Saya sudah berada di Timika, Papua kurang lebih tiga tahun yang mana saya mengalami berbagai pasang surut kehidupan termasuk salah satunya urusan kesehatan. Sudah beberapa kali saya terpaksa ke klinik untuk memeriksakan kesehatan saya termasuk mengidap dua kali penyakit endemi di Papua yang tak lain dan tak bukan Malaria.Â
Saya sadar bahwa kesehatan adalah salah satu berharga dalam hidup ini. Jika kesehatan terganggu maka akan mengganggu kelancaran aktivitas kita mulai dari  urusan kerja yang terganggu sampai pada pusing akan biaya yang akan dikeluarkan.
Nah, bagi yang tak mau pusing saat di Papua akan urusan biaya maka saya sangat menyarankan teman-teman untuk urus BPJS Kesehatan. Memang sih ada kartu Papua sehat tapi itu diperuntukkan bagi masyarakat suku asli Papua.
Bukan maksud promosi BPJS sih, tapi sharing akan pengalaman saya  memakai BPJS selama saya jadi perantau di  Tanah Papua. BPJS kesehatan adalah layanan kesehatan yang dikeluarkan pemerintah bagi seluruh rakyat Indonesia.Â
Tapi dalam menikmatinya, peserta BPJS mesti mengeluarkan biaya . Biayanya gak mahal-mahal amat sih, paling mahal 80.000/perbulan (untuk kelas 1), . Saya lebih memilih kelas satu karena pelayanan kesehatan  lebih maksimal.
Terhitung sudah berapa kali saya jatuh sakit di Papua termasuk malaria. Untungnya ada BPJS sehingga saya cukup menunjukkan ke klinik rujukan BPJS saya lalu kemudian saya menikmati pelayanan secara gratis mulai dari pemeriksaan darah, pemeriksaan dokter sampai obat.Â
Jika tanpa BPJS, saya bisa saja mengeluarkan dana sekitar 150ribuan. Â Tak hanya malaria, sakit lainnya pun ditanggung. Jadi berapa kalipun ke klinik, saya tak perlu khawatir biayanya termasuk kala dapat rujukan ke rumah sakit.
Jadi bagi yang merantau ke Papua dan ingin urus BPJS, maka teman-teman harus memiliki KTP  atau surat domisili Papua dimana teman-teman harus urus surat pindah penduduk dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan sipil (Dispencapil) daerah  asal. Â
Lalu menuju ke ke kantor Dispencapil di area Papua tempat domisili sekarang untuk urus surat keterangan domisili atau lebih bagus lagi kalau urus KTP domisili Papua. Sehingga nantinya persyaratan ini dibawa ke kantor BPJS area Papua sehingga nanti akan ditentukan klinik/rumah sakit rujukan di Papua.
Penutup
Saya sangat menyarankan teman-teman yang merantau ke Papua untuk mengurus BPJS Kesehatan jika tak mau pusing urusan biaya keseharan. Ingat, ini Papua dimana segala sesuatunya mahal apalagi soal obat-obatan. Nah daripada teman-teman mengeluarkan biaya besar  jika jatuh sakit maka mari urus layanan kesehatan ini.
Penulis: Heriyanto Rantelino,Pemuda Timika, Papua
Facebook:Heriyanto Rantelino
Whatsapp: 0852-4244-1580
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H