Mohon tunggu...
Herlambang Saleh
Herlambang Saleh Mohon Tunggu... Guru - Guru

Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah (Pram)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Inovasi Pembelajaran Agama, Mengoptimalkan Spritual Siswa

6 September 2024   09:14 Diperbarui: 6 September 2024   09:31 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendidikan agama memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan setiap individu, baik di lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat. Agama menjadi pemandu dalam mewujudkan kehidupan yang bermakna, damai, dan bermartabat. Oleh karena itu, internalisasi nilai-nilai agama dalam kehidupan setiap pribadi menjadi sebuah keharusan.

Pendidikan agama bertujuan untuk meningkatkan potensi spiritual dan membentuk peserta didik agar menjadi manusia yang beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia. Peningkatan potensi spiritual mencakup pengenalan, pemahaman, dan penanaman nilai-nilai keagamaan, serta pengamalan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan individu maupun kolektif. Pada akhirnya, tujuan ini adalah untuk mengoptimalkan berbagai potensi manusia yang mencerminkan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan.

Pendidikan Agama Islam (PAI) diberikan dengan visi untuk mewujudkan manusia yang bertakwa kepada Allah SWT dan berakhlak mulia. Mengingat pentingnya pendidikan agama, peran guru yang profesional sangat diharapkan untuk mentransfer ilmu pengetahuan agama kepada peserta didik dengan berbagai metode dan teknik yang efektif dan mudah dipahami.

Metode dan teknik pembelajaran harus disesuaikan dengan karakteristik siswa, materi, dan kondisi lingkungan. Beberapa metode pembelajaran PAI antara lain ceramah, diskusi, tanya jawab, pembiasaan, keteladanan, sosiodrama, roleplayer, pemberian tugas, dan karya wisata.

Guru agama sangat menentukan kualitas dan daya tarik proses pembelajaran. Proses belajar mengajar agama di kelas yang konvensional sering memposisikan guru sebagai aktor utama dengan buku sebagai penunjang utama. Kondisi ini perlu diubah dan ditingkatkan.

Mata pelajaran PAI di SD Islam Terpadu memiliki alokasi waktu yang lebih banyak dibandingkan di sekolah umum. Dengan demikian, hasil belajar di SD Islam Terpadu diharapkan lebih baik. Idealnya, siswa SD Islam Terpadu menguasai materi pelajaran lebih banyak dan lebih dalam, seperti hafalan ayat Al-Qur'an dan hadis, kemampuan menjelaskan pesan agama secara lisan dan tulisan, serta tingkat kesadaran dalam mengamalkan ajaran agama.

Inovasi pembelajaran PAI diharapkan menyentuh aspek substansi. Pengenalan materi bisa dilakukan lebih banyak dengan bantuan teknologi informasi, meskipun tetap fokus pada materi yang terbatas. Misalnya, ayat-ayat tentang perintah melaksanakan ibadah dapat ditunjukkan lebih banyak, namun penjelasan guru tetap terfokus pada ayat yang dipilih. Guru juga bisa memperkaya pengenalan materi dengan berbagai sumber yang relevan.((hes50)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun