Mohon tunggu...
Yuni Herlina
Yuni Herlina Mohon Tunggu... Administrasi - Sedang belajar menulis

The mind needs books the way a sword needs a whetstone to keep its edge sharp.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Air Terjun Tumpak Sewu, Niagara ala Jawa Timur

10 Februari 2020   09:32 Diperbarui: 10 Februari 2020   09:36 367
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Air Terjun Tumpak Sewu, yang dijuluki sebagai Niagara-nya Jawa Timur, terletak di perbatasan antara Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang. Tepatnya di Desa Sidomulyo, Kecamatan Pronojiwo, Lumajang. Panorama Tumpak Sewu yang eksotis dan unik membuat gambar-gambar indahnya bersliweran di berbagai kanal media sosial yang semakin mendongkrak kepopulerannya.

Para pemburu landscape photography atau bentang alam pun berbondong-bondong mencari spot terseksi untuk diabadikan dalam jepretan lensa kamera. Trekking yang menantang pun menjadi surga bagi para adrenaline junkie atau pencandu adrenalin.

Air Terjun Tumpak Sewu dapat menjadi alternatif wisata anti mainstream yang menawan bagi wisatawan yang berkunjung ke Kota Malang. Selain mengunjungi kota wisata Batu, kawasan pantai selatan Malang, dan Gunung Bromo, spot aduhai ini menawarkan sensasi jejak petualangan ala Indiana Jones.

dokpri
dokpri
Air Terjun Tumpak Sewu mempunyai ketinggian sekitar 120 meter. Sebagai salah satu air terjun terindah di Pulau Jawa dan Indonesia, Tumpak Sewu memiliki formasi unik nan memikat. Salah satu penyebabnya adalah karena lokasinya berada dalam lembah curam yang memanjang dengan elevasi 500 meter di atas permukaan air laut. Di samping terbentuk dari aliran Sungai Glidih yang berhulu di Gunung Semeru, puluhan rembesan mata air yang mengalir dari bebatuan tebing juga membentuk anakan air terjun yang indah.

Kontur bebatuan tebing di lembah yang berundak menyebabkan saai air terjun jatuh, kembali terbentuk aliran miniatur air terjun yang lebih pendek. Akibatnya, Tumpak Sewu seolah memiliki aliran air yang melebar seperti tirai serta berundak(tumpak) yang disebut dalam tipe air terjun tiered. Formasinya yang setengah lingkaran mengingatkan pengunjung pada Air Terjun Niagara. Lokasi kedua air terjun ini juga sama-sama di perbatasan. Bedanya, Niagara berada di perbatasan negara, antara Amerika Serikat dan Kanada. Tapi bila ditilik dari debit airnya, memang beda jauh.

Untuk menuju Tumpak Sewu, pengunjung dapat melalui Malang maupun Surabaya. Dari Malang perjalanan dapat ditempuh sekitar 2 -  3 jam tergantung kepadatan lalu lintas mengingat merupakan jalur lintas Selatan Jawa yang super padat dengan truk bermuatan berat. Kondisi jalan relatif sudah beraspal bagus namun menyempit di beberapa titik.

Nah, minggu lalu berkesempatan mencoba sensasi trekking di Tumpak Sewu melalui jalur Surabaya. Perjalanan ditempuh dalam waktu 4 jam dengan kondisi lalu lintas yang ramai lancar, utamanya kepadatan mulai terjadi sejak memasuki Kota Malang. Tepat pukul 14.00 WIB, kami pun tiba di area parkir Tumpak Sewu. Ada tiga pintu masuk menuju area ini. Kami memiliki trekking yang menantang yang harus menyeberangi arus sungai.

Setelah tiba di area parkir air terjun, kita hanya perlu jalan kaki 15 menit melewati kebun salak untuk sampai di gardu pandang Tumpak Sewu yang disebut Panorama dengan tiket masuk Rp10.000,00. Trekking menuju gardu pandang Panorama ini tidaklah sulit karena jalan setapak sudah dibeton halus. Jika malas berjalan ada alternatif ojek yang siap mengantar hingga gardu pandang. Nah, jika musim salak tiba, biasanya pengunjung pun bisa menikmati sensasi petik salak di perkebunan ini dengan biaya tiket sendiri.

Dari Panorama, gemuruh air terjun mulai terdengar. Saat mata akhirnya menatap tirai air terjun yang melebar, hati pun tertawan seketika. Cantik! Menatap Tumpak Sewu dari atas membuat hati terkesiap penuh damai. Salah satu keAgungan Ilahi Rabbi terlihat jelas dari lukisan sempurna ini.  Jajaran air yang jatuh dari tebing seolah membentuk tirai tipis tembus pandang.

Hijau pepohonan hutan yang menyelimuti tebing dan sekitarnya memeluk lembut hamparan tirai air. Burung liar yang berkicau mencari makan menambah keindahan panorama alam sekitar. Di bawah cerahnya langit siang, Tumpak Sewu nampak magis penuh pesona. Jepretan kamera pun terdengar bersahutan mengabadikan lukisan alam ini. Nah, saat cuaca cerah, konon pengunjung juga bisa melihat megahnya Gunung Semeru sebagai latar belakang air terjun.

View air terjun dari up and close--dokpri
View air terjun dari up and close--dokpri
Setelah puas menikmati panorama Tumpak Sewu dari ketinggian, kami pun memutuskan turun ke trekking selanjutnya yang menantang. Tidak banyak pengunjung yang mau bersusah payah turun ke lembah. Tapi hati terlanjur jatuh cinta untuk melihat Tumpak Sewu dari dekat, untuk merasakan langsung kemegahan air terjun ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun