Mohon tunggu...
Herlina Hesti
Herlina Hesti Mohon Tunggu... Guru - Fasilitator

Less is more

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Tips Memperbaiki Hidup yang Berantakan

19 Juni 2023   04:53 Diperbarui: 19 Juni 2023   07:00 542
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terkadang kita merasa hidup yang kita jalani sangat berantakan, kita merasa dijauhi oleh orang-orang tanpa alasan yang jelas, teman-teman banyak yang memfitnah dengan fitnahan yang tidak benar. Jodoh pun belum kunjung datang, sementara sekarang sudah memasuki usia kepala tiga, dan lebih celakanya lagi saya bekerja hanya untuk melunasi hutang, hutang saya banyak karena beberapa waktu lalu, saya ditipu oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Terkadang kita bertanya-tanya apa yang harus dilakukan untuk melepaskan diri dari permasalahan hidup yang rumit ini.

Mungkin ada yang bertanya kenapa hidup terkadang berantakan, apakah benar orang sial karena memang keadaan atau takdir? Lalu bagaimana cara kita agar bisa menata hidup kembali?

Keberuntungan seseorang, bukan dipengaruhi karena orang di luar sana yang nyumpahin kita, dan juga bukan karena sebuah takdir yang ditakdirkan Tuhan itu jelek. Seseorang menjadi beruntung dan sial karena dirinya sendiri yang secara tidak sadar membuatnya seperti itu, jadi perlu digaris bawahi jangan salahkan siapapun ketika hidupmu sial. Tunjuk si A, tunjuk si B, menyalahkan orang tua, menyalahkan teman, menyalahkan pasangan, stop!  Tidak perlu menunjuk ke siapa-siapa, lihat ke dirimu sendiri.

Setiap orang bertanggung jawab dengan dirinya sendiri apapun yang dilakukan itu ada akibatnya, ada karmanya, kalau setiap orang itu melakukan hal-hal yang mengundang karma buruk atau akibat yang buruk, jangan menyalahkan orang lain karena kamu sendiri yang mengundang. Contoh nyatanya begini, ada orang makan di pinggir jalan tanpa cuci tangan ketika dia sakit perut, salah siapa? Salah yang jual makanan? Belum tentu, kalau yang jual makanan itu salah kenapa makanannya masih dimakan orang banyak? Bisa jadi salahmu sendiri, kenapa tidak mencuci tangan sebelum makan? Dalam hidup pun sama, ada sesuatu hal yang bisa kamu perhatikan secara gampang, agar hidupmu berubah.

Yang harus kamu perhatikan agar hidupmu bisa berubah adalah perhatikan pergaulanmu, kalau bicara tentang pergaulan, pasti ada di dalam bayanganmu punya banyak teman, bukan, pergaulan yang dimaksud bukan pergaulan dengan teman-temanmu, tapi bergaul itu ada urutannya, kalau hidup kita ingin bagus awali pergaulanmu nomor satu yaitu bergaul dengan Tuhanmu, sebelum kamu bergaul sama yang lain.

Maka perbaiki kualitas anda bergaul dengan Tuhan. Kapan terakhir kali punya keinginan memperbaiki pergaulan dengan Tuhan yang selama ini memberikan kamu rejeki? Kebanyakan dari kita pinginnya rezeki yang banyak, tapi tidak pernah berpikir untuk memperbaiki pergaulan dengan Tuhan yang memberikan kita rezeki. Itu yang sebenarnya paling masuk akal, karena bagaimana mungkin rezekimu bisa bagus kalau kamu saja cuek dengan sang pemberi rezeki. Atau mungkin, kamu sering ibadah tapi  tidak pakai hati, cuma sekadarnya yang penting ibadah. "Terus caranya bagaimana, agar bisa dekat dengan Tuhan, saya harus buat apa?" Caranya adalah perbanyaklah berdo'a, curhat sama Tuhan, curhat seperti kamu sedang curhat dengan teman baikmu, sampaikan keinginan dan keluh kesahmu. Ketika hubungan kita baik sama Tuhan maka kita akan tenang dan ketika kita tenang, masalah kita akan beres dengan sendirinya, pelan tapi pasti. Anggap saja bahwa yang maha kuasa itu benar-benar adalah sahabat baikm, karena memang benar percaya atau tidak, teman sejati yang paling sejati itu cuman Tuhan yang menciptakan kita.

Setelah hubungan kita sama Tuhan sudah mulai membaik, sudah mulai bagus, yang berikut adalah perbaiki pergaulanmu dengan dirimu sendiri, ini yang paling penting dan paling dilupakan banyak orang. Selama ini, kapan terakhir bergaul dengan baik terhadap dirimu sendiri? Mungkin kamu bingung mencari jawabannya, bingung karena tidak pernah kamu bergaul dengan dirimu sendiri. Lalu bagaimana cara bergaul dengan diri sendiri? Orang yang paling tenang itu, adalah orang yang dekat dengan Tuhannya kemudian dekat dengan hatinya sendiri. Kapan terakhir kamu mendengarkan suara hatimu dalam menjalani hidupmu? Pekerjaan yang kamu punya, apakah di dalam pekerjaan itu ada suara hatimu disitu? Jodoh yang kamu pilih yang hampir kamu nikahi, atau mungkin sedang kamu jalani hubungannya apakah jodoh itu sesuai suara hatimu? teman-teman yang ada disekitarmu, apakah mereka adalah tipe orang yang pergaulannya sesuai dengan hatimu? karena kebanyakan orang, mereka hidup tapi seperti robot, mengikuti kearah mana orang lain membawa dia, itu yang salah, berdamai dulu dengan dirimu. Banyak-banyaklah bermeditasi, menyendiri, atau ibadah, fungsinya untuk mendengarkan hati saya ini maunya apa. Pernah atau tidak kamu punya seorang teman yang dulunya baik, tiba-tiba berubah menjadi anak nakal, tahu atau tidak kenapa dia bisa berubah menjadi anak nakal padahal dulunya baik, karena dia salah pergaulan. Salah pergaulan yang dimaksud bukan salah teman, tapi karena dia salah memprioritaskan cara bergaul. Yang pertama kan harus bergaul sama Tuhan dulu, nomor dua bergaul dengan diri sendiri, tapi teman kita tadi tidak begitu, nomor satu dia bergaul dengan teman, jadinya apa kata teman dituruti, temannya merokok, dia merokok, temannya alkohol dia alkohol, akibatnya rusak hidupnya.

Tanyakan pada diri sendiri, apakah urutan pergaulan saya sudah benar atau belum, sudah bergaul dengan yang maha kuasa atau belum, kalau sudah, sebaik apa? Ayo dibuat lebih baik lagi. Yang berikut kapan terakhir kali bermeditasi, mendengarkan suara hatimu, cintai dulu pilihan hatimu semurni-murninya, dengarkan hatimu sedengar-dengarnya.

Jika pergaulanmu dengan Tuhan dan dirimu sendiri sudah baik, selanjutnya masuk ke pergaulan nomor tiga yaitu bergaulah dengan baik kepada orang-orang disekitarmu, bergaul dengan temanmu, bergaul dengan pasanganmu, bergaul dengan tetangga, semua itu penting tapi urutannya paling akhir, bukan yang utama. Kenapa harus ditempatkan yang paling akhir, jawabannya agar kamu tidak kehilangan jati diri. Kamu akan menjadi pribadi yang tidak mudah terbawa oleh pergaulan yang salah, tapi kamu akan menjadi pribadi yang kuat yang bisa tahu mana teman-teman yang baik buat saya, dan mana orang-orang yang harus saya jauhi. itu bisa terjadi kalau urutan pergaulanmu benar.

Nah bagaimana dengan rezeki lain misalnya uang, apakah dengan pergaulan urutannya seperti ini uang saya pun akan membaik, iya saya jamin karena yang memberikan kita rezeki siapa? Tuhan yang maha kuasa, sekarang kalau hubungan kita sama Tuhan diperbaiki, secara logika rezeki kita bagus. Tidak usah sama Tuhan dulu, sama tetangga, kalau hubungan kita sama tetangga bagus, kita bisa dapat rezeki dari tetangga, dikirimin makanan, baju atau apa pun bisa jadi. Itu sama manusia, apalagi sama yang maha kuasa, maha kaya, maha pemberi rezeki akan lebih banyak lagi rezeki yang bisa turun kepadamu. Jadi ayo, perbaiki kualitas hudupmu, tata lagi hidupmu yang tadi berantakan menggunakan cara ini, hiasi perbuatan kita dengan banyak berbuat baik, karena memang dengan berbuat baik itu pasti ada balasannya kepada diri kita sendiri, yang maha kuasa selalu berbuat baik hanya saja kita yang tidak menyadarinya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun