Mohon tunggu...
Herlina Ina
Herlina Ina Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

hobi membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Teori Asam Basa

25 April 2023   11:38 Diperbarui: 25 April 2023   11:39 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Teori Asam-basa secara umum
Teori asam basa sangat penting dalam kimia karena dapat digunakan untuk memahami sifat-sifat zat-zat kimia dan reaksi kimia yang terjadi. Konsep pH juga sangat berguna dalam berbagai aplikasi, mulai dari pengolahan air minum hingga produksi obat-obatan. Dengan memahami teori asam basa, kita dapat lebih memahami dunia kimia dan bagaimana zat-zat kimia dapat berinteraksi satu sama lain. Selain itu, pengetahuan tentang asam basa juga dapat membantu kita dalam membuat keputusan yang lebih bijaksana dalam kehidupan sehari-hari.
Teori asam basa merupakan salah satu teori penting dalam kimia yang digunakan untuk menjelaskan sifat-sifat zat-zat kimia. Teori ini menyatakan bahwa semua zat dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu asam dan basa. Asam adalah zat yang dapat melepaskan ion H+ (ion hidrogen) ketika dilarutkan dalam air, sedangkan basa adalah zat yang dapat menerima ion H+ tersebut. Konsep pH digunakan untuk mengukur tingkat keasaman atau kebasaan suatu larutan. Skala pH berkisar dari 0 hingga 14, di mana angka 7 menunjukkan netral, angka di bawah 7 menunjukkan larutan bersifat asam, dan angka di atas 7 menunjukkan larutan bersifat basa. Perubahan satu satuan pada skala pH mengindikasikan perubahan sepuluh kali dalam konsentrasi ion H+. Contohnya, larutan dengan pH 3 memiliki konsentrasi ion H+ sepuluh kali lebih besar daripada larutan dengan pH 4.

Sifat Asam
Asam memiliki beberapa sifat yang dapat diamati. Pertama, asam memiliki rasa asam yang khas. Kedua, asam dapat menghasilkan gas ketika bereaksi dengan logam tertentu seperti besi atau seng. Ketiga, asam dapat mengubah warna indikator universal menjadi merah. Selain itu, asam juga dapat bereaksi dengan basa untuk membentuk garam dan air. Reaksi ini disebut reaksi netralisasi dan sering digunakan dalam berbagai aplikasi industri seperti pembuatan pupuk dan obat-obatan.

Sifat Basa
Basa juga memiliki beberapa sifat yang dapat diamati. Pertama, basa memiliki rasa pahit yang khas. Kedua, basa dapat menghasilkan sensasi licin pada kulit ketika terkena. Ketiga, basa dapat mengubah warna indikator universal menjadi biru atau hijau. Selain itu, basa juga dapat bereaksi dengan asam untuk membentuk garam dan air dalam reaksi netralisasi. Beberapa basa juga digunakan dalam produk-produk sehari-hari seperti sabun dan detergen.

Contoh Asam dan Basa

Beberapa contoh asam yang umum ditemukan dalam kehidupan sehari-hari antara lain asam klorida (HCl) dalam lambung manusia, asam sitrat dalam buah-buahan seperti jeruk dan lemon, serta asam asetat dalam cuka.
Sementara itu, beberapa contoh basa yang umum ditemukan antara lain natrium hidroksida (NaOH) yang digunakan dalam pembuatan sabun, amonia (NH3) yang digunakan dalam produk pembersih, serta larutan soda kue yang digunakan dalam baking.

Teori asam-basa menurut parah ahli

Teori asam-basa Arrhenius

Svante August Arrhenius pada tahun 1807 Mengemukakan bahwa  asam adalah senyawa yang jika dilarutkan dalam air akan melepaskan ion H+. Contoh senyawa yang tergolong asam adalah HCI, HNO, H2SO4 dan lain-lain. Reaksi yang terjadi ketika senyawa itu dilarutkan dalam air sebagai berikut
HCl(aq) H(aq) + Cl-(aq)

HNO3(aq) H+(aq) + NO3- (aq)
Adapun yang dimaksud dengan basa adalah senyawa yang jika dilarutkan dalam air akan melepaskan ion OH-. Contoh senyawa yang tergolong basa adalah NaOH, KOH, Ca(OH),dan lain-lain. Reaksi yang terjadi ketika senyawa itu dilarutkan dalam air sebagai berikut.

NaOH(aq) Na+ (aq) + OH-(aq)

KOH(aq) K+ (aq) + OH- (aq)

Kekurangan dari teori Arrhenius adalah bahwa reaksi asam -- basa hanya terbatas pada larutan berair dan asam-basa adalah zat yang hanya menghasilkan H+ dan OH- .

Teori asam-basa menurut Bronsted-Lowry

Teori asam-basa Bronsted-Lowry dikemukakan oleh Johanes N. Bronsted dan Thomas pada tahun 1923. Menurut teori ini, asam adalah senyawa yang dapat memberi proton (donor proton), sedangkan basa adalah senyawa yang dapat menerima proton ( akseptor proton). Proton yang terlibat dalam teori ini adalah ion H+. Seperti pada contoh di bawa ini.

HCl(aq) + NH3 (aq) Cl-(aq) + NH4+(aq)

Ketika reaksi terjadi ke arah kanan, HCl akan mendonorkan proton ( Ion H+) sehingga bersifat asam, sedangkan NH3 akan menerima proton sehingga bersifat basa.
Namun, jika reaksi terjadi ke arah kiri, NH4+ akan bertindak sebagai pen donor proton dan Cl- sebagai akseptor proton. Oleh karena itu, NH4+ bersifat asam dan Cl- Bersifat basa.

Kekurangan dari teori ini adalah tidak mampu menjelaskan reaksi-reaksi asam basa yang tanpa melalui proses transfer proton

 Asam-basa Lewis

Seorang Kimiawan yang berasal dari Amerika Serikat yaitu G.N. Lewis, pada tahun 1923, mengemukakan teori asam-basa dalam buku Thermodynamics and the Free Energy of Chemical Substances . Menurutnya:

 * Asam: zat/senyawa yang dapat menerima pasangan elektron bebas dari zat/senyawa lain untuk membentuk ikatan baru.

 * Basa: zat/senyawa yang dapat mendonorkan pasangan elektron bebas dari zat/senyawa lain untuk membentuk ikatan baru.

Produk dari reaksi asam-basa Lewis merupakan senyawa kompleks. Proton merupakan asam Lewis. Lewis mengembangkan reaksi asam-basa  terkait zat/senyawa yang tidak mempunyai atom H dalam senyawanya. Secara umum, reaksi asam-basa Lewis terjadi apabila ada basa yang mendonorkan pasangan elektronnya dan asam yang menerima pasangan elektron tersebut untuk membentuk ikatan baru. Produk yang terjadi dari reaksi asam-basa Lewis disebut dengan senyawa kompleks (adduct) dan ikatan yang terjadi adalah ikatan kovalen koordinasi.

Kekurangan dari teori asam-basa Lewis ialah Tidak dapat menjelaskan sifat asam yang tidak dapat menerima donor elektron ataupun tidak memiliki ikatan koordinasi dengan basa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun