Perilaku Hidup Bersih dan Sehat ayau yang biasa disingkat PHBS merupakan satu hal yang seringkali dibicarakan dalam dunia kesehatan. PHBS merupakan perilaku atas dasar kesadaran pribadi dengan tujuan menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat.Â
PHBS dapat mulai dilakukan di dalam lingkup terkecil manusia, yaitu keluarga. Penerapan PHBS dapat dimulai dengan hal-hal kecil dan sederhana seperti mencuci tangan menggunakan sabun, menyediakan hand sanitizer saat bepergian, dan lain-lain.Â
Penerapan PHBS mulai dari lingkup keluarga akan menciptakan suatu sistem keamanan kesehatan sehingga penularan penyakit di masyarakat dapat tercegah dengan mudah.Â
Oleh karena itu PHBS menjadi salah satu kunci untuk meingkatkan kualitas kesehatan masyarakat. Selain itu, topik yang juga seringkali dibicarakan belakangan ini adalah GERMAS. GERMAS atau Gerakan Masyarakat Hidup Sehat merupakan program penunjang kesehatan masyarakat yang dicanangkan oleh Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.Â
Program GERMAS memiliki beberapap macam titik fokus. Titik fokus GERMAS terbagi atas pemenuhan air minum, instalasi kesehatan masyarakat, dan pembangunan pemukiman layak huni.Â
Ketiga titik fokus tersebut merupakan pondasi utama dalam melaksanakan program GERMAS. Dengan adanya sinergi antara PHBS dengan GERMAS, efektifitas peningkatan kualitas kesehatan masyarakat diharapkan meningkat sekaligus terjadinya perubahan perilaku dan kebiasaan masyarakat yang kurang sehat kembali menuju ke perilaku yang sehat.Â
Selain PHBS dan GERMAS yang menjadi kunci untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat, keberhasilan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) oleh pemerintah juga turut serta dalam upaya tersebut.Â
JKN adalah program yang bertujuan untuk memberikan kepastian atau jaminan kesehatan yang menyeluruh bagi masyarakat. Sesuai UU No. 40 Tahun 2004 tetang SJSN (Sistem Jaminan Sosial Nasional), kepesertaan program JKN bersifat wajib.Â
Peserta program JKN adalah WNI (Warga Negara Indonesia) dan WNA (Warga Negara Asing) yang bekerja paling singkat 6 bulan di Indonesia dengan ketentuan membayar iuran yang telah ditentukan. Ketiga hal diatas merupakan kunci untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat dan menanggulangi masalah kesehatan di Indonesia.Â
Akhir-akhir ini masalah kesehatan yang sedang banyak dibicarakan adalah stunting. Kasus stunting yang berada di masyarakat sangat dipengaruhi oleh perilaku masyarakat dan Jaminan Kesehatan Nasional.Â
Selama ini banyaknya kasus stunting di Indonesia terjadi karena penerapan PHBS yang masih kurang. Pemerintah menanggapi dengan mencanangkan program GERMAS dan JKN yang diharapkan mampu untuk menangani kasus stunting di Indonesia. Kerja sama antara masyarakat dan pemerintah sangat diperlukan dalam kasus kali penanganan stunting di lingkungan masyarakat.Â
Fakta di lapangan menunjukan bahwa keseriusan pemerintah dalam mencanangkan program GERMAS dan JKN masih belum membantu dalam menangani kasus stunting yang ada di Indonesia. Hal ini dikarenakan kesadaran masyarakat yang masih kurang dalam menjalankan PHBS.Â
Jika tidak ada kerja sama antara pemerintah dengan masyarakat maka segencar apapun pemerintah membuat kebijakan dan program kesehatan, kasus stunting di Indonesia akan tetaplah tinggi.Â
Sebab itulah angka kasus stunting di Indonesia masih belum dapat ditangani oleh pemerintah karena tidak adanya respon positif dari masyarakat yang menjadi lingkup terjadinya kasus stunting.Â
Sebagai generasi milenial sekaligus generasi penerus kita harus sadar akan masalah kesehatan stunting di Indonesia dan berupaya untuk menaruh perhatian khusus terhadap kasus stunting dan program kesehatan yang telah dicanangkan oleh pemerintah.
Diharapkan dengan ini kita dapat mengubah kebiasaan dan perilaku masyarakat sekitar kita menjadi lebih sehat sekaligus mencegah berkembangnya angka stunting di Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H