Saya menemukan banyak hal yang menarik untuk dijelajahi di Papua mulai dari pariwisatanya yang mempesona, kearifan lokalnya yang unik, ragam budaya yang menarik hingga flora faunanya yang beraneka ragam. Namun yang cukup disesalkan, beberapa wilayah yang mempunyai daya tarik menarik  itu berada di daerah pedalaman yang cukup sulit dijangkau. Bukan hanya permasalahan areanya saja tapi juga biaya yang dikeluarkan menuju ke area tersebut cukup menguras kanton. Mirisnya lagi, walau sudah mengeluarkan biaya yang cukup besar, kapal Speed Boat yang  digunakan hanya bisa menampung beberapa orang saja, fasilitas keamanannya pas-pasan dan kebersihannya kurang baik.
Untungnya saja, setahun lalu, wisatawan yang ingin menjajal daerah tersebut tertolong berkat adanya sebuah Kapal Ferry yang dihibahkan Kementerian Perhubungan ke daerah Mimika, Papua. Tak hanya itu, agar pelayanan lebih maksimal, manajemen kapal diserahkan kepada  ASDP Indonesia Ferry .  Masyarakat di Tanah Amungsa Bumi Kamoro ini  mengucap syukur atas moda transportasi ini karena berkat kapal yang diberi nama KMP. Kokonao ini, mampu mengantarkan para pengguna jasanya dari daerah Kota Timika menuju ke daerah pedalaman yaitu di Agats dan Asgon. Â
Selain itu, berdasarkan dari Data Badan Pusat Statistik Mimika, diketahui  bahwa ada sekitar 94  DAS di daerah  ini sehingga tak heran mendapat  julukan "Negeri Di Atas Sungai". Hal ini juga berarti bahwa moda transportasi penyeberangan menjadi salah satu moda angkutan andalan masyarakat di sini menuju ke daerah pedalaman.
Dengan demikian, Kabupaten Mimika yang sebagian besar wilayahnya hanya bisa ditempuh lewat jalur sungai membuat jasa transportasi penyeberangan merupakan salah satu sektor potensial yang dikembangkan dan dirasa sangat penting dalam menunjang percepatan pertumbuhan ekonomi wilayah sekaligus memberi pilihan alternatif terhadap jaringan moda transportasi sehingga prasarana dan sarana bongkar muat barang dan pergerakan orang sebagai bagian dari simpul dan outlet transportasi sangat terbantu
Mencoba Sensasi Menumpang Angkutan  ASDP
Kapal yang saat ini dibawah manajemen PT. ASDP Indonesia Ferry Cabang Merauke memiliki desain interior dan eksterior yang berkelas. Saya  menemukan fasilitas hiburan dan keamanan yang mumpuni. Ada kafetaria yang dilengkapi televisi layar datar, ada AC yang semburan anginnya mantap, ada tempat tidur yang empuk, ada tempat pengisian ponsel, ada sekitar 100an baju pelampung, ada CCTV di setiap sudut kapal dan masih banyak lagi fasilitas lainnya.
Menikmati Panorama Alam di Kapal Ferry
Sepanjang perjalanan menuju daerah tujuan, para penumpang  disuguhkan dengan panorama alam Papua yang asri. Hamparan pepohonan bakau yang asri berpadu dengan hamparan air yang luas. Belum lagi kita bisa mendengarkan suara-suara burung dari balik rerimbunan hutan. Suasana hati mana yang tidak tenang bisa melihat dan mendengar harmoni keduanya.
Walau baru berumur satu tahun lebih pelayanannya dan baru melayani dua rute yaitu Agats (ibu kota Kabupaten Asmat) dan Atsi (Asgon)  tapi terasa sekali manfaat angkutan ini bagi masyarakat. Mereka bisa  menumpang kendaraan dengan pelayanan yang baik, tarif yang terjangkau, dan alat keselamatan yang sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
Segudang ManfaatÂ
Sejak kehadiran Kapal Ferry KMP. Kokonao ini, segudang manfaat  dirasakan masyarakat dan wisatawan diantaranya:
1. Transportasi murah
Dengan adanya pelayanan kapal ferry KMP. Kokonao ini, para pengguna jasa bisa menikmati perjalanan dengan biaya angkut penumpang dan barang yang terjangkau.
2. Fasilitas keamanan yang mumpuni
Adanya lifeboat sebanyak 100buah, lifecraft yang jumlahnya 6, dan didukung oleh SDM yang mumpuni dalam menangani permasalahan menyangkut keamanan sehingga para pengguna jasa tak perlu khawatir .
3. Fasilitas Hiburan  yang Prima
Dengan adanya 48 tempat tidur ruang tatami, ada televisi yang terkoneksi dengan jaringan tv satelit, tempat Charge Ponsel kantin yang menjual aneka minuman dan makanan ringan yang pada akhirnya turut memanjakan para pengguna jasa.
4. Pendukung Distribusi Barang ke Pedalaman
Kapal ini mampu mengangkut hingga 70 ton barang angkutan sehingga mampu mendistribusikan beberapa kebutuhan pokok ke daerah pedalaman utamanya beras, gula,air mineral, makanan ringan, sayur mayur dan masih banyak lagi
5. Penunjang  Pembangunan Daerah
KMP. Kokonao yang  meladeni trayek di daerah pedalaman bisa menunjang pembangunan ekonomi area tersebut dikarenakan dapat mengundang banyak wisatawan menikmati wahana pemandangan eksotis sepanjang perjalanan dan menghubungkan antar kawasan perekonomian di daerah pedalaman. Konkritnya bahawa transportasi penyeberangan dapat menjadi nilai tambah dalam sektor perekonomian dan pariwisata.
Penutup
Penulis
Heriyanto Rantelino, Staf Dinas Perhubungan Mimika/ Pemuda Kota Timika, Papua
Facebook: Heriyanto Rantelino (silahkan klik)
Kontak Telepon: 0852-4244-1580
Line: @Ryanlino
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H