Perpustakaan proklamator Bung Karno merupakan perpustakaan presiden pertama Republik Indonesia didirikan dalam satu kawasan dengan makam Proklamator Bung Karno di Jl. Kalasan No.1 Kota Blitar, Jawa Timur. Diresmikan oleh presiden Megawati Soekarno Putri pada 3 Juli 2004 yang fungsinya adalah untuk meningkatkan budaya dan peradaban Indonesia melalui pemikiran dan tindakan orang-orang besar seperti Bung Karno.
Kunjungan ke perpustakaan bahkan makam Bung Karno setiap harinya tidak kurang dari tiga ribu dua ratus orang yang terdiri dari masyarakat dalam maupun luar Jawa serta mahasiswa.
Saat memasuki kawasan perpustakaan, hal pertama yang akan menarik perhatian kami adalah monumen patung sang proklamator Ir.Soekarno yang sedang duduk sambil memegang buku. Setelah melewati patung tersebut kami diajak memasuki perpustakaan untuk melihat koleksi yang sangat luar biasa, kurang lebih ada duaratus empat puluh enam ribu koleksi dari berbagai media baik media cetak maupun media tulis juga digital yang terdiri dari koleksi umum dan koleksi Bung Karno seperti lukisan, riwayat singkat dan masih banyak lagi. Koleksi yang ada di perpustakaan Bung Karno dapat diakses secara online.
Selain koleksi, juga disediakan beberapa komputer yang dapat digunakan untuk mengakses berbagai situs terkait sang proklamator mulai dari peristiwa  hingga pemikiran yang diabadikan melalui foto, video bahkan rekaman suara beliau.
Kemudian, jika telah berkeliling di perpustakaan kami dijelaskan oleh pustakawan mengenai sejarah sang Proklamator mulai dari pemikiran-pemikirannya hingga perjuangnnya, kita juga dapat sharing atau tanya jawab kepada para pustakawan. Pustakawan yang ada sebanyak lima puluh lima orang beserta karyawan sebanyak sembilan puluh orang yang diseleksi dari perpustakaan nasional, selain melakukan penjelasan kepada pengunjung yang ada di perpustakaan, para pustakawan juga melakukan kajian-kajian nasionalisme tidak hanya di pulau Jawa namun juga di luar pulau Jawa.
Terakhir berkunjung ke makam Bung Karno untuk berziarah dan memanjatkan doa kepada pahlawan sekaligus presiden pertama Republik Indonesia yang telah berjuang demi kemerdekaan bangsa Indonesia. Dari pemikiran beliau lahirlah ideologi bangsa Indonesia sebagai dasar negara yaitu pancasila.
Dalam ilmunya Bung Karno berkata ilmu dan amal yaitu ilmu harus diamalkan dan amal harus diilmui, ilmu pengetahuan tanpa tindakan sia-sia, ilmu tanpa amal sia-sia, amal tanpa ilmu tersesat.