Mohon tunggu...
herkulanusheruwibowo
herkulanusheruwibowo Mohon Tunggu... Guru - Tenaga Pendidik.

Gagasan yang dituangkan dalam sebuah tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Praktek Pembelajaran Membuat Media Gunung Api di Sekolah Menengah Atas (SMA).

24 Januari 2025   08:14 Diperbarui: 24 Januari 2025   08:14 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah Satu Hasil Karya media Belajar Peserta didik dalam pembuatan media Gunung api.

Pembelajaran geografi di tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) tidak hanya terbatas pada teori, tetapi juga memerlukan praktik untuk memperdalam pemahaman siswa. Salah satu contoh materi yang mendukung metode ini adalah Litosfer, yaitu lapisan permukaan bumi yang berhubungan erat dengan fenomena kegempaan. Memahami litosfer sangat penting untuk mengetahui cara perhitungan gempa, baik secara primer maupun sekunder.

Untuk menghitung gempa, digunakan rumus Laska, yang melibatkan perhitungan gelombang primer (P) dan sekunder (S). Dalam pembelajaran ini, para siswa juga diajak mengenal berbagai jenis gunung api, di antaranya:

  1. Gunung Api Strato memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
    • Memiliki bentuk kerucut.
    • Letusannya terjadi berulang kali.
    • Dapur magmanya berada pada kedalaman yang besar.
    • Magma yang dihasilkan bersifat kental dengan viskositas tinggi.
  2. Gunung Api Perisai memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
    • Disebut juga gunung api tameng.
    • Terbentuk akibat tekanan magma yang rendah.
    • Dapur magmanya dangkal.
    • Magmanya bersifat cair sehingga menghasilkan lereng yang landai.
  3. Gunung Api Maar memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
    • Terbentuk akibat letusan besar yang menghasilkan kawah atau lubang besar di puncaknya.
    • Dapur magmanya dangkal, namun memiliki tekanan yang tinggi.
    • Memiliki corong yang khas.

Dalam kegiatan pembelajaran di Sekolah Menengah Atas (SMA), siswa diajak untuk membuat media pembelajaran berupa model gunung api. Kegiatan ini tidak hanya bertujuan untuk memahami materi secara mendalam, tetapi juga melatih keterampilan praktis dan kerja sama dalam tim. Menurut salah satu siswa, Khenzo, pembuatan media ini merupakan kegiatan yang menantang karena membutuhkan ketelitian dan kreativitas. Namun, Khenzo juga mengungkapkan bahwa aktivitas ini memberikan pengalaman yang menyenangkan sekaligus melatih kemampuan seni dan inovasi siswa dalam menyampaikan informasi secara visual. Pendapat serupa juga disampaikan oleh Felicia, salah satu siswi yang turut berpartisipasi. Ia menambahkan bahwa pembuatan media gunung api memberikan pengalaman belajar yang unik sekaligus melatih kemampuan desain dan kreativitas.

Proses belajar melalui pembuatan media gunung api diharapkan dapat memberikan wawasan baru kepada para siswa Sekolah Menengah Atas. Selain meningkatkan pemahaman tentang konsep gunung api, kegiatan ini juga mendorong siswa untuk lebih kreatif dan aktif dalam proses pembelajaran Geografi.

Hasil karya pembuatan media belajar gunung api oleh peserta didik.
Hasil karya pembuatan media belajar gunung api oleh peserta didik.

Proses desain media belajar gunung api oleh peserta didik
Proses desain media belajar gunung api oleh peserta didik

Hasil Pembuatan Media Belajar gunung api oleh peserta didik.
Hasil Pembuatan Media Belajar gunung api oleh peserta didik.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun