Mohon tunggu...
Herlambang Saleh
Herlambang Saleh Mohon Tunggu... Guru - Guru

Hobi Menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Di Bawah Tenda Bocor, Kisah Regu Basah-Basahan namun Berjaya

21 Agustus 2023   13:32 Diperbarui: 21 Agustus 2023   14:08 352
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada tanggal 27 -- 28 September 2022, aku bersama regu dan teman-teman sekolahku sangat bersemangat untuk kegiatan kemah di Gunung Bunder. Sebelum berangkat, aku sibuk membeli perlengkapan kemah dan juga beberapa barang yang ditemani oleh bunda. Ayahku sedang fokus merawat adikku yang sedang dirawat di rumah sakit, membuat perkemahan ini menjadi sedikit lebih menantang.

Aku tiba di sekolah agak terlambat karena ayah dan bunda sibuk antara persiapan kemahanku dan perawatan adik yang sedang sakit. Ketika aku tiba, reguku sudah berkumpul di halaman sekolah. Sambil menunggu keberangkatan, kami melakukan pengecekan kelengkapan regu masing-masing. Aku diberi tugas untuk membawa kompor. Kami merasa semakin bersemangat karena petualangan ini akan segera dimulai.

Tidak lama kemudian, giliran kami untuk berangkat tiba. Kami segera naik ke dalam mobil tronton yang telah disediakan untuk membawa kami ke lokasi perkemahan. Namun, perjalanan ini tidak berjalan mulus seperti yang kami harapkan. Ada anggota regu lain yang belum bergabung dengan kami karena masih menunggu kelengkapan yang mereka bawa. Kami pun memutuskan untuk menunggu terlebih dahulu hingga mereka datang, namun ternyata ada kejadian menarik yang terjadi di perjalanan.

Mobil tronton yang kami tumpangi secara tidak sengaja terpisah dari iring-iringan mobil tronton lainnya. Pengendara mobil tronton kami keliru dalam mengambil jalan, membuat mobil tronton lain harus menunggu sejenak untuk kami bergabung kembali. Meskipun sedikit menyulitkan, kejadian ini membuat perjalanan kami menjadi lebih berkesan dan penuh petualangan.

Akhirnya, setelah terpisah dari iring-iringan mobil tronton diawal perjalanan, kami tiba di tempat perkemahan pada jam 11:00 pagi. Udara segar dan sejuk langsung menyambut kami, dengan pohon pinus yang menjulang tinggi menambah suasana yang indah. Kami turun dari tronton seperti pasukan tentara yang siap untuk memasuki medan perang, walaupun sebenarnya kami hanya mencari tempat yang teduh untuk menggelar matras kami. Perjalanan jauh menggunakan tronton yang tidak biasa membuat tubuh kami merasa lelah, sehingga kami memutuskan untuk beristirahat sejenak dan merilekskan badan.

Ketika kami sedang menikmati istirahat, suara azan tiba-tiba mengumandang melalui pengeras suara yang dipasang oleh kakak pembina kami. Kami terbangun dari tidur singkat kami dan bergegas berwudhu untuk menunaikan sholat. Waktu sholat menjadi momen yang istimewa di tengah perjalanan ini, sambil menunggu persiapan untuk upacara pembukaan kemah.

Selama perkemahan, banyak tantangan yang kami hadapi, semangat dan kebersamaan kami sebagai regu tetap membara. Setiap kejadian yang terjadi, baik yang lucu maupun menantang, menjadi bagian tak terlupakan dari pengalaman berkemah kami di Gunung Bunder.

Setelah mengikuti upacara pembukaan diiringi api unggun yang memberikan kehangatan menjelang malam dan suasana semakin gelap. Kami bersemangat untuk menghabiskan malam pertama di tenda, meskipun langit mulai mendung dan mendengarkan suara gemuruh petir dari kejauhan. Kami merasa cukup percaya diri dengan perlengkapan kami, terutama setelah bersemangat mengikuti upacara pembukaan tadi.

Namun, ketika kami sudah berada di dalam tenda dan hujan deras mulai turun dengan derasnya, semuanya berubah. Bunyi rintik hujan di atap tenda sebenarnya terdengar menenangkan, tapi seiring berjalannya waktu, kami menyadari bahwa suara rintik ini semakin keras dan air mulai merembes masuk melalui celah-celah yang tidak terduga. Suasana di dalam tenda mulai menjadi lembap dan tidak nyaman.

Kami segera menyadari bahwa tenda kami bocor, dan air hujan mulai membasahi matras dan perlengkapan kami. Semua orang berusaha untuk mencari solusi secepat mungkin. Kami mengumpulkan barang-barang kami ke bagian tengah tenda yang masih kering, sementara beberapa dari kami mencoba menutupi celah-celah dengan pakaian atau tas agar air tidak terus masuk.

Saat itulah, hujan deras semakin menjadi-jadi, dan angin kencang juga turut menerjang tenda. Suasana di dalam tenda menjadi cemas dan kacau. Tidak hanya kami harus menghadapi kebocoran tenda, tetapi juga suara petir dan kilatan cahaya yang cukup dekat membuat suasana semakin tegang.

Kami bertahan di dalam tenda dengan cemas, sambil berharap hujan akan mereda secepatnya. Beberapa dari kami saling menghibur satu sama lain, mencoba melupakan ketidaknyamanan sementara dan tertawa tentang situasi yang ironis ini. Meskipun tenda bocor dan semuanya menjadi basah, semangat kami untuk berkemah tidak padam. Kami merasa bahwa inilah bagian dari petualangan sejati, yang mengajarkan kami tentang ketangguhan dan kesiapan menghadapi situasi yang tak terduga.

Ketika hujan akhirnya mereda dan suara petir semakin menjauh, kami keluar dari tenda untuk melihat kerusakan yang sudah terjadi. Meskipun tenda kami basah, kami memutuskan untuk tetap bersemangat dan mencoba mengeringkan perlengkapan kami di pagi hari. Malam yang penuh petualangan ini akan selalu menjadi cerita lucu yang kami bagikan dalam perjalanan kami sebagai regu.

Keesokan paginya, setelah malam yang penuh petualangan dengan tenda yang bocor akibat hujan deras, kami bangun dengan semangat baru. Meskipun beberapa perlengkapan kami masih basah, kami berencana untuk tetap menjalankan jadwal kegiatan pagi seperti yang telah direncanakan sebelumnya. Udara pagi yang segar dan dingin memberikan semangat ekstra untuk memulai hari dengan berenergi.

Kami memulai hari dengan melakukan aktivitas olahraga pagi di lapangan terbuka. Senam ringan dan peregangan membantu kami menghilangkan rasa kaku setelah tidur di tenda yang basah. Meskipun malam sebelumnya cukup menantang, semangat kami tetap tinggi dan kami berusaha untuk tetap positif.

Setelah olahraga pagi selesai, kami melanjutkan dengan sarapan yang diisi dengan makanan yang telah disiapkan sebelumnya. Dalam suasana yang akrab, kami saling berbagi cerita tentang malam sebelumnya dan tertawa tentang berbagai situasi lucu yang kami alami.

Setelah sarapan, saatnya untuk melanjutkan dengan lomba ketangkasan pramuka yang telah direncanakan. Lomba ini dirancang untuk menguji kemampuan dan keterampilan kami sebagai anggota regu pramuka. Lomba dimulai dengan tantangan memecahkan sandi yang diberikan oleh kakak pembina. Kami bekerja sama dengan cermat untuk mencari tahu makna sandi tersebut dan dengan cepat, kami berhasil memecahkannya.

Selanjutnya, kami dihadapkan pada tugas membuat tandu. Dalam waktu yang terbatas, kami harus menggabungkan beberapa tongkat kayu dengan tali tambang marlon yang kami bawa. Meskipun awalnya terlihat rumit, kami berhasil menyelesaikan tandu dengan kerja sama yang baik. Tugas ini mengajarkan kami tentang pentingnya komunikasi dan kolaborasi dalam bekerja sebagai tim.

Tidak berhenti di situ, kami juga diuji dalam hafalan ayat suci. Kami diberikan beberapa ayat untuk dihafal dan diulang kembali secara berurutan. Ini adalah momen yang penuh konsentrasi, di mana kami berusaha keras untuk mengingat setiap kata ayat dengan benar. Meskipun ada sedikit kesulitan di sana-sini, kami berhasil melewati tantangan ini dengan sukses.

Kegiatan lomba ketangkasan pramuka ini tidak hanya menguji keterampilan fisik kami, tetapi juga kemampuan berpikir cepat, kerja sama tim, dan ketahanan mental. Meskipun awalnya kami mengalami situasi yang kurang nyaman, kami merasa bangga dengan bagaimana kami berhasil menghadapinya dengan semangat pramuka yang sejati.

Setelah lomba selesai, kami merasa lebih dekat sebagai regu dan merasa bahwa perjalanan kami memiliki nilai yang jauh lebih berharga daripada sekadar hadiah atau kemenangan. Kami menyadari bahwa petualangan pramuka ini membawa kami pada pengalaman belajar yang tak ternilai harganya, di mana kami tidak hanya memperoleh keterampilan baru, tetapi juga persahabatan dan kenangan yang akan kami bawa selamanya.

Setelah lomba selesai, kami merasa lebih dekat sebagai regu dan merasa bahwa perjalanan kami memiliki nilai yang jauh lebih berharga daripada sekadar hadiah atau kemenangan. Kami menyadari bahwa petualangan pramuka ini membawa kami pada pengalaman belajar yang tak ternilai harganya, di mana kami tidak hanya memperoleh keterampilan baru, tetapi juga persahabatan dan kenangan yang akan kami bawa selamanya.

Sebagai penutup petualangan kami di Gunung Bunder, kami merasa bangga dan bersemangat karena berhasil meraih gelar juara 1 dalam lomba ketangkasan pramuka. Semua usaha keras dan kerja tim yang kami lakukan selama lomba berbuah hasil yang memuaskan. Gelar juara tersebut adalah bukti bahwa kerja keras dan semangat pramuka kami telah membuahkan hasil yang luar biasa.

Kami pun kembali ke sekolah dengan penuh kegembiraan, naik tronton yang membawa kami kembali ke sekolah. Meskipun perjalanan pulang kali ini berjalan dengan lebih lancar tanpa ada kejadian yang tak terduga, kelelahan akhirnya mulai terasa. Setelah beberapa hari yang penuh dengan aktivitas, tantangan, dan kegembiraan, tubuh kami mulai merasakan dampaknya.

Di dalam tronton yang nyaman, suasana yang tenang membuat sebagian dari kami akhirnya terlelap. Tidak heran jika perasaan lelah mengalahkan rasa ingin tahu untuk berbicara dan tertawa. Meskipun kami sempat tertidur dalam keadaan kelelahan, setiap detik perjalanan tetap berkesan dalam ingatan kami.

Pulang dari petualangan ini, kami membawa pulang lebih dari sekadar penghargaan. Kenangan tentang hujan deras yang membuat tenda kami basah, aktivitas olahraga pagi yang menyegarkan, dan momen lomba ketangkasan yang penuh semangat akan selalu mengisi cerita perjalanan kami. Kemenangan kami sebagai juara 1 hanyalah satu aspek dari pengalaman ini. Lebih dari itu, perjalanan ini telah mengajar kami tentang kerja sama, ketahanan diri, dan rasa kebersamaan yang begitu kuat di antara kami sebagai regu.

Setelah tiba di sekolah dan pulang ke rumah masing-masing, kami mungkin merasa lelah secara fisik, tetapi semangat dan kenangan dari petualangan pramuka di Gunung Bunder akan selalu membara dalam hati kami. Setiap detik yang kami habiskan bersama, baik dalam suka maupun duka, telah membentuk ikatan yang tak terlupakan di antara kami. Dan inilah yang membuat petualangan pramuka kami begitu berarti dan penuh warna.(Hes50)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun