Industri minyak dan gas merupakan salah satu industri yang sangat penting bagi perekonomian suatu negara. Pengolahan dan transportasi minyak dan gas melibatkan berbagai jenis pipa yang terdiri dari berbagai macam material seperti baja karbon, baja paduan, dan logam non-ferrous. Pipa-pipa ini bekerja pada kondisi lingkungan yang sangat keras, termasuk temperatur dan tekanan yang sangat tinggi. Dalam kondisi operasi yang ekstrim ini, korosi pipa menjadi masalah yang sangat serius yang mempengaruhi kinerja, penipuan, dan keselamatan instalasi tersebut. Korosi pipa terjadi ketika pipa logam teroksidasi dengan lingkungan yang ada di sekitarnya. Salah satu jenis korosi yang sering terjadi pada pipa di industri minyak dan gas adalah korosi akibat temperatur tinggi. Berdasarkan literatur, definisi korosi temperatur tinggi dapat bervariasi tergantung pada sumbernya. Namun, secara umum, korosi temperatur tinggi terjadi pada suhu di atas 400C (752F) (sumber: NACE International). Beberapa sumber juga menyatakan bahwa korosi temperatur tinggi dapat terjadi pada suhu di atas 500C (932F) atau bahkan di atas 1000C (1832F) tergantung pada kondisi lingkungan yang mempengaruhi proses korosi tersebut (J. R. Davis.2000).
Berikut Merupakan Dampak Korosi Temperatur Tinggi pada Pipa di Industri Minyak dan Gas:
1. Penurunan Ketebalan Dinding Pipa Korosi suhu yang tinggi dapat menyebabkan penurunan ketebalan dinding pipa. Hal ini terjadi ketika bahan pipa teroksidasi dan mengalami penipisan, yang pada akhirnya dapat menurunkan kemampuan pipa dalam menahan tekanan dan suhu. Dalam kondisi yang ekstrem, pipa dapat berisiko pecah dan menyebabkan kecelakaan yang serius.
2. Menurunnya Kualitas dan Produktivitas Pipa Korosi temperatur tinggi dapat menyebabkan penurunan kualitas dan produktivitas pipa. Ketika pipa mengalami korosi, akan terbentuk lapisan tipis yang menutupi permukaan dalam pipa. Lapisan ini dapat mengurangi laju aliran. Korosi pada pipa dapat menyebabkan terjadinya kontaminasi pada produk yang mengalir melalui pipa tersebut, yang pada akhirnya dapat berdampak pada kualitas produk akhir. Kualitas produk yang buruk dapat merugikan reputasi perusahaan dan memengaruhi kepercayaan konsumen terhadap produk tersebut (Singh et al., 2015).
3. Korosi pada pipa dapat menyebabkan kegagalan struktural dan menyebabkan kebocoran atau bahkan kecelakaan yang membahayakan.
4. Korosi dapat menyebabkan penipisan dinding pipa, bahkan sampai pipa pecah, sehingga menyebabkan kebocoran yang dapat mengancam keselamatan manusia dan lingkungan. Menurut studi yang dilakukan oleh AM Al-Qasabi dan rekan-rekannya pada tahun 2018, korosi pada pipa yang digunakan di lapangan minyak dapat menyebabkan hilangnya produk minyak dan gas yang dapat mengurangi pendapatan perusahaan. Selain itu, biaya perbaikan dan penggantian pipa yang rusak akibat korosi juga sangat tinggi.
5. biaya perbaikan dan penggantian pipa di industri minyak dan gas dapat mencapai miliaran dolar per tahun (M. Alabbad dkk, 2021). Kerusakan pada pipa juga dapat mengganggu proses produksi dan menyebabkan kerugian finansial yang signifikan bagi perusahaan (Fingas, 2014).
Berikut contoh gambar kerusakan pipa gas akibat Korosi Temperatur Tinggi.
Karbida yang biasanya nampak pada butiran autenit HP Modified tidak nampak lagi, Akibat adanya pengaruh panas yang berlebihan, maka karbida tersebut bergeser ke batas butir dan menimbulkan retak intergranular. Gambar 2, sisi diameter dalam pipa bentuk struktur mikronya mengalami perubahan dari bentuk struktur austenit menjadi austenit twin, dan creep void yang nampak pada batas butir merupakan retak mikro, sedangkan pada sisi tengah bentuk retakannya nampak dengan jelas dan sisi diameter luar selain nampak dengan jelas adanya retak juga terjadi korosi akibat suhu tinggi. (Ilham, 2013).