Pernah atau tidak, akhir-akhir ini Anda menyalahkan diri sendiri karena akibat dari masa lalu yang belum bisa Anda lupakan sampai saat ini. Jika diingat rasanya seperti sakit sekali. Lalu kenapa hal itu bisa terjadi? Hal itu terjadi karena kamu lupa ada satu orang di dalam diri kamu yang selama ini menjadi musuh terbesar kamu, dimana kebanyakan orang berpikir bahwa musuh terbesarnya adalah dirinya sendiri.Â
Dengan menganggap diri sendiri sebagai musuh, maka orang mulai menyalahkan dirinya atas akibat dari masa lalu yang belum bisa dilupakan sampai saat ini. Hal tersebut merupakan sesuatu yang keliru, bahkan itu yang menjadi biang kerok yang membuat kita merasa hidup kita begitu sulit dan menderita. Musuh terbesar kita sebenarnya adalah mereka yang kamu benci, dan  belum bisa kamu maafkan sampai sekarang.
Mungkin selama ini kamu merasa hidup kamu itu konyol, ketika mencari sesuatu tidak ketemu-ketemu, tetapi ketika sesuatu itu tidak dicari malah dia muncul. Begitu juga kehidupan, rezeki kita diibaratkan seperti sebuah selang, dimana selangnya itu harus bersih dulu baru rezeki kita ibaratnya air bisa sampai ke kita, tepat sasaran. Kalau kita sebagai selang, batin kita banyak kebencian sama orang yang belum bisa kita memaafkan, rezeki kita seolah-olah salah terus, mencari jodoh kaya begini kok dapatnya begitu, pinginnya dapat rezeki uangnya segini, malah tidak dapat. Sudah capai-capai kerja banting tulang, kok bisanya hanya bikin pusing saja, hutang tidak lunas masalah bertambah.
Sekarang lihat ke dalam diri masing-masing. Selama ini berapa banyak orang yang belum kamu maafkan? Semakin banyak orang yang belum bisa kita maaafkan, Itulah biang kerok kesialan dalam hidup kita. Kita sebagai manusia tentunya pernah melakukan kesalahan di masa lalu, tidak ada satu orang pun yang sempurna termasuk saya, yang tidak pernah melakukan kesalahan.
Kesalahan dimasa lalu dan sampai saat ini belum bisa kamu maafkan, hal itu bisa terjadi karena efek negatif dimana sampai sekarang masih berbekas. Ketemu orang yang selalu menyakiti hati kamu, ketemu pasangan yang salah, atau mungkin kamu pernah membuat orang tuamu kecewa, terus orang tua kamu sudah dipanggil Tuhan, kenyataan-kenyataan tesebut terkadang membuat orang merasa bersalah pernah melakukan hal negatif di masa lalu, itu yang mungkin menjadi keluh kesah kamu selama ini.
Ada satu hal dalam diri kamu, kalau dipikir ulang kayanya tidak bisa atau kamu maafkan dengan baik. Bukan hanya satu bahkan lebih dari satu orang yang menyakiti kamu di masa lalu yang belum bisa kamu maafkan. Kenapa hal tersebut bisa terjadi? Hal itu bisa terjadi karena kamu belum bisa memaafkan dirimu sendiri. Memaafkan orang lain bukan hanya sekadar mengucapkan kata maaf, tetapi memutuskan mata rantai hubungan antara diri kamu dengan kemarahan, dan kebencian yang kamu rasakan kepada orang tersebut.
Lalu bagaimana cara memaafkan orang lain yang kita benci? Yang pertama adalah kita harus akui bahwa, orang yang pernah menyakiti kita dimasa lalu, itu terjadi atau hadir bukan karena kamu. Tidak ada orang yang sengaja membuat hidupnya dari awal ingin gagal, ingin disakiti. Orang juga tidak mungkin mau kenalan sama orang yang akan menyakitinya. Setiap orang yang menyakiti kita, hadir dalam hidup kita, itu terjadi di luar kendali kita.
Lalu kenapa kamu menyalahkan diri sendiri seoalah-olah mereka yang hadir ke dalam hidup kamu, menyakiti hidup kamu karena salah kamu, Kenapa kamu menyalahkan dirimu sendiri, atas hadirnya dia atau mereka dalam hidup kamu? Atau mungkin kamu menyalahkan Tuhan, dan mengatakan "semua ini terjadi karena atas izin Tuhan." Saya menyalahkan Tuhan karena Tuhan jahat sama saya, Tuhan itu tidak adil. Kalau memang benar Tuhan itu jahat, Tuhan itu tidak adil mungkin kamu sekarang sudah tidak ada lagi di muka bumi ini, sudah musnah. Jangan karena satu dan lain hal yang menyakiti kamu, terus kamu menyalahkan Tuhan.
Nah sekarang bagaimana caranya agar bisa memaafkan orang yang pernah menyakiti kamu dimasa lalu? Sebelum kita memaafkan orang lain, kuncinya adalah cintailah dirimu sendiri, kalau kamu bisa memaafkan dirimu sendiri, mencintai dirimu sendiri, maka cinta itu yang akan menyembuhkan perasaan yang menyakitkan sebelumnya. Kita selama ini diajarkan bahwa musuh terbesar adalah diri kamu sendiri, padahal itu salah, kamu tidak boleh membenci atau memusuhi dirimu sendiri, bersahabatlah dengan dirimu sendiri, maka semua akan membaik.
Setelah kamu mengetahui pola pikir tadi, sekarang begini cara bersahabat dengan dirimu sendiri. Peluklah diri kamu dengan meletakan tangan kanan di bahu sebelah kiri, dan tangan kiri di bahu sebelah kanan, kemudian pejamkan matamu sebentar, ambil napas dalam-dalam melalui hidung, hembuskan pelan-pelen melalui mulut, sambil mata kamu tetap terpejam, sekarang coba rasakan hangatnya pelukan dari kamu sendiri. Rasanya enak ya... tenang, juga damai. Sekarang sambil kamu memeluk diri kamu sendiri, kamu ucapkan sebuah kalimat ini "saya menerima diri saya sepenuhnya, saya memaafkan mereka, karena saya menerima diri saya sendiri".
Pada titik ini, rasanya kamu sudah bisa tersenyum karena hatimu lega. Sekarang rasakan dulu kehangatan pelukanmu sendiri, sambil kamu buka mata kamu, dan katakan "terimakasih, aku mencintai diriku sendiri," buka pelukan kamu, dan sekarang lihat baik-baik  bagaimana kondisi hati kamu, tenang dan bisa tersenyum. Ternyata memang betul, kita selama ini lupa untuk bersahabat dengan diri sendiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H