Ada sebagian orang ketika sebelum memiliki suatu jabatan, sifatnya terlihat sangat baik, tetapi ketika sudah memiliki jabatan yang tinggi, sifatnya malah berubah. Ada juga orang yang dulunya saat masih berteman, sifatnya asyik, bertemannya jadi menyenangkan, tapi ketika sudah menjadi seorang pemimpin, dia malah berubah menjadi sombong, hal itu akan membuat orang lain akan hilang rasa untuk menghormati Anda.
Akan berbeda ketika kebiasaan atau sifat Anda ketika sebelum menjadi pempin atau sudah menjadi pemimpin dengan jabatan yang tinggi, sifat Anda tetap sama, dimana Anda tetap memiliki kebiasaan yang baik, maka rasa hormat dari orang lain atau bawahan Anda akan terbentuk dengan sendirinya. Jadi untuk dihargai oleh orang lain, harus membentuk suatu kebiasaan positif yang banyak.
Hal kedua adalah kemampuan atau keahlian, dimana kemampuan yang Anda dimiliki bisa mendukung kebiasaan baik yang sudah disebutkan di atas.Â
Ketika Anda mempunyai kebiasaan baik, dan memiliki kemampuan yang bagus, misalnya Anda mempunyai kemampuan dalam jago masak-memasak, bisa membuat iklan yang bagus, dan kemampuan-kemampuan lainnya maka akan menjadi satu paket yang cukup untuk Anda bisa dihargai.
Ketika ratusan kebiasaan baik, dan ditambah dengan keahlian akan menghasilkan rasa hormat dari bawahan ataupun orang lain yang keren. Jadi kalau anda sebagai seorang pemimpin, mau atau tidak mau Anda harus mau belajar menambah ilmu baru, berkarya, dan punya sesuatu yang dapat dibanggakan.
Jika Anda punya keahlian, dan keahlianmu sangat menonjol, maka Anda akan menjadi pemimpin yang dihormati, dan rata-rata pemimpin yang menguasai keahliannya mempunyai kecerdasan emosi yang baik, karena dengan menguasai beberapa keahlian maka Anda tidak akan merasa terancam, tidak merasa tertekan, karena jika Anda tidak menguasai dan ketika banyak pertanyaan untuk Anda, maka bisa jadi Anda akan merasa tertekan dan stres.
Hal yang ketiga adalah karisma, hal yang membuat orang berkarisma adalah ketika seseorang sudah berdamai dengan dirinya sendiri, sudah selesai dengan dirinya sendiri, dengan begitu dia tidak akan merasa iri hati dengan orang lain, tidak merasa kesal dengan dirinya sendiri, tidak merasa terancam dengan lingkungannya, dan juga tidak membanding-bandingkan dirinya dengan orang lain.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H