Menurutnya, Â perpaduan irama azan ini dilantunkan pula oleh bilal masjid Istiqlal, Â sekaligus Qori Tingkat Nasional yaitu ustadz Daeng Syawal.Â
Untuk mengembangkan pribadi dan karakternya, kini dia sedang mengikuti kegiatan LDKS/LKS di madrasah dengan no peserta 80. Dia berharap dapat masuk jajaran/ anggota organisasi siswa intra sekolah {OSIS).
Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya. Ternyata kemampuan azan Ghozali pernah dimiliki pula oleh almarhum Kakeknya. Kakeknya adalah seorang bilal di masjid sekitar lingkungan rumahnya namun tidak menurunkan ilmunya kepada Ghozali.
Saat inipun Ghozali didaulat untuk menjadi bilal di sekitar perumahan tempat dimana dia tinggal. Mengumandangkan adzan setiap hari ahad diwaktu salat zuhur, asar, Maghrib dan isya.
Walaupun saat ini Ghozali baru mampu menghafal ayat al quran di juz ke 30, namun dia bercita-cita dapat kuliah di Perguruan  Tinggi Ilmu Al quran (PTIQ) Jakarta.
Serta mempunyai impian dapat menuntut ilmu lebih tinggi ke negara Mesir.
Semoga niat baik dan apa yang dicita-citakan dapat terwujud. aamiin.
Ahmad Ghozali -yang selalu tersenyum- adalah salah satu intan terpendam di MAN 4 Jakarta Selatan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H