Mohon tunggu...
herkulanusheruwibowo
herkulanusheruwibowo Mohon Tunggu... Guru - Tenaga Pendidik.

Gagasan yang dituangkan dalam sebuah tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

SMA Maitreyawira & Free The Sea Bersihkan Pulau Buluh.

17 Desember 2024   17:22 Diperbarui: 17 Desember 2024   17:22 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah Satu peserta didik SMA Maitreyawira sedang melakukan Clean Up di Pulau Buluh. 

Aksi Kolaboratif dalam Menjaga Lingkungan dan Meningkatkan Kesadaran Sosial

Pulau Buluh, Kecamatan Bulang, Kota Batam, adalah pulau bersejarah yang memiliki peran penting dalam perjalanan sejarah Batam. Dahulu, Pulau Buluh menjadi salah satu pusat pemerintahan bersama Nongsa. Pada tahun 1895, pulau ini berada di bawah Kerajaan Riau-Lingga sebagai bagian dari keamiran ("amir" berarti pemimpin dalam bahasa Arab). Dengan luas 552,2 hektare yang terdiri atas 2,187 km daratan dan 3,335 km lautan, Pulau Buluh kini dihuni oleh sekitar 3.082 jiwa, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Batam. Menurut klasifikasi desa, Pulau Buluh tergolong desa swakarya, yang berarti desa ini memiliki potensi penduduk yang terorganisasi, administrasi yang berjalan, serta fasilitas umum seperti sekolah dan pusat kesehatan masyarakat (puskesmas). Potensi ini menjadi modal penting dalam pembangunan komunitas yang berkelanjutan.

Kolaborasi Lingkungan: Clean Up Pulau Buluh

Dalam upaya menjaga kebersihan lingkungan, PT Free The Sea, sebuah perusahaan asal Jerman yang bergerak di bidang daur ulang limbah plastik, menggelar kegiatan Clean Up di Pulau Buluh. Perusahaan ini berfokus mengolah sampah menjadi produk bernilai ekonomis seperti PET Flakes dan biji plastik (Petrabs). Produk-produk ini kemudian digunakan sebagai bahan utama pembuatan mesin pembuat kopi, salah satu produk unggulan PT WIK. Selain pembersihan dan pemilahan sampah, kegiatan Clean Up juga mencakup pelayanan pemeriksaan kesehatan gratis bagi masyarakat setempat. Langkah ini memberikan manfaat langsung bagi warga Pulau Buluh dalam menjaga kesehatan mereka.

Peran Relawan dan Kontribusi SMA Maitreyawira

Fitri, salah satu relawan yang terlibat, menekankan pentingnya edukasi tentang pemilahan sampah dalam kehidupan sehari-hari. "Kegiatan ini sangat penting bagi semua kalangan agar lebih peduli terhadap lingkungan," ujarnya. Clean Up Pulau Buluh sendiri telah menjadi agenda rutin yang melibatkan berbagai elemen masyarakat. SMA Maitreyawira Batam turut ambil bagian dalam kegiatan ini melalui program ekstrakurikuler Bank Sampah Maitreyawira (Baswira). Sebanyak 30 peserta, yang terdiri atas siswa dan guru, ikut serta dalam Clean Up. Melalui keterlibatan ini, SMA Maitreyawira berupaya memberikan wawasan dan pengalaman baru kepada siswa tentang pentingnya menjaga lingkungan.

Membangun Kesadaran Kolektif

Bagi SMA Maitreyawira, partisipasi dalam kegiatan ini tidak hanya menjadi aksi sosial, tetapi juga bagian dari misi pendidikan lingkungan hidup. Dengan semangat kolaborasi, Pulau Buluh bukan hanya menjadi tempat bersejarah, melainkan juga contoh nyata dari upaya bersama dalam menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat.

Melalui aksi seperti ini, kolaborasi antara sekolah, masyarakat, dan perusahaan mampu memberikan dampak nyata sekaligus meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan. Pulau Buluh kini bukan hanya saksi sejarah, tetapi juga simbol dari harapan baru untuk masa depan yang lebih hijau.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun