Mohon tunggu...
Herlan Afandi
Herlan Afandi Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Penulis, Photographer

Seorang pemuda dari daerah, yang hobi dengan hal visual. Dan senang dengan teknologi, desain, menulis, pastinya fotografi.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Suka dengan Dunia Fotografi? Ini Hal Dasar yang Perlu Kamu Ketahui

29 Juli 2022   03:18 Diperbarui: 31 Juli 2022   17:23 330
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi alat untuk kebutuhan fotografi. Sumber: Shutterstock/Standret via Kompas.com

Dalam satu dekade ini, peminat terhadap dunia fotografi terus bertambah pesat. Hal ini pasti saja dipengaruhi oleh kemudahan pengguna untuk menggunakan teknologi kamera tersebut. 

Dulu, untuk memperoleh jenis kamera Single-lens Reflects( SLR) yang digunakan oleh para fotografer profesional, harga yang ditawarkan itu tidak sedikit. Tetapi sejak beberapa pabrikan kamera yang memproduksi kamera seri tingkat pemula(entry level) dengan harga yang lebih terjangkau, minat akan terhadap bidang ini langsung melambung tinggi. 

Tidak cuma itu, kamera tipe Mirrorless Interchangeable- Lens Camera( MILC) yang sekarang ikut meramaikan pasar kamera ini pula menaikkan atensi terhadap fotografi. Kamera mirrorless dengan lensa yang bisa diganti- ganti ini memanglah didesain lebih ringkas dari tipe SLR sehingga lebih gampang untuk dibawa kemana-mana. 

Terakhir, pertumbuhan fitur teknologi canggih pada kamera mempermudah pengguna untuk mengambil foto tanpa perlu melakukan pengaturan yang rumit. Pengguna cuma butuh memusatkan kamera ke objek yang mau dia bidik, setelah itu memencet tombol shutter. Sama semacam kamera tipe point and shoot ataupun yang pula diketahui dengan kamera pocket. 

Namun apabila kamu sangat tertarik dengan fotografi, sebaiknya Kamu pahami dulu gimana metode mengambil foto supaya Kamu tidak tergantung kepada fitur otomatis.Dengan mengenali dasar fotografi, Kamu juga bisa melakukan eksplorasi teknik pengambilan foto.

Memahami exposure triangle 

Fotografi pula diketahui dengan sebutan melukis dengan cahaya. Tidak salah, sebab memanglah secara prinsip objek yang ditangkap pada gambar itu" digambar" oleh cahaya yang masuk ke dalam sensor.Sensor( pada kamera analog memakai film) diibaratkan selaku kanvas, serta cahaya yang masuk merupakan tinta.

Sebab metode kerjanya semacam itu, hal yang mendasar dalam mengambil suatu foto merupakan mengatur intensitas cahaya yang masuk kedalam sensor kamera. 

Apabila gambar diambil dengan keadaan kurang cahaya( under exposed), maka foto akan terlihat hitam atau gelap. Sebaliknya jika gambar yang diambil dengan keadaan cahaya berlebih( over exposed), foto akan terlihat sangat cerah atau terlihat hanya warna putih.

Pengaturan tersebut berkaitan dengan 3 unsur ini: bukaan diafragma( aperture), kecepatan rana( shutter speed), serta sensitivitas sensor terhadap cahaya( ISO). 3 perihal ini biasa diketahui dengan sebutan triangle exposure ataupun segitiga pencahayaan.

Diafragma merupakan bilah- bilah yang hendak terbuka kala tombol rana ditekan, serta membiarkan sinar masuk ke dalam sensor kamera. Aturannya merupakan, terus menjadi lebar bukaan diafragma hingga terus menjadi banyak sinar yang masuk. Kebalikannya terus menjadi kecil bukaan diafragma, sinar yang masuk hendak terus menjadi sedikit. 

Bukaan diafragma ini dilambangkan dengan F yang satuannya berbanding terbalik dengan bukaan diafragma. Terus menjadi kecil satuan F- nya, hingga bukaan diafragmanya terus menjadi besar. Kebalikannya, Terus menjadi besar satuan F- nya, bukaan diafragmanya terus menjadi kecil.

Setelah itu satu perihal lagi tentang diafragma merupakan terus menjadi besar bukaan diafragma, terus menjadi dangkal dept of field( DoF) yang ditangkap pada foto. 

Gampangnya apabila Kamu mengambil potret yang fokus kepada satu ojek dengan F/ 1, 8( DoF yang dangkal), latar balik objek tersebut tidak hendak tergambarkan dengan jelas. DoF ini pula diketahui dengan sebutan" bokeh". 

Berikutnya, kecepatan rana merupakan kecepatan diafragma membuka hingga setelah itu menutup lagi kala tombol rana ditekan. Terus menjadi lama diafragma terbuka, hingga sinar yang masuk hendak terus menjadi banyak. Sebaliknya terus menjadi sebentar diafragma terbuka, terus menjadi sedikit sinar yang masuk. Kecepatan rana ini diisyarati dengan satuan detik. 

Tetapi yang wajib Kamu ingat merupakan terus menjadi lama diafragma terbuka mungkin foto yang ditangkap jadi berhamburan terus menjadi besar. Dapat jadi sebab objek yang mau ditangkap bergerak ataupun kamera yang Kamu pegang yang bergerak. 

Terakhir merupakan kepekaan sensor terhadap sinar( ISO). ISO diisyarati dengan satuan angka. Terus menjadi besar satuan ISO- nya, hingga kepekaan sensor terhadap sinar jadi terus menjadi besar. Tetapi ISO yang besar membagikan dampak" berpasir" pada foto. 

Perhatikan keadaan sinar serta keadaan objek 

Sehabis menguasai segitiga pencahayaan, yang butuh Kamu jalani merupakan mengendalikan perpaduan 3 perihal tersebut bersumber pada keadaan sinar serta keadaan objek. 

Kala Kamu mau mengambil foto di malam hari dalam keadaan sedikit sinar, Kamu wajib memakai ISO yang besar. Kecepatan rana diatur cocok kebutuhan apakah kamera memakai tripod( yang buatnya jadi lebih normal). serta objek yang mau ditangkap apakah bergerak ataupun tidak. Sebaliknya bukaan diafragma dilihat dari keadaan kedalaman foto yang mau dihasilkan. 

Tetapi buat keadaan yang berbeda, semacam mengambil foto pada aktivitas berolahraga, Kamu memerlukan pengaturan yang berbeda. Buat menangkap objek yang senantiasa bergerak semacam pada aktivitas berolahraga, perihal utama yang wajib Kamu perhatikan merupakan kecepatan rana. Setelah itu buat bukaan diafragma serta ISO dapat disesuaikan dengan hasil gambar yang Kamu mau. 

Mempelajari buku panduan alat dan juga mempelajari peralatan yang dimiliki

Selanjutnya adalah mempelajari terlebih dahulu buku panduan peralatan memotret yang kita miliki. Dengan membaca terlebih dahulu buku panduan yang dimiliki, setidaknya akan lebih memahami penggunaan alat-alat yang dipunya. 

Ada baiknya kamu memberikan sebuah tanda pada bagian yang penting di buku panduan peralatan memotret kamu apabila suatu hari kamu mencari bagian tersebut untuk dipelajari kembali. Pelajari fitur, fungsi dari kamera, dan juga menu kamera dengan baik. 

Ada baiknya untuk tidak menanyakan fungsi-fungsi kamera saat kamu sedang melakukan hunting, karena bisa saja kamu terlewatkan ide-ide yang menarik.

Tidak bosan untuk memotret untuk mempelajari fotografi

Menjadi seorang fotografi yang handal, Kamu harus mengikuti cara meningkatkan bakat fotografi yang satu ini. Apabila kamu merasa bosan dalam dunia fotografi, bakat kamu hanya berada di titik itu saja. Tetapi jika kamu menginginkan berada di titik yang lain, tampaknya kamu harus terus mempelajari fotografi harus terus semangat dan tanpa ada rasa bosan.

Lebih tertarik dengan fotografi? Kamu bisa berkunjung ke website fotografi untuk belajar segala hal tentang dunia fotografi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun