Mohon tunggu...
Herlina Ina
Herlina Ina Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

hobi membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Titrasi Asam Basa

19 Juni 2023   19:59 Diperbarui: 19 Juni 2023   20:04 638
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa itu Titrasi Asam-Basa?

Titrasi asam-basa adalah teknik yang digunakan untuk menentukan konsentrasi larutan asam atau basa yang tidak diketahui dengan mereaksikannya dengan larutan yang diketahui dari jenis yang berlawanan. Reaksi dilakukan sampai titik ekivalen tercapai, pada titik mana kedua larutan secara kimiawi setara.Proses ini penting karena memungkinkan ahli kimia mengukur konsentrasi asam dan basa secara akurat dalam berbagai aplikasi, mulai dari proses industri hingga perawatan medis.

Jenis Titrasi Asam-Basa

Ada beberapa jenis titrasi asam-basa, masing-masing dengan aplikasi uniknya sendiri. Misalnya, titrasi asam kuat-basa kuat biasanya digunakan di industri untuk mengukur keasaman air limbah dan sampel lingkungan lainnya.Jenis titrasi lainnya termasuk asam lemah-basa kuat, asam kuat-basa lemah, dan titrasi asam poliprotik. Masing-masing dapat digunakan untuk mengukur berbagai jenis larutan, dan pilihan metode titrasi akan bergantung pada aplikasi spesifiknya.

Kurva Titrasi

Kurva titrasi adalah grafik yang menunjukkan perubahan pH larutan karena dititrasi dengan basa atau asam. Kurva ini berguna untuk menentukan titik ekivalen suatu titrasi, yaitu titik di mana kedua larutan tersebut setara secara kimiawi.Bentuk kurva akan bervariasi tergantung pada jenis asam atau basa yang digunakan, serta konsentrasi larutan. Dengan menganalisis kurva, ahli kimia dapat menentukan konsentrasi larutan yang tidak diketahui dan menghitung parameter penting lainnya seperti nilai pKa.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Titrasi

Beberapa faktor dapat mempengaruhi keakuratan dan ketepatan titrasi asam basa. Salah satu yang paling penting adalah kemurnian larutan yang digunakan. Pengotor baik dalam larutan asam atau basa dapat mempengaruhi reaksi dan menyebabkan hasil yang tidak akurat.Faktor lain termasuk suhu, yang dapat mempengaruhi laju reaksi, dan adanya zat pengganggu seperti buffer atau ion kompleks. Perhatian yang cermat harus diberikan pada faktor-faktor ini untuk mendapatkan hasil yang andal dan akurat.

Indikator Asam-Basa Umum

Indikator asam-basa adalah senyawa-senyawa yang berubah warna sebagai respons terhadap perubahan pH. Mereka umumnya digunakan dalam titrasi asam-basa untuk memberi sinyal ketika titik ekivalen telah tercapai.Beberapa indikator yang paling umum digunakan antara lain fenolftalein, bromotimol biru, dan jingga metil. Masing-masing indikator ini memiliki rentang pH yang berbeda di mana ia berubah warna, memungkinkan ahli kimia memilih indikator terbaik untuk titrasi khusus mereka.

Aplikasi Titrasi Asam-Basa

Titrasi asam-basa memiliki banyak aplikasi di berbagai bidang, termasuk kimia, kedokteran, dan ilmu lingkungan. Dalam kimia, ini digunakan untuk mengukur konsentrasi asam dan basa dalam larutan, serta menentukan kemurnian bahan kimia.Dalam dunia kedokteran, titrasi asam-basa digunakan untuk memantau kadar pH darah dan cairan tubuh lainnya. Dalam ilmu lingkungan, ini digunakan untuk mengukur keasaman sampel air dan untuk memantau tingkat polusi di sungai dan danau.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun