersesat, tak lagi hilang dalam pandang mata yang pernah begitu gelap.Â
Kau hadir begitu terang, memberiku jalan, memberiku pintu untuk keluar dari dunia yang sedang kupijak, dunia yang begitu gelap hingga aku merasa kalap, dunia yang pernah mengombang-ambingkan hati untuk selalu menghianati.Â
Kau memang benar cahaya, dalam hidup yang masih kuharap terus sebagai penerang jalanku. Sebagai arah di setiap tuju pandang mata. Sebab Tuhan, tanpa-Mu, aku hanyalah mata yang tak berguna di dalam kegelapan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H