Indonesia adalah negara kepulauan yang terletak anatara 2 benua dan 2 samudra  indonesia sendiri  adalah negara asia tenggara yang dilintasi garis katulistiwa tak terlepas dari semua itu dengan luas  wilayahnya yang mencapai 1,905 juta km2, tak heran jika negara ini menghadapi sebuah problema maka sangat rumit kiranya untuk menangani problema yang di hadapi seperti sekarang ini kita tengah memasuki sejarah di mana seluruh dunia terkena dampaknya dan seluruh dunia tengah berduka, bagai mana tidak ? sekarang ini kita tengah di landa sebuah virus yang bisa merenggut nyawa hanya dengan bersentuhan badan atau benda yang telah di pegang oleh penderita virus COVID 19.
Di beri nama COVID 19 bukan tanpa alasan tetapi awal mula penyebaran virus ini di mulai pada akhir tahun 2019 di kota kecil  yang bernama Wuhan , kota kecil ini terletak di negara Cina karena kota kecil tersebut menjual berbagai makanan yang tak lazim yakni menjual bahan mentah dari hewan liar seperti ,tranggilin,kelelawar,ular,tikus dan katak, hewan-hewan tersebut di yakini sebagai salah satu  pengobatan tradisional yang dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit.
Virus COVID 19 ini bukan perkara mudah bagi tenaga medis yang berada di garda terdepan tentunya mereka kualahan menangani kasus yang tiap hari kian melonjak, Â yang menjangkit masyarakat , Â wabah virus Covid 19 ini terus menghantui sejumlah negara di dunia. Tak terkecuali indonesia.
Jika sebelumnya indonesia menjadi negara yang belum terinfeksi, kini tanah air sudah mengonfirmasi kasusnya yakni dari data statistik yang terkonfirmasi sebanyak 20.796, sembuh sebanyak 5,057, dan yang meninggal dunia sebanyak 1,326. semua berawal dari tanggal, 24 februari 2020 pasien yang terinfeksi virus ini berdansa dengan seorang WNA jepang,pasien berusia 31 tahun dan  pasien berprofesi sebagai guru dansa dan WNA tersebut merupakan teman dekatnya.
Selang dua hari yakni 16 februari, pasien terserang batuk yang tak kunjung sembuh, Â kemudian pasien tersebut mendapat kabar dari temannya melalui via telepon bahwa WNA yang berdansa dengannya positif Covid 19. Â Selang beberapa hari kemudian pasien tersebut juga dinyatakan positif terjangkit virus corona.
Tentunya dengan kasus demikian pemerintah masih terbilang lamban dalam mengambil dan menetapkan aturan untuk menanggulangi penyebaran virus ini, sampai pada titik sekarang kasus positif terus meninggkat walaupun pemerintah sudah memberikan himbauan untuk berjaga dan sebisa mungkin melakukan semua pekerjaan di rumah namun tak sedikit masyarakat  yang menyepelekan anjuran tersebut dengan alasan bosan, entah lah bosan dengan berdiam diri atau sudah bosan dengan hidupnya.
Walaupun demikian tak sedikit masyarakat mebuat sebuah opini atau Teori kospirasi, yakni virus tersebut sengaja di buat karena untuk menekan jumlah pendudukyang terus meningkat, akan  tetapi bukan hanya penduduk yang di tekan tetapi sektor perekonomian juga terkena dampak virus covid 19 ini.
Yang menjadi pertanyaan sekarang apa langkah yang di ambil oleh pemerintah ketika sektor ekonomi menjadi buruk dengan adanya virus ini, apakah pemerintah telah membuat kebijakannya ? "tentu saja iya" dengan cara PSBB (Pemberantasan Sosial Berskala Besar), akan tetapi kebijakan ini masih di sepelekan oleh sebagian warga negara, banyak aktivitas yang di lakukan seperti layaknya tidak terjadi apa-apa meski sekarang ini negara dalam keadaan tidak baik-baik saja.
Mendekati bulan suci Ramadhan pemenrintah berencana melonggarkan PSBB guna memulihkan sektor perekonomian karenanya pusat perbelanjaan seperti mall di buka kembali dengan harapan semua mengikuti prosedur yang di tentukan, akan tetapi bukannya menetralisir keadaan malah semakin memperkeruh kenapa tidak?
Karena masyarakat malah berbondong-bondong ke mall untuk membeli persiapan menyambut Hari raya idul fitri bahkan masyarakat berdesak-desakan.
Sehinggah tidak semua pihak menerima tentang keputusan pemerintah untuk melonggarkan PSBB dengan alasan pemulihan sektor ekonomi yang kian mencekik ,salah satunya Wali Kota Depok Muhammad Idris menilai ide pelonggaran Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) berbahaya dan bisa mengakibatkan peningkatan kasus Virus Corona (Covid-19).