Mohon tunggu...
Herlianti Anggun
Herlianti Anggun Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Mahasiswi

The weak can never forgive. Forgiveness is the attribute of the strong

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Yuk, Kita Belajar Keanekaragaman Bahasa di Dunia

7 November 2020   12:41 Diperbarui: 7 November 2020   12:42 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebelumnya kalian tau ga apa itu ragam bahasa.  Nah kali ini saya akan menjelaskan tentang ragam bahasa di dunia. 

Di dunia ini banyak sekali bahasa yang berbeda beda mulai dari asia tenggara,  asia selatan, asia timur bahkan eropa. Tetapi kita masih bisa menggunakan bahasa inggris sebagai bahasa internasional untuk berkomunikasi dengan orang dari negara lain.  Ada juga bahasa baku maupun bahasa tak baku.  Bahasa baku adalah bahasa yang digunakan saat ada acara tertentu. Contoh adanya pelantikan,  rapat.  Sedangkan bahasa tak baku adalah bahasa yang digunakan sehari hari. Contoh berbicara dengan sesama. 

Mulai berkembang nya zaman terjadinya perubahan ragam bahasa yang sangat drastis oleh masyarakat. Diantaranya adalah perubahan karena faktor budaya,  faktor sejarah,  dan faktor perbedaan demografi. Selain dari faktor diatas juga terjadi perbedaan cara penyampaiannya atau logat bahasa yang digunakan. 

Ragam bahasa secara lisan adalah bahasa yang dihasilkan oleh alat ucao (mulut).  Ragam lisan ini meliputi pidato,  cakapan. Dengan ciri ciri barus membutuhkan orang untuk saling berkomunikasi, terikat dalan satu ruang dengan waktu yang sama. 

Ragam bahasa tulis adalah bahasa yang dihasilkan dari menulis suatu kata yang disusun dengan benar cara penulisannya, cara memikirkan kosa kata yang tepat dan penggunaan tanda baca yang sesuai dengan kalimat tersebut. Ciri ciri ragan bahasa tulis ini adalah tidak perlu dengan kehadiran orang,  tidam terikat ruang dan waktu yang sama.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun