Mohon tunggu...
Tarigan Sibero
Tarigan Sibero Mohon Tunggu... Pilot - Pensiunan yang masih gemar menulis

Lulusan AAU-64 | Pecinta Berat C130 Hercules | Penulis Buku 50Tahun Hercules | Pernah bekerja sebagai Quality Control and Assurance di sebuah Sekolah Penerbang

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Manfaat Ganda Pusat Kesehatan di Destinasi Wisata

28 Mei 2022   07:42 Diperbarui: 28 Mei 2022   07:47 252
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tidak ada satupun dari kita ingin jatuh sakit termasuk saat liburan seperti mengalami flu berat atau penyakit lainnya, kita juga pastinya tidak ingin mengalami insiden ketika melakukan aktivitas sehari hari maupun liburan.

Akan tetapi liburan umumnya diisi dengan kegiatan di luar ruangan dan alam dimana akan selalu ada kemungkinan terjadinya insiden yang dapat terjadi dan bila itu terjadi maka pusat kesehatan masyarakat menjadi sangat penting.

Pusat Kesehatan memang sangat diperlukan keberadaannya di daerah daerah yang jauh dari kota kota besar untuk melayani masyarkat di sekitar namun ketika daerah tersebut merupakan destinas wisata maka manfaat dari pusat kesehatan menjadi ganda yaitu untuk melayani wisatawan.

Beberapa destinasi wisata mungkin sudah ada yang menyediakan pusat kesehatan namun masih banyak pula yang belum menyediakannya, dan bila tersedia pun tenaga medis yang stand by pun tidak selama 24 jam seperti misalnya di pulau pulau yang jauh dari pulau besar dan utama.

Padahal pusat kesehatan di destinasi wisata juga berfungsi sebagai unit gawat darurat dimana ketersediaan tenaga - tenaga medis sangat diperlukan setiap waktu, tidak hanya untuk masyarakat sekitar tetapi juga wisatawan.

Ketersediaan pusat kesehatan di destinasi wisata khususnya di pulau-pulau adakalanya tidak menjadi prioritas dalam merencanakan ataupun mengembangkan pariwisata di sebuah destinasi, dimana pusat kesehatan seharusnya menjadi salah satu fasiitas pendukung utama pariwisata.

Dari sisi wisatawan, merencanakan liburan adakalanya memang tidak memasukkan pos biaya emergency sebagai biaya tak terduga, hal ini karena kita selalu menganggap semuanya akan berjalan lancar termasuk juga kesehatan kita serta kemungkinan kemungkinan yang dapat.terjadi.

Hal hal tak terduga dapat terjadi dimana mana baik itu pada lingkungan kerja maupun saat liburan, semua itu diluar prediksi dan kuasa kita dimana kita hanya dapat mengantisipasinya dengan cara mempersiapkan segala sesuatunya termasuk pada penanganan hal hal terduga tersebut (emergency management).

Beberapa antisipasi yang dapat dilakukan adalah membawa P3 kit dan menyiapkan pos biaya hal terduga pada anggaran liburan kita dimana jumlah nya dapat disesuaikan dengan hasil riset kita terhadap destinasi wisata yang kita akan kunjungi.

Misalnya apabila ada terdapat pusat kesehatan, kita sebaiknya juga mengecek apakah dikelola oleh Pemerintah atau swasta (biasanya berupa klinik), dan apabila kita berlibur ke pulau kita harus menyiapkan dana lebih juga untuk transportasi seperti sewa kapal apabila harus diperlukan evakuasi ke pusat kesehatan di pulau yang lebih besar atau pulau utama.

Pada sebuah kesempatan penulis berlibur dan di hari kedua liburan, salah seorang anggota keluarga jatuh sakit, dan  ketika penulis menghubungi pihak hotel menanyakan dokter di sekitar area hotel -- seorang dokter dan asistennta pun datang memeriksa dan memberi obat obat an dengan total biaya Rp. 1.350.000.

Jumlah dana tersebut jauh lebih besar dari biaya penginapan di hotel tempat kami menginap dan menjadi pengeluaran tak terduga yang harus dikeluarkan saat penulis berlibur.

Rangkuman

Pusat kesehatan di destinasi wisata seharusnya mendapat tempat yang utama dalam mengembangkan pariwisata terutama di pulau pulau yang terpisah dari pulau utama serta dilengkapi dengan tenaga medis yang stand by selama 24 jam setiap harinya serta dilengkapi dengan peralatan dan perlengkapan medis yang mampu menangani keadaan keadaan yang dapat terjadi pada masyarakat dan wisatawan.

Peralatan dan perlengkapan medis seperti tabung oksigen, alat untuk luka jahit, perlengkapan persalinan, kursi roda, ruang perawatan dan penanganan serta lainnya perlu diusahakan ketersediaannya di pusat kesehatan pada daerah yang menjadi destinas wisata karena pusat kesehatan tersebut akan berfungsi juga sebagai unit gawat darurat  serta melayani masyarakat dan wisatawan.

Dari sisi wisatawan, perencanaan liburan adalah sama dengan perencanaan perjalanan lainnya, oleh karena itu ada baiknya untuk memasukkan pos biaya untuk hal hal tak terduga seperti insiden ketika melakukan aktivitas liburan yang memerlukan tindakan medis segera dan juga menyiapkan obat obatan sendiri.

Apabila berlibur ke pulau, ada baiknya memperhatikan ketersediaan kapal yang melayani rute ke pulau utama untuk mengantisipasi keadaan darurat, dan apabila memungkinkan sebaiknya menyewa kapal (charter) untuk membantu kita sendiri dalam hal penanganan darurat (emergency management).

Keceriaan dan euphoria liburan jangan sampai membuat kita lupa akan hal hal yang tak terduga baik untuk diri kita sendiri maupun anggota keluarga kita karena hal hal tak terduga tersebut tidak hanya menyangkut keselamatan diri kita sendiri tapi juga dapat menyangkut nyawa kita.

Antisipasi dan penanganan keadaan darurat memang bisa menambah anggaran liburan kita akan tetapi keselamatan tetap menjadi hal yang utama di atas keceriaan dan euphoria, hal inilah yang terkadang terlupakan.

Salam Pariwisata.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun