Lapangan Pekerjaan bagi Lulusan Jurusan Sastra Indonesia

Sastra Indonesia adalah salah satu jurusan yang peminatnya semakin bertambah sebab pilihan lapangan pekerjaannya yang semakin bervariasi. Kurikulumnya yang dikembangkan mengikuti kebutuhan lapangan pekerjaan dan zaman yang berkembang dan modern. Contoh mata kuliah yang mengalami perubahan adalah linguistik digital yang mulai fokus pada pencairan korpus pada sebuah data. 

 Lulusan Sastra Indonesia tidak hanya terbatas menjadi seorang guru atau penulis, tetapi lapangan pekerjaan ini semakin berkembang dan bervariasi. Seorang lulusan Sastra Indonesia bisa menjadi pengajar untuk orang asing (BIPA). Lulusan Sastra Indonesia juga bisa menjadi bagian dari perusahaan Artificial Intelegent untuk bagian linguistik. Selain itu, lulusan Sastra Indonesia juga bisa menjadi seorang copywriter, content writer, penerjemah, saksi ahli bahasa, dan lain sebagainya.  

 BIPA atau Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing adalah program pembelajaran bahasa Indonesia yang subjeknya merupakan pembelajar asing. Dilansir pada laman Kemendikbud Pengiriman tenaga pengajar BIPA telah dilakukan PPSDK sejak tahun 2015. Pada tahun 2015, PPSDK melaksanakan 14 penugasan pengajar di 11 lembaga penyelenggara BIPA di 8 negara untuk melayani 1.883 pemelajar; tahun 2016 melaksanakan 74 penugasan pengajar di 47 lembaga penyelenggara BIPA di 17 negara untuk melayani 9.885 pemelajar; tahun 2017 melaksanakan 200 penugasan pengajar di 79 lembaga penyelenggara BIPA di 22 negara untuk melayani 21.940 pemelajar; tahun 2018, melaksanakan 226 penugasan pengajar di 87 lembaga penyelenggara BIPA di 22 negara untuk melayani 18.171 pemelajar, serta; hingga Juni 2019, telah melaksanakan 78 penugasan pengajar di 70 lembaga penyelenggara BIPA di 21 negara dengan pemelajar yang dilayani mencapai 3.144 orang. Lapangan pekerjaan ini tentu saja sangat menarik, apalagi seorang lulusan Sastra Indonesia bisa mengenalkan bahasa Indonesia semakin luas. 

 Sekarang ini, banyak sekali pekerjaan manusia yang dimudahkan oleh Artificial Intelegent (selanjutnya ditulis AI). Salah satu aplikasi yang membantu memudahkan pekerjaan manusia adalah speech to text (suara ke teks), jika kita mendengarkan seseorang dan ingin mencatatnya, mungkin akan kewalahan karena kecepatan berbicara si pembicara, tetapi dengan bantuan AI kita akan mudah mencatat bahkan tidak perlu mengeluarkan tenaga untuk menulis. Ketika melakukan pemrograman pada AI, dibutuhkan seorang ahli linguistik untuk mengumpulkan data. 

 Pada zaman yang berkembang ini, lapangan pekerjaan seperti content writer dan copywriter membutuhkan ide-ide segar dan baru. Seorang lulusan Sastra Indonesia harus bisa berpikir kreatif dan tentu saja memiliki kemampuan menulis yang baik, mengetahui trend dan mode pasar terkini. 

 Stereotip orang-orang pada umumnya berpikir bahwa lulusan Sastra Indonesia adalah menjadi seorang guru bahasa Indonesia, padahal lebih daripada itu, pada perkembangan zaman yang kreatif dan maju ini, seorang lulusan Sastra Indonesia memiliki pilihan lapangan pekerjaan yang lebih bervariatif, seperti menjadi seorang pengajar bahasa Indonesia untuk orang asing, menjadi ahli linguistik dalam perusahaan AI, seorang copywriter atau content writer, bahkan menjadi saksi ahli bahasa dalam sebuah persidangan. Maka dari itu, seorang lulusan Sastra Indonesia tidak perlu khawatir mengenai jenis lapangan pekerjaan setelah lulus nanti.