Mohon tunggu...
Herlin Variani
Herlin Variani Mohon Tunggu... Guru - Penulis Parents Smart untuk Ananda Hebat, Motivator generasi milenial, Guru

Penulis Parents Smart untuk Ananda Hebat, Motivator generasi milenial, Guru

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kondisi Kritis Stok Vaksin Habis

5 Agustus 2021   07:25 Diperbarui: 5 Agustus 2021   07:36 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sejak tahun 2019 negeri ini digemparkan oleh covid-19. Berbagai isu pun berseliweran dengan bebasnya. Bahkan berita-berita hoaks terkait covid-19 menyebar tak terkendali. Berbagai teori bermunculan bahkan dari orang-orang yang tidak jelas back ground pendidikannya.

Lebih mirisnya lagi, terkadang berbagai teori yang tersebar ini tanpa pemilik. Tidak jelas siapa yang pertama kali menyebarnya. Entah itu terkait covid-19 itu konspirasi, anti vaksin, teknik sederhana membebaskan diri dari covid-19  bahkan menuduh covid-19 itu sebenarnya tidak ada. 

Walau tulisan-tulisan hoaks ini berasal dari area antah berantah, banyak orang masih saja mempercayainya.

Mempercayai berita hoaks yang terus menari-nari di tengah masyarakat ini berdampak sangat buruk. Seperti yang dikhawatirkan oleh para ahli kesehatan sebelumnya, akhirnya kasus covid-19 meledak tahun ini. 

Jumlah yang terpapar virus ini melesat tajam. Bahkan korban-korban yang meninggal terus bertambah setiap harinya. Walau demikian, masih saja ada yang beranggapan bahwa sebenarnya covid-19 itu tidak ada. Anggapan ini sungguh mengerikan dan mengkhawatirkan.

Cara berpikir yang keliru di tengah kondisi darurat covid-19 ini tidak hanya berdampak buruk pada diri sendiri. Namun juga dapat membahayakan orang lain. Sikap apatis dalam kondisi seperti ini sungguh tidak tepat. Mengabaikan semua peringatan pemerintah dan tim kesehatan hanya akan menjadi bumerang untuk diri sendiri dan lingkungan sekitar.

Apalagi jika pemikiran keliru itu dengan sadar disebarkan pada banyak orang. Bahkan mempengaruhi banyak orang untuk mengikuti langkah yang salah. Tentu penyebaran covid-19 ini akan semakin tak terkendali.

Misalnya saja, beranggapan covid-19 itu tidak ada lalu mengabaikan seluruh protokol kesehatan. Mari coba buka mata anda. Angka kematian karena terpapar covid-19 kian meningkat. Apa mungkin itu hanya sebuah dongeng atau cerita rakyat semata? 

Tentu tidak. Dengan sangat jelas terlihat begitu banyaknya jenazah yang sebelumnya positif covid-19 yang telah dimakamkan. 

Pemakaman jenazah dengan jumlah yang besar tentu buka sebuah kepura-puraan. Kita juga jangan pernah lupa, sebelum negeri ini terkena wabah covid-19, angka kematian tidak setinggi sekarang. Lalu apa yang membuat anda berpikir covid-19 ini tidak ada. 

Mari bersikap bijak dalam menghadapi wabah covid-19 ini teman-teman. Jangan menelan mentah-mentah setiap informasi covid-19 yang berseliweran dengan bebasnya. Gunakan filter dalam mengkonsumsi setiap kabar yang anda terima. 

Dalam kondisi darurat seperti saat ini hindari debat kusir yang tiada ujung dan tanpa fondasi ilmu pengetahuan yang cukup. Sampai kapan mau berdebat bahwa virus ini konspirasi dan senjata kimia pembunuh masal.

Harusnya, jika beranggapan bahwa covid-19 merupakan konspirasi ataupun sebuah senjata kimia pembunuh masal, akan sangat bijak jika mengambil langkah yang tepat. Yakni membentengi diri agar tak menjadi korban. Bukan malahan lengah dan akhirnya mati sia-sia.

Patuhilah protokoler kesehatan. Taati anjuran pemerintah dan tim kesehatan negeri ini agar terhidar dari covid-19. Hindari sikap saling salah menyalahkan. Jangan pernah abai dalam melindungi diri. Tingkatkan daya tahan tubuh.

Jika memang pemerintah dan tim kesehatan menganjurkan untuk vaksin, mari ikuti dengan senang hati. Vaksin merupakan salah satu ikhtiar untuk melindungi diri dari bahaya covid-19. 

Tak perlu ikut beretorika terkait vaksin ini. Apalagi itu jika itu bukan keahlian kita. Ibaratnya kita seorang ibu rumah tangga yang biasa mengurus rumah, ini merupakan keahlian kita. Namun kita tak memiliki keahlian dalam hal membangun jembatan. Jadi jangan ikut ambil andil dalam kontruksi bangunan jembatan. Karena itu bukan bidang kita.

Kini stock vaksin menipis dan bahkan habis di berbagai daerah. Upayakan mencari titik yang masih memiliki stock vaksin dan sedang melaksanakan pemberian vaksin di sina.

Mari bersikap bijak dalam menghadapi wabah covid-19. Filter diri dari berita-berita hoaks. Hindari sikap panik dan pikiran negatif lainnya. Tetap jaga protokoler kesehatan, tingkatkan daya tahan tubuh, rileks dan selalu bahagia dengan selalu berpikiran positif terhadap kondisi yang sedang kita hadapi.

Dan yang lebih penting lagi yang mesti kita ingat, bahwa semua yang terjadi di muka bumi ini atas izin Tuhan. Setiap ketetapan Tuhan pasti ada hikmahnya. Telusuri hikmahnya dan ambil pelajaran positif dari setiap kondisi yang kita jalani dengan tetap berikhtiar yang terbaik untuk kehidupan kita.

So, tetap semangat, jaga kesehatan, tingkatkan imun dan semoga wabah covid-19 segera berlalu. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun