Mohon tunggu...
Herlambang Saleh
Herlambang Saleh Mohon Tunggu... Guru - Guru

Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah (Pram)

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Transportasi Umum: Kunci Mobilitas Kota Besar di Era Globalisasi

3 Februari 2025   00:12 Diperbarui: 3 Februari 2025   00:12 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Transportasi umum menjadi salah satu aspek krusial yang harus dimiliki oleh kota besar dalam menghadapi era globalisasi. Jika kita melihat beberapa kota maju di dunia seperti Seoul, London, dan Tokyo, transportasi umum atau transum menjadi pilihan utama masyarakatnya untuk mempermudah mobilisasi.

Keberhasilan kota-kota maju dalam mempengaruhi masyarakatnya untuk menggunakan transportasi umum tidak lepas dari peran pemerintah. Sistem transportasi umum yang cepat, nyaman, bersih, dan aman menjadi faktor utama yang mempengaruhi masyarakat dalam memilih moda transportasi. Selain itu, aspek pendukung lainnya seperti halte dan jalur khusus juga harus diperhatikan untuk membantu mobilisasi transportasi umum.

Namun, layanan transportasi umum dengan skema pembelian layanan atau buy the service (BTS) di sejumlah daerah menghadapi tantangan besar. Beberapa layanan berhenti beroperasi, sementara yang lain harus mengurangi aktivitas operasionalnya. Pemerintah pusat dan daerah perlu segera mengatasi persoalan ini sebagai bentuk komitmen untuk menjadikan transportasi umum sebagai prioritas utama dalam mengatasi kemacetan.

Kehadiran layanan BTS seperti BisKita dan Teman Bus dinilai sebagai salah satu upaya untuk mengurangi kemacetan, polusi, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Namun, upaya tersebut tampaknya masih jauh dari harapan.

Di Kota Bogor, Jawa Barat, BisKita Trans Pakuan berhenti beroperasi sejak Januari dan diperkirakan akan berhenti hingga maksimal 30 hari ke depan. Begitu pula di Denpasar, Bali, Trans Metro Dewata berhenti beroperasi sampai waktu yang belum ditentukan.

Berhentinya atau berkurangnya layanan buy the service (BTS) di sejumlah daerah telah menjadi perhatian serius masyarakat. Program BTS, yang awalnya dirancang sebagai solusi untuk meningkatkan aksesibilitas transportasi publik dengan tarif terjangkau, kini mengalami kemunduran akibat pengurangan subsidi dari pemerintah pusat. Kondisi ini tidak hanya menghambat mobilitas warga, tetapi juga memperparah masalah transportasi, seperti meningkatnya penggunaan kendaraan pribadi yang berdampak pada kemacetan dan polusi udara.

Padahal, moda transportasi seperti BisKita Trans Pakuan, Trans Jogja, Batik Solo Trans (BST), dan Trans Metro Dewata (TMD) telah menjadi andalan berbagai kelompok masyarakat, mulai dari pelajar, pekerja, hingga pelaku UMKM, untuk menjalankan aktivitas sehari-hari.

Dampak dari kebijakan ini sangat dirasakan oleh masyarakat kecil yang kini harus menghadapi biaya transportasi lebih tinggi, sering kali berkali lipat dari sebelumnya. Warga juga mengkritik minimnya upaya pemerintah daerah dalam mempertahankan operasional layanan ini, termasuk kurangnya inovasi seperti menggandeng pihak swasta untuk mendanai keberlanjutan transportasi publik. Dengan menurunnya kualitas dan frekuensi layanan BTS, masyarakat kini menghadapi tantangan besar dalam mengakses layanan transportasi yang seharusnya menjadi hak mereka.(hes50)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun