Mohon tunggu...
Heriyanto Rantelino
Heriyanto Rantelino Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Pemuda Papua Yang Menikmati Petualangan sebagai ASN Sekretariat Daerah Di Belitung Timur

ASN Belitung Timur, Traveler, Scholarship Hunter. Kontak 0852-4244-1580

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Tiga Gaya Hidup yang Membuatku Terlena di Papua

8 Agustus 2019   16:37 Diperbarui: 8 Agustus 2019   16:45 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berada di Timika, Papua lebih dari tiga tahun membawa suka duka tersendiri dalam perjalanan hidupku. Berbagai dinamika datang silih berganti yang kemudian mendidik mental saya menjadi pribadi yang lebih dewasa dan lebih bijak dalam berpikir dan bertindak. 

Bumi Cendrawasih ini telah membawa saya keluar dari zona nyaman yang sebelumnya belum pernah saya alami terutama dalam pola hidupnya. Dari serangkaian gaya hidup disini, ada tiga hal yang membuat saya pada akhirnya terlena untuk tinggal di Papua.

1.Menikmati Hidup Dengan Santai

Penulis dengan Bocah-Bocah Papua/dokpri
Penulis dengan Bocah-Bocah Papua/dokpri
dokpri
dokpri
Saya tak perlu banyak khawatir hidup di tengah orang asli Papua (OAP). Tak perlu pasang wibawa berinteraksi dengan mereka . Ketika suasana santai menyelimuti, saya bisa tertawa dengan gaya sendiri, mau tertawa lepas dan bebas, jingkrak-jingkak, teriak, atau goyang-goyang. Mereka santai saja melihat semuanya itu dan malah justru akan mengakrabkan serta menambah keseruan.

2. Tak Peduli Apa Outfit Yang Digunakan

Penulis Bersama 2 Pemudi Papua/dokpri
Penulis Bersama 2 Pemudi Papua/dokpri

Berhadapan dengan OAP tentunya tak perlu khawatir dengan masalah penampilan. Tidak peduli pakaianmu branded atau KW,  baru atau lusuh,  longgar atau pas, , keren atau biasa saja. Penampilan takkan menghalangi  dalam berinteraksi dengan para kaka-kaka Papua.

3. Harmonisasi dengan Alam

Penulis Berfoto  dengan Orang Papua./dokpri
Penulis Berfoto  dengan Orang Papua./dokpri

Hidup di Papua membuat kita lebih dekat dengan alam. Kita bisa melihat dan menyatu lebih dekat hasil karya ciptaan Tuhan melalui  sumber daya alam  yang melimpah. Saat mengarungi area perairan, saya bisa menyaksikan rimbunnya pepohonan manggrove di sepanjang perjalanan, melihat lebih tambang yang dikelola PT. Freeport diangkut lewat kapal besar. Dalam nuansa santai, kita bisa duduk lesehan selonjoran beralaskan tanah. 

Saya juga tidak perlu khawatir terkontaminasi dengan penyakit sosial orang metropolitan utamanya egoisme. Tidak perlu menggantungkan hidup  dengan gadget atau peralatan elektronik, makan langsung dari hasil kebun dan hasil tangkap ikan di laut. Ada keasikan sendiri langsung berinteraksi dengan alam ketimbang langsung instan ambil di pasar atau supermaket.

Bersama Pemuda Papua/dokpri
Bersama Pemuda Papua/dokpri
Gaya hidup inilah yang membuatku terlena dan betah di Papua. Walau jauh dari keluarga dan sahabat banyak di Sulawesi, tapi di Papua ini saya mendapat keluarga dan sahabat baru. Pokoknya Papua telah membawa saya keluar dari zona nyaman yang belum pernah saya rasakan sebelumnya di Sulawesi.  

Walau saya suku pendatang, tapi mereka membuka lebar-lebar pintu pertemanan denganku. Tak perlu khawatir berinteraksi dengan OAP asal niat kita baik dan membawa perubahan positif bagi mereka. Semoga semakin banyak sahabat dan keluarga baru saya dari kalangan OAP di sini.

Salam persahabatan dari Papua, Heriyanto Rantelino
Facebook:Heriyanto Rantelino
Instagram: @ryanlino7
Kontak Whatsapp:0852-4244-1580

Penulis dan Anak Papua/dokpri
Penulis dan Anak Papua/dokpri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun