Selama kurang lebih 3 tahun, saya agak  sentimen dengan eksistensi Badan Eksekutif Mahasiswa kala itu. Paradigma bahwa anak-anak himpunan itu hanya pilih orang yang seidealis, sok-sokan dan anarkis. Dan tepat menginjak 3 tahun menyandang status mahasiswa, saya pun luluh  setelah cukup banyak berdebat dengan salah satu teman seangkatan saya, Nurmayanti, yang mendatangi saya kala itu dan menyakinkan bahwa periode kepengurusan saat itu membutuhkan orang yang memperkuat bidang kewirausahaan.
Saya lebih menikmati sebagai pengurus Himpunan Pengusaha Muda Perguruan Tinggi (HIPMI PT) dan menggeluti usaha yg saya bangun sendiri, namun  setelah cukup lama direnungkan, akhirnya saya terima  dengan alasan bahwa ini waktunya mengabdi pada organisasi  jurusan sendiri. Alhasil  diamanatkanlah  menjadi Koordinator Kewirausahaan Himpunan Mahasiswa Perkapalan dibawah kepemimpinan Muhammad Randi RJ kala itu yang tugasnya memikirkan bagaimana agar ada pundi-pundi keuangan dari usaha yg saya programkan. Yah, ibarat dalam kabinet, saya kebagian peran sebagai menteri keuangannya.
Beberapa teman yang tersebar di beberapa fakultas menyadari bahwa saya  tidak bakalan betah dengan suasananya dimana pandangan orang di luar  fakultas teknik  tentang organisasi mahasiswa teknik yang cukup keras dan seram. Tapi nyatanya saya bisa bertahan hingga akhir kepengurusan.
Disadari bahwa ternyata ada banyak hal yang bisa didapatkan dari organisasi kemahasiswaan. Bagaimana belajar solidaritas,  integritas, belajar mempertahankan pendapat atas program yang direncanakan tiap koordinator di depan semua angkatan yang hadir saat  musyawarah mahasiswa dan presentasi program kerja. Bagiku, lingkungan BEM  juga menjadi miniatur panggung yg menjadi fondasi tempat belajar ilmu politik.
Yang pasti dunia organisasi mahasiswa yang penuh dengan dinamika mengajarkan banyak hal termasuk dalam bijak memutuskan keputusan, kompromi terhadap keputusan dan sanggahan dari  warga BEM dan yang paling berkesan adalah bagaimana membangun kerjasama dengan sesama koordinator dan anggota-anggotanya  menyukseskan program yang sudah dicetuskan sebelumnya agar di rapat pertanggungjawaban nanti, periode kepengurusan dapat diterima setiap angkatan dengan predikat baik.
Nyatanya, ilmu dari OKJP ternyata sangat berguna tidak hanya saat mahasiswa saja  tapi juga saat berada di lingkungan kerja saat ini.
Penulis:
Heriyanto Rantelino, Anak Muda Timika, Papua.
Facebook:Â Heriyanto Rantelino
Kontak Whatsapp: 085242441580