Tahun 2022, perasaan saya bercampur aduk ketika saya dinyatakan lulus sebagai salah satu ASN di Kabupaten Belitung Timur. Senangnya karena saya akhirnya bisa mewujudkan mimpi saya sebagai salah satu pelayan masyarakat mengikuti jejak ibu saya yang juga sebagai ASN guru. Dan yang membuat saya sedih adalah saya berada di tempat yang sama sekali asing. Tidak ada teman bahkan keluarga di tempat ini.Â
Terbilang nekat sih kala itu. Tapi saya percaya Tuhan akan menunjukkan jalan-Nya akan mempertemukan saya dengan orang-orang yang baik disini.Â
Seperti kata orang, kunci mendapat teman baru di daerah rantau adalah sopan, ramah dan mampu menjaga rahasia. Saya sudah mendengar kabar bahwa orang Belitung itu ramah-ramah dan saya akan buktikan itu. Â
Maret 2022, saya berangkat dari Papua menuju Belitung Timur setelah kurang lebih 7 tahun saya mengabdikan di di Dinas Perhubungan Kabupaten Mimika, Papua.
Tahun  2024 yang artinya saya sudah hampir dua tahun disini, saya membuktikan bahwa saya dipertemukan dengan orang-orang baik yang saya anggap sebagai keluarga sendiri mulai dari rekan kerja, bapak/ibu kost, teman seangkatan Latsar, warga jemaat gereja dan masih banyak lagi. Saya akan uraikan satu persatu keluarga baru saya disini.
1. Keluarga Devi dan Yunarta
Keluarga pertama yang saya temui disini adalah keluarga Devi dan Yunarta. Yunarta adalah teman kerja saya dan Devi adalah istrinya.Â
Perkenalan saya dengan keluarga ini berawal dari chat selama proses seleksi CPNS PBJ di Kabupaten Belitung Timur. Â Saya beruntung bertemu dengan Umak Listari, Bapak, Nessa, Devi, Yunarta dan keluarganya yang lain memperlakukan saya layaknya keluarga sendiri.Â
Awal datang kesini, mereka sekeluarga sudah menjemput saya di Bandara dan mereka bersedia menampung saya hampir sebulan di rumahnya sekaligus diberikan pemahaman tentang kearifan lokal disini. Â
Selama sebulan juga, yunarta membonceng saya ke kantor yang jaraknya hampir sejam dari rumah. Â Mereka menyediakan makanan bahwa menyetrika pakaian saya dan mereka tak mau dibayar sepeser pun.Â
Mereka jugalah yang mencarikan  saya kost di Manggar. Saya tak bisa melupakan budi baik mereka.
2. Keluarga Kakak Iin dan Bang Arif
Awal perkenalan dengan keluarga ini bermula dari ketika saya mulai kost di Manggar. Ya, mereka adalah Bapak dan Ibu Kost saya.Â
Tak hanya sekedar menjadi Bapak/Ibu kost saya, tapi mereka rutin memberikan saya bantuan, mulai dari memberikan makanan, mengajak jalan-jalan, mengajak ngumpul bareng keluarga besar mereka.Â
Saya tak bisa melupakan jasa keluarga besar Kak Iin, Bang Arif, Adnan, Tante Henny, Om Suryadi, Bibi Willa, Vanes, Nenek, Kakek dan semuanya.
3. Teman-Teman Latsar CPNS Angkatan 1 Kelompok 1
Saya beruntung dimasukkan dalam kelompok satu angkatan satu Latsar CPNS 2022. Kami berasal dari berbagai bidang keilmuan dan daerah tapi  mereka tidak membeda-bedakan dalam berkawan. Makan-makan bareng, tukar pikiran tentang tugas Latsar, dan saling membantu ketika ada masalah.Â
Ada Kaka Titin dan  Kaka Yoze dari Inspektorat, Kaka dokter gigi Ranti, Kaka dokter hewan  Ricco, Kaka Agus dan Deddy dari Dinas Pemuda dan Olahraga, Kaka Trilingsi dari Dinas Permukiman, Kaka Siti dari Dinas Perikanan, Kaka Shafira dari Dinas Pariwisata, Kaka Dwi dari Bappelitbangda.
4. Teman-Teman CPNS Bagian Pengadaan Barang/Jasa Sekretariat Daerah Belitung Timur Angkatan 2022
Kami berlima dipersatukan karena kerjaan. Beruntungnya, mereka adalah orang yang berpikiran terbuka dan bisa diajak tukar pikiran. Jika saya merasakan kesulitan, dengan tangan terbuka mereka menawarkan bantuan. Ada Sherly, Yunarta, Rhadial dan Elfanovita.
5. Warga Jemaat Gereja Gepekris Selumar Belitung Timur
Bertumbuh dengan iman adalah hal yang saya rasakan bergereja di tempat ini. Tidak hanya duduk, diam, mendengarkan dan pulang tapi mereka juga melibatkan saya dalam pelayanan baik sebagai pendoa dan singers.Â
Mereka juga selalu memperlihatkan kekhawatiran ketika saya absen datang ke gereja. Saya merasakan mempunyai keluarga baru di tempat ini. Â
Terima kasih Bapak Pendeta Guru Injil Damus, Semu Yuliana, Diaken Siatmi, Diaken Novi, Pak Yunus, Carissa, Nathan, William, Tian, Ibu Sun Fa, Ibu Ayin, Ibu Aman, Ibu Atung, dan semua jemaat yang saya tak bisa saya sebutkan satu persatu.
6. Senior di Bagian Pengadaan Barang/Jasa Sekretariat Daerah Kabupaten Belitung Timur
Dunia Pengadaan Barang/Jasa adalah dunia baru yang saya geluti setelah sebelumnya kurang lebih 7 tahun bergelut di dunia perhubungan di Papua. Â
Saya beruntung mendapat bimbingan dari para senior yang dengan sabar mengajari tentang dunia PBJ. Ada Pak Kabag saya, Pak Kiki, Ibu kasubag saya ibu Riana, Bang Raka, Bang Marno, Bang Budi, Kak Ita, Kak Ranggi, Alm. Bang Ipon, Bang Rio, Pak Al, Bang Rendy, Bu Renta, Bang Heru, Bang Amar, Kak Narita, Kak Firdha, Kak Sari, Kak Yuni, Kak Lia, Kaka Fikri, Kak Rosi dan masih banyak lagi.
Saya percaya bahwa saya akan mendapatkan kejutan dengan keluarga-keluarga yang baru kedepannya. Mendapatkan teman rasa keluarga adalah salah satu hal yang seru ketika berada di daerah Rantau. Terima kasih buat semua teman-teman yang senantiasa mau membantu saya.Â
Saya membuktikan bahwa omongan orang bahwa orang Belitung itu ramah-ramah terbukti sudah. Saya seorang perantau dari Sulawesi-Papua, senantiasa dipertemukan orang-orang baik di Belitung utamanya di Belitung Timur.Â
Penulis: Heriyanto Rantelino, ASN Sekretariat Daerah Bagian Pengadaan Barang Jasa yang hobi jalan-jalanÂ
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI