Mohon tunggu...
Achmad Zaenudin
Achmad Zaenudin Mohon Tunggu... Freelancer - cuma pengen nulis

ayah 2 anak, seneng kemping, mancing, ngopi

Selanjutnya

Tutup

Money

Beranikah Presiden Mengungkap Para Pemain Minyak Goreng?

13 Maret 2022   20:37 Diperbarui: 14 Maret 2022   11:22 634
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lebih lanjut Alamsyah mengungkapkan bahwa Wilmar Group mendapat porsi terbesar dari total dana subsidi tersebut.

"Sementara untuk 'subsidi' industri biodiesel sejak 2015 sudah dominasi 79,04 persen atau Rp 110,03 triliun dari total dana. Wilmar Group peroleh porsi paling dominan sebesar 36 persen dari total dana subsidi tersebut. Berapa pungutan ekspor yang mereka setor ke BPDPKS?" tanya Alamsyah.

Pendapat lain disampaikan oleh Virgy Arief, Junior Program Officer Yayasan Madani Berkelanjutan. Dikutip dari Mongabay, Virgy menyebut struktur di Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) Kelapa Sawit, mayoritas pengusaha sawit. Banyak program yang dibuat lebih menguntungkan kepentingan pengusaha.

Sementara untuk program peremajaan sawit rakyat (PSR), lanjut Virgy, hanya sebesar Rp2,7 triliun; untuk pengembangan dan penelitian Rp284,4 miliar; sarana dan prasarana Rp1,73 miliar; promosi dan kemitraan Rp208,561 miliar; serta pengembangan sumber daya manusia sekitar Rp140,674 miliar. Pada 2021, Wilmar kembali memasok 2.699.752 kiloliter biodiesel ke Pertamina dan Musim Mas 882.530 kiloliter berdasarkan pada laporan yang tertuang di Mongabay.co.id. 

Mengapa perusahaan swasta mendapatkan keistimewaan dan menikmati subsidi dari negara sementara perkebunan rakyat sepertinya kurang mendapat perhatian serius? Disamping itu dengan berfokus pada biodisel apakah rakyat memang harus dikorbankan menerima kelangkaan minyak goreng dengan harga yang tidak terjangkau? Beranikah Jokowi mengungkap pemain minyak goreng seperti pernyataannya 2015 silam?

.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun