Beberapa tahun belakangan ini, nikel menjadi salah satu komoditas tambang mineral yang cukup hangat dibicarakan. Hal ini menyusul dengan adanya program pemerintah terkait hilirisasi industri yang bertujuan untuk memberikan nilai tambah terhadap bijih nikel yang telah diolah. Sebagai salah satu negara yang memiliki cadangan nikel terbesar dunia tentunya akan menjadi komoditas yang  memiliki prospek cemerlang di masa mendatang.
Jika memperhatikan peta industri nikel di Indonesia, kita akan melihat tersebar di beberapa daerah utamanya Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Maluku Utara. Nah, salah satu  cukup menarik perhatian saya yaitu PT Gunbuster Nickel Industry (GNI).
Industri ini merupakan perusahaan industri smelter nikel Indonesia di Kabupaten Morowali Utara, Provinsi Sulawesi Tengah. Perusahaan ini mengoperasikan beberapa  kawasan pengolahan dan pemurnian (smelter) bijih nikel.
Dalam mengimplementasikan program hilirisasi nikel pemerintah Indonesia, implementasi pengolahan bijih nikel agar memberikan nilai tambah, pabrik ini menggunakan teknologi Rotary Kiln-Electric Furnace (RKEF) yang mana mereka menggunakan tungku putar dan tungku listrik  untuk mengubah bijih nikel saprolit yang kaya besi menjadi Nickel Pig Iron (NPI).Â
Menjalin Sinergi dengan Pemerintah
Dalam proses bisnisnya, PT Gunbuster Nickel Industry (PT GNI) tidak egois dengan hanya berfokus untuk meraup keuntungan semata. Fakta di lapangan membuktikan bahwa mereka mampu menjalin sinergi dengan berbagai pihak utamanya dari kalangan pemerintah dan kalangan masyarakat.Â
Salah satu kiat yang dilakukan PT GNI dalam meningkatkan nilai perusahaan dengan berkolaborasi dengan pemerintah dalam hal mendukung berbagai program pembangunan di daerah termasuk ekonomi di sekitar kawasan smelter seperti di Desa Bunta. PT GNI meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar perusahaan melalui berbagai program-program yang diinisiasi oleh perusahaan.
PT GNI berkontribusi  dalam mengembangkan program hilirisasi pemerintah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat di bidang pendidikan, lingkungan, dan sosial.