Setiap individu memiliki hak untuk mendapatkan pendidikan, terutama di lingkungan sekolah. Sekolah sebagai lembaga pendidikan berperan penting dalam memfasilitasi proses belajar-mengajar. Tujuan utamanya adalah untuk mengembangkan potensi siswa di bawah bimbingan para guru.
Di Indonesia, jenjang pendidikan formal terbagi menjadi beberapa tahap, mulai dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Taman Kanak-Kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Madrasah Tsanawiyah (MTs), Sekolah Menengah Atas (SMA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), Madrasah Aliyah (MA), hingga Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK). Meskipun demikian, dalam percakapan sehari-hari, masyarakat seringkali mengklasifikasikan sekolah secara umum menjadi dua jenis, yaitu sekolah swasta dan negeri
Stigma Mahal
Swasta dengan stigma 'mahal' yang melekat sesuai dengan kualitas pendidikannya juga. Sekolah swasta biasanya terkenal karena kualitas pendidikannya yang lebih tinggi. Mereka mempunyai visi dan misi tersendiri serta metode belajar yang berbeda, kedisiplinan dalam peraturan, sumber daya yang lebih besar termasuk fasilitas yang lebih modern, perpustakaan yang lebih lengkap, serta teknologi pendidikan yang canggih. Selain itu ada kegiatan seperti program ekstrakurikuler yang lebih banyak.
Di sisi lain, sekolah swasta lebih fleksibel dalam menyusun kurikulum. Banyak sekolah swasta yang mengadopsi kurikulum internasional atau berbasis agama. Hal ini memberikan daya tarik tambahan bagi orang tua yang mencari pendidikan spesifik untuk anak-anaknya
Selain itu kurikulum yang diadopsi membantu siswa mendapatkan pemahaman yang lebih baik dalam berbagai mata pelajaran. Hal ini pun didukung dengan adanya guru berkualitas, profesional, dan berpengalaman yang berperan dalam memberikan pendidikan berkualitas kepada siswa-siswanya. Itulah sebabnya kenapa sekolah swasta bisa lebih mahal daripada sekolah negeri.
"Dilema dalam memilih sekolah seringkali muncul: menginginkan pendidikan berkualitas tinggi dengan biaya yang terjangkau. Namun, realitas menunjukkan bahwa seringkali keduanya sulit didapatkan secara bersamaan. Sekolah negeri dengan biaya yang lebih terjangkau umumnya menawarkan persaingan yang sangat ketat untuk masuk, sedangkan sekolah swasta yang cenderung lebih selektif dalam penerimaan siswa seringkali membebankan biaya yang lebih tinggi."Hanya saja pada akhirnya memang kebanyakan sekolah swasta dirasa lebih baik dari sekolah negeri. Ada beberapa alasan buat saya berdasarkan pengalaman selama ini:
Fasilitas: Di sekolah swasta umumnya fasilitas lebih lengkap dibandingkan dengan sekolah negeri. Lalu apakah sekolah negeri tidak bisa melengkapi fasilitas seperti sekolah biasa? Tentu bisa! Banyak juga sekolah negeri yang saya temui memiliki fasilitas memadai. Dan kebanyakan sekolah negeri yang memiliki fasilitas memadai ini bisa saya katakan setengah negeri setengah swasta.Â
Guru: Di sekolah negeri umumnya guru-guru tidak terlalu memperhatikan siswanya karena banyak faktor sebenarnya, tidak idealnya perbandingan jumlah guru dan siswa dalam satu kelas. Namun di sekolah swasta guru benar-benar memperhatikan masing-masing siswanya.
Ruang Kelas: Di sekolah swasta biasanya siswa sekelas tidak lebih dari 30 siswa. Sekolah swasta umumnya memiliki kelas dengan jumlah siswa yang lebih sedikit dibandingkan sekolah negeri. Hal ini memungkinkan guru untuk lebih fokus pada setiap siswa dan memberikan perhatian yang lebih individual. Bahkan satu kelas terdapat dua orang guru.
Kurikulum: Sekolah swasta umumnya tidak hanya menggunakan kurikulum pemerintah.  Selain kurikulum pemerintah, sekolah swasta memiliki kekhasannya.  Bahkan  mengadaptasi kurikulum luar negeri.
-
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!