Mohon tunggu...
Herlina Hesti
Herlina Hesti Mohon Tunggu... Guru - Fasilitator

Less is more

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Tips Mengembangkan Potensi Anak Usia Dini

16 September 2023   16:00 Diperbarui: 16 September 2023   16:05 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam mengembangkan potensi anak sebaiknya orang tualah yang harus mendampingi anak secara langsung, kita harus melihat momen anak-anak dimasa golden age, dimana perkembangannya sangat signifikan, dari yang tidak bisa bicara menjadi bisa, dari yang tidak bisa berjalan menjadi bisa berlari, jadi masa-masa yang sangat signifikan tersebut, sangat disayangkan untuk dilewatkan orang tua, diusia hingga 5 sampai 8 tahun pertama dalam hidup anak, investasinya sangat besar, soal waktu, soal perhatian, soal cinta kasih, karena dimasa itulah anak menjadi landasan anak untuk hidup selanjutnya.

Kita mungkin menginvestasi hanya 5 sampai 8 tahun, tapi akan berguna bagi anak dalam jangka waktu yang panjang hingga 50 tahun dalam hidupnya, jadi ini sangat berarti. Apakah dimasa-masa emas ini harus diberikan ke pengasuh yang tentunya tidak mempunyai visi yang sama dengan kita? Maka apa yang terjadi? Jiwa dan mental anak itu akan tumbuh dengan visinya pengasuh.

Jadi yang dibangun adalah hubungan, dan hubungan ini akan berlanjut. Jadi bukan hanya sekadar yang penting anak sudah makan, yang penting anak sehat, tidak merengek, pintar berbahasa Inggris, taat, dan hal lainnya. Tetapi potensi lain yang ada dalam diri, tidak bisa dilihat seperti, bagaimana berpikir kritis, berpikir kreatif, dan lain-lain. Maka anak harus disampaikan alasan kenapa harus makan-makanan sehat, kenapa harus mencuci tangan, dengan menyampaikan hal tersebut anak akan semangat, jadi ada motivasi yang dibangun.

Dalam mendidik anak biasanya orang tua memberikan ancaman seperti "ade harus cuci tangan, kalau tidak cuci tangan, tidak boleh makan." atau "diam nak, kalau tidak polisi tangkap." Selain ancaman, orang tua juga sering memberikan hadiah jika anak melakukan sesuatu yang biak, metode itu saja yang biasa dipakai oleh orang tua, seharusnya anak-anak dikasih metode yang berikutnya yaitu alasan tentang mengapa. Misalanya kenapa harus makan, kenapa harus mencuci tangan, kenapa harus tidur siang, dan hal ini disampaikan saat anak berusia di atas tiga tahun, karena anak-anak diusia ini sudah bisa diajak diskusi dan berpikir tentang hal tersebut. Jadi anak-anak usia golden age orang tua harus investasi relasi, karena anak-anak sedang berjalan menuju masa depan jadi peran orang tua sangat penting dan tidak bisa digantikan oleh orang lain.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun