Mohon tunggu...
Herlina SA
Herlina SA Mohon Tunggu... Guru - Suka kopi, buku, dan puisi.

Penyuka kopi, buku, dan puisi. Menulis setiap hari.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sajak Palestine

20 Oktober 2023   11:08 Diperbarui: 9 Juni 2024   20:49 246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sudah sampaikah rinduku di kotamu ?
Setelah ribuan waktu
Merangkak, berjeripayah membawa sajak-sajakku yang terjajah

Dentuman pelor
Telah dulu sampai di halaman kertas
Seluruh kata-katanya dilibas
Dihajar habis-habisan bangunan baitku tanpa belas

Tapi doa menjelma rindu itu telah bertahan
Meski larik-lariknya telah diledakkan

Bagaimana malammu, Palestine ?

Masihkah berlang-lang derap langkah Zionis di puing-puing kelukur mu ?

Hari itu
Aku mendengar desing peluru telah menembus dadamu
Teriakan saudara-saudaramuu bergema
Meroket pilu di jiwaku

Lalu kaki-kaki mungil berlarian , menuju reruntuhan
Mencari jasad ayah dan ibunya yang lenyap karena ledakan

Duhai, Palestine
Bagaimana aku mengabarkan kisahmu ?
Dalam puisi- puisi dan sajak-sajakku yang terjajah ?

Deretan huruf memanggil namamu telah syahid

Maafkan aku
Rentetan rindu itu mungkin telah sampai
Namun tak sempat menemuimu

Tapi telah kukirim juga jutaan kata sebagai senjata
Di dadamu

Bertahanlah, sedikit lagi saja
Mereka akan segera sampai di kota mu
Membawamu pada kemenangan
yang sempurna.

Jumuah, 20 Oktober 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun