Mohon tunggu...
Herlina Hesti
Herlina Hesti Mohon Tunggu... Guru - Fasilitator

Less is more

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Sebuah Kisah tentang Cinta

2 Juli 2023   11:58 Diperbarui: 3 Juli 2023   07:13 429
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tentang sebuah rasa yang sudah lama menghilang
sebuah rasa yang pernah tinggal dan membuat hidupku lebih berarti
iya benar, itu kamu...
kamu yang pernah hadir dalam hidupku
kehadiranmu ada begitu dekat
dan kedekatanmu mampu mengubah semua mimpi buruk dalam hidupku

Dulu, kita pernah bercerita tentang sebuah kehidupan
tentang kebahagiaan hidup yang hakiki jika dijalani berdua
aku mempersiapkan hati ini lebih matang lagi untuk menjemput momen itu
Aku sangat bahagia, sungguh...
Momen itu begitu nyata ketika Engkau mendekapku dengan cinta yang mesra
semakin lengkap dengan rasa rindu yang selalu ada untukmu
Ya Tuhan... aku akan bahagia dengan dia

Cintaku terus tumbuh dengan kepastianmu
tentang sebuah kepastian, bukan berarti tidak akan berubah
hatiku luluh lantah oleh sebuah sikap dibalik cinta itu
sebuah perubahan yang kau putuskan secara sepihak,
tidak ada diskusi, dan juga bercerita seperti sediakala
Namun besarnya cinta yang kupunya bisa menembus getaran perubahan darimu
meskipun kau tak pernah menjelaskan walau hanya sekata
Aku tahu itu...

Aku mencoba mendalami rasa itu
dan betul saja kau berpaling
Berpaling, adalah sebuah kata yang paling kuhindari, namun kini ada di depanku begitu nyata
sebuah kenyataan yang menyayat hati ini hingga hancur lebur
iya... hatiku hancur oleh citaku sendiri,
cinta yang selalu aku impikan bahagia, kini menjadi mimpi buruk sepanjang hari

sebuah rasa yang pernah berdiam di tempat terindah kini berbalik membodohiku
kata-kata manis yang pernah kau ucapkan kini terasa begitu jijik mengenangnya
Iya, kau menipuku dengan sejuta sikap manismu kala itu
sebuah sikap yang menjadikan aku lebih dewasa menghadapi hidup yang penuh drama

Namun, hidup terus berjalan
hidup tidak pernah menungguku untuk menyebuhkan luka darimu
aku coba memahami, dan benar saja bahwa cinta tidak bisa kupaksa
tapi apakah kamu tahu? Aku tetap punya cinta, cintaku tetap ada, cintaku tetap tumbuh...
cintaku ada dan tumbuh untukku karena aku lebih berharga daripada cintamu itu

Dulu aku berpikir bahwa aku akan bahagia jika dicintai oleh seseorang
tapi aku salah karena seseorang bisa saja pergi sesuka hati dan membawa semua cinta tanpa pamit
Tapi, terimakasih atas sikapmu
tanpa kepalsuan sikapmu,
Aku tak akan belajar bagaimana menjadi dewasa untuk cinta

Kamu sudah bisa membawa cintamu pergi jika kamu mau
Aku baik saja tanpamu
selamat berbahagia, dan senantiasa bahagia
jalan kita berbeda

By: Herlina Hesti

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun