Mohon tunggu...
HERLIN SUSWATI
HERLIN SUSWATI Mohon Tunggu... Guru - ASN

travelling

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Kembali ke Smart City

15 Juni 2023   08:55 Diperbarui: 17 Oktober 2023   09:33 380
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jakarta sebagai ibukota negara dan mengusung ide smart city selalu mempunyai daya tarik tersendiri dan menyedot rasa ingin tahu dalam diri untuk menjelajahi. Jakarta  telah mengalami perubahan yang signifikan beberapa tahun terakhir.  

Untuk kesekian kalinya, aku  kembali ke jantung ibukota. Kali ini dengan orang yang berbeda. Menelusuri spot-spot indah. 

Seperti biasa, perjalanan di mulai dari stasiun kereta api menggunakan moda transportasi umum, Mass  Rapid Transit (MRT) di lebak bulus. Menuju stasiun pemberhentian terakhir, Bundaran Hotel Indonesia (HI).

Rasanya tidak bosan untuk mengabadikan momen melalui jepretan gawai di luar stasiun Bundaran HI. Sejauh mata memandang gedung pencakar langit tinggi mengapai awan. 

Para pejalan kaki dimanjakan dengan trotoar yang sangat lebar, rapi, bersih dan indah. Sepanjang tepi trotoar bagian luar dibalut warna hijau untuk para pecinta sepeda, track bersepeda. Menciptakan suasana laksana berada di luar negeri. Beberapa orang terkecoh ketika melihat foto yang diabadikan di luar stasiun MRT.  

Puas berfoto ria di luar stasiun, kami  masuk kembali ke dalam stasiun. Turun menggunakan tangga berjalan ke stasiun bawah tanah menuju destinasi lain, halte bus Trans Jakarta (TJ) Bundaran HI. 

Walaupun halte bus terlihat dari trotoar tempat kami foto dan hanya berjarak sekitar 300 meter, kami memilih masuk kembali ke stasiun bawah tanah untuk sampai kesana. Kami tidak menyusuri sepanjang trotoar karena cuaca sangat terik, tidak bersahabat. 

Berjalan di dalam stasiun bawah tanah lebih nyaman karena bersih, terang, relatif sepi, terhindar dari polusi udara yang berasal dari kendaraan dan lebih sejuk. Pendingin ruangan membuat pejalan kaki tidak menyadari jika harus berjalan kaki agak jauh.

Dokpri
Dokpri

Akhirnya kami harus menaiki tangga ke luar stasiun menuju halte. Tepat di pintu keluar terlihat halte dengan desain futuristik berupa anjungan kapal pesiar. Anjungan harus dicapai dengan menyeberangi  zebra cross. Tempat penyeberang jalan dilengkapi dengan pelican (baca: pelikan) crossing, tombol untuk mengatur nyala lalu lalu lintas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun