Mohon tunggu...
heriyanto koungo
heriyanto koungo Mohon Tunggu... Guru - Guru

Membaca,Menulis dan olah raga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tantangan Pendidikan Masa Depan

29 Juni 2022   16:05 Diperbarui: 29 Juni 2022   16:13 2110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Program kurikulum merdeka adalah solusi untuk memperbaiki system pendidikan dimasa yang akan datang sesuai dengan perkembangan zaman yang semakin pesat saat ini.baik itu dimulai dari Pendidikan Dasar sampai perguruan tinggi.kurikulum merdeka merupakan langkah yang harus ditempuh untuk mentransformasi Pendidikan demi terwujudnya sumber daya manusia yang unggul, Indonesia yang memiliki Profil Pelajar Pancasila agar kecerdasan intelektual yang dimiliki oleh manusia dapat diimplementasikan dengan baik dalam kehidupan sehari-hari.

Pendidikan merupakan jantung kehidupan manusia dalam merubah pola pikir yang tadinya belum dewasa akan menjadi dewasa, saya sebagai pimpinan SD Negeri 19 Dulupi ( Heriyanto Koungo,S.Pd.) merasa terinspirasi dengan kondisi Pendidikan sekarang ini, Kurikulum Merdeka, telah diluncurkan secara resmi oleh Mas Menteri Nadiem Makarim pada peluncuran Merdeka Belajar Episode Kelima Belas Kurikulum Merdeka dilaksanakan sesuai kebijakan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikburistek) yang memberikan keleluasaan satuan pendidikan di semua jenjang ini merupakan program yang harus didukung dengan sumber Daya yang kuat agar apa yang diharapkan oleh pemerintah dapat terlaksana dengan baik.

Sumber daya manusia yang diharapkan adalah kompetensi yang harus dimiliki oleh setiap pendidik dan tenaga kependidikan dalam menghadapi tantangan pendidikan dimasa yang akan datang mau tidak mau,suka tidak suka kita tetap harus menyesuaikan agar pendidikan dimasa datang dapat terlaksana sesuai dengan harapan kita semua.saya mengajak kita semua terutama guru sebagai ujung tombak pendidikan disetiap satuan Pendidikan agar terus belajar dan berusaha untuk maju jangan menyerah,berjuang terus untuk meningkatkan kapasitas sebagai pendidik yang professional dalam rangka mencerdaskan anak-anak bangsa agar mereka dapat menghadapi tantangan baru didunia pendidikan dimasa yang akan datang.

Sungguh berat apa yang kita hadapi dalam pendidikan sekarang ini pasca pandemi copid 19,karena merubah pola pikir dan semangat kita,baik itu sebagai pendidik dan tenaga kependikan, masyarakat dan peserta didik disemua lini kehidupan masyarakat,namun hal ini kita jangan berkecil hati tetap berjuang agar kita dapat meraih kemerdekaan dalam system pendidikan saat ini.

Banyak program kurikulum merdeka  yang sudah diluncurkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikburistek) yang memberikan keleluasaan satuan pendidikan di semua jenjang ini merupakan program yang harus didukung dengan sumber Daya yang kuat agar apa yang diharapkan oleh pemerintah dapat terlaksana dengan baik.diantaranya pelatihan-pelatihan,webinar melalui daring,hal ini akan lebih menambah kompetensi-kompetensi yang kita miliki,demi meningkatnya mutu pendidikan dimasa depan.

Saya menyarankan kepada Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikburistek) agar pelatihan -- pelatihan dapat dilaksanakan,baik secara daring maupun secara tatap muka agar Implementasi Kurikulum Merdeka ini dapat diterapkan secara maksimal oleh semua jenjang pendidikan,mengapa saya harus menyarankan pelatihan-pelatihan ini dilaksanakan secara tatap muka karena disemua wilayah yang ada diIndonesia belum semua terjangkau dengan internet,sehingga menyebabkan Guru tidak bisa mengikuti webinar dan pelatihan-pelatihan yang dilaksanakan secara daring, terutama di Daerah Khusus.karena sesuai pengalaman dilapangan guru kurang antusias dalam mengikutinya,ada yang hanya menyimak,mendengar  dan hanya selesai begitu saja.kalau ini dilaksanakan secara tatap muka, maka akan ada  hasilnya dan mereka termotivasi sesuai dengan kompotensi yang mereka miliki.

Ibaratnya seperti menyediakan makanan siap saji,nutrisi gizinya 4 sehat 5 sempurna,tapi setelah ditawarkan ada yang makan dan ada juga yang tidak makan.

Terima kasih ...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun