Pandangan saya mengenai kiprah kepolisian di tengah masyarakat tambah meluas kala saudara kandung saya menjadi bagian dari Polisi Republik Indonesia (POLRI). Akhirnya saya bisa mengetahui lebih dekat betapa beratnya menjadi abdi masyarakat sebagai garda terdepan penjaga keamanan, ketertiban dan menegakkan hukum.Â
Tak ada kata libur dan lengah dalam kamus hidupnya dimana mereka harus senantiasa siaga 24 jam sekalipun mereka sudah berkumpul bersama keluarga. Mereka harus siap sedia bertugas dikala ada peristiwa yang berpotensi menganggu kenyamanan masyarakat.
Seluruh jajaran kepolisian di penjuru nusantara sudah pasti mengikrarkan dirinya sebagai pendampingi masyarakat kapanpun dan dimanapun berada sebagaimana yang termaktub dalam Tri Barata dan Catur Prasetya. Tak terkecuali di Kabupaten Mimika yang merupakan bagian dari wilayah Papua. Disadari bahwa daerah ini kondisi keamanannya dinamis.Â
Mungkin karena itulah, sebagian orang memplesetkan kata Timika  dengan julukan Tiap Minggu Kacau atau kata Mimika diplesetkan dengan julukan  Minggu-Minggu Kacau. Namun hal ini tak membuat  mereka pesimis. Semangat untuk tetap bekerja keras, tetap tangguh dan tetap bersikap patriot terpatri dalam jiwa mereka masing-masing sehingga bisa segera menciptakan situasi yang kondusif.
Selain memiliki tugas yang mulia sebagai pengayom masyarakat, ternyata jajaran polisi di Tanah Amungsa Bumi Kamoro ini punya sisi lain yang membanggakan. Mereka memiliki potensi dan talenta yang bisa dijadikan sumber inspirasi utamanya bagi kalangan anak muda.Â
Melalui kepribadian, prestasi, sepak terjangdan kegiatan inspiratifnya yang pada akhirnya membuat saya secara pribadi terpesona akan kiprah mereka.Â
Saya meyakini setiap Polisi di Timika memiliki kelebihan masing-masing. Namun dari ribuan polisi yang ada, saya punya sosok yang saya favoritkan. Mau tahu siapa Bapak/Ibu Polisi yang saya favoritkan, mari kita ulas satu persatu
1. Belajar Kepemimpinan dari Bapak Victor C Mackbon dan Bapak Samuel D Taritaru
Selain itu, di bawah kepemimpinannya sebagai Kapolres Mimika saat ini dicetuskan program kekinian yaitu Polisi Santa sewaktu momen Natal 2016 silam dan  Patroli Amole yang merupakan bagian program untuk mendekatkan keberadaan POLRI dengan masyarakat dimana ketika melakukan patroli, masyarakat boleh mengeluhkan masalah yang terjadi di daerahnya dengan cepat baik itu masalah miras, KDRT, atau tindakan kriminal lainnya.
Saya juga salut dengan kepribadian yang rendah hati dari Bapak Samuel D Taritaru. Hal itu terbukti saat kami dari Dinas Perhubungan bersinergi dengan Pihak Lantas Mimika bertugas di pos depan Diana Supermaket dalam rangka pengamanan momen Idul Fitri.Â
Saat pendirian pos pengamanan tersebut, saya melihat ada dua orang yang  sibuk mendirikan pos pengamanan. Ada seorang polisi  dan seorang tukang yang dengan seriusnya mengecat pos sekalipun saat itu sudah menjelang malama.Â
Selidik punya selidik, polisi itu adalah Kasat Lantas baru saat itu. Saat itu saya tak mengenali  sosok Beliau mengingat saat itu ada pergantian Kasat Lantas yang baru. Walaupun sudah menduduki 01 di Bagian Lalu Lintas, tapi membuatnya  tak pasang wibawa. Hal kedua yang membuat saya kagum adalah secara tak sengaja berpasasan dengan rombongan keluarga Pak Samuel di Diana Supermaket.Â
Saat itu salah satu anak kecil dari rombongannya hendak menyerobot barisan antrian, namun dengan suara tegas Pak Samuel menegurnya. Mantap banget nih Bapak, bisa menanamkan kedisiplinan dalam keluarganya sejak dini. Kepemimpinan yang rendah hatilah yang membuat saya kagum dengan Beliau.
Kini kedua sosok diatas sudah bertugas di daerah di luar Kabupaten Mimika. Sekalipun sudah berpindah lokasi, kenangan inspirasi yang mereka tinggalkan di daerah ini masih membara.
2. Belajar dari Polisi Rupawan, Ibu Novi Indriani Gultom dan Bapak Yunan Plitomo Kambey
Misalnya saja Ada Ibu Noviindriani Gultom yang mengemban tugas sebagai Kanit Regident Polres Mimika yang bertugas menciptakan ketertiban masyarakat di sektor lalu lintas. Tak hanya itu saja, Beliau juga menjadi ikon polisi Polres Mimika saat Program 86 yang tayang di NET TV dimana acara  ini mengangkat kisah inspiratif dari kepolisian.Â
Ada juga Bapak Yunan Plitomo Kambey yang mendapat kepercayaan menjaga kestabilan keamanan sebagai Kapolsek di Kawasan Distrik Kuala Kencana. Parasnya yang cantik dan gagah menjadi penunjang bagi mereka untuk memberikan kesadaran kepada masyarakat dengan cara yang humanis.
3. Belajar Ketangguhan dari Polisi Wanita, Ibu Pilomina Ida Waymramra dan Ibu Fanny Silvia Tahapary
Ada juga  Ibu Fanny Silvia Tahapary yang menjabat sebagai Kepala Unit Pelayanan Perlindungan Anak (PPA) Polres Mimika. Beliau menjadi garda terdepan dalam mengawal kasus bagi orang-orang yang melukai atau melakukan kekerasan kepada anak-anak di Mimika. Kedua wanita tangguh ini membuktikan bahwa tak boleh memandang remeh kekuatan seorang wanita dalam menyelesaikan permasalahan.
4. Belajar dari Polisi Humanis, Bapak Lalu Hiskam Anady dan Bapak Balthasar Fasse
Tak hanya itu, Beliau juga mampu memberikan pemaparan yang mudah mengerti di depan khalayak seperti saat memberikan materi tentang Keindonesiaan, memaparkan tugas- tugas Kepolisian dan bahaya Narkoba di depan pelajar, mampu mensosialisasikan tentang tata cara berlalu lintas dan cara agar selamat berkendara dari Peserta antusias mendengarkan materi dan mendapatkan pengetahuan baru tentang ketentuan berlalu lintas.
Hampir sama dengan Pak Lalu Hiskam, Â Pak Berce Fase juga cukup familiar di kalangan pelajar Mimika dikarenakan Beliau seringkali Beliau safari ke beberapa sekolah memberikan pembekalan tentang tertib berlalu lintas, tata cara berlalu lintas, sopan santun berkendara di tengah pelajar.Â
Beliau merupakan salah satu promotor program polisi sahabat sekolah yang merupakan bagian dari langkah kepolisian dekat dengan masyarakat sekolah.Â
Program ini bertujuan untuk menyadarkan warga sekolah agar tertib berlalu lintas, menggunakan helm SNI, sopan santun dalam berkendara, kecepatan kendaraan selalu terukur, taati rambu-rambu lalu lintas, menjaga kamtibmas di setiap lingkungan tempat tinggal serta jauhi tawuran antar pelajar.
Kehadiran kedua polisi ini menjadi angin segar bagi masyarakat Mimika utamanya bagi generasi muda Mimika untuk mendapatkan khasanah pengetahuan mengenai berlalu lintas yang baik dan benar sehingga mengurangi tingkat kecelakaan di kalangan pelajar.
5. Belajar Mengorganisasi Kegiatan Komunitas dari Bapak Ryo Dave dan Jarod Wahyudi
Pak Ryo sebagai pelopor Cosmik (Costplayer Mimika) dimana anggota grup ini menggunakan kostum superhero dalam memberikan hiburan dan menambah semarak suatu acara kegiatan sosial kepada masyarakat Mimika. Sedangkan Pak Jarod Wahyudi adalah ketua organisasi Reptile Timika Communities.Â
Organisasi ini semacam wadah untuk melindungi hewan jenis Reptil. Mereka gencar memberikan sosialisasi kepada masyarakat  agar memiliki kesadaran akan pentingnya melestarikan sekaligus melindungi  hewan jenis reptil utamanya jenis reptil endemik di Papua dalam sehingga turut melestrasikan dan memelihara keseimbangan alam.
6. Belajar dari Polisi Bertalenta dari Pak Antonius Balaba dan Samuel Borang
Totalitasnya dalam bidang hiburan membuat Beliau mendirikan  usaha penyewaan elekton dengan nama Bambet.  Kehadiran Pak Anton sudah tak asing lagi bagi sebagian masyarakat Mimika karena biasanya kita bisa mendengarkan suaranya yang merdu di acara pernikahan atau syukuran. Soal suara, sudah tentu tak diragukan lagi kualitasnya. Lagu-lagu Pance Pondang dan  Ebit G Ade disikat abis.
Ada lagi polisi bertalenta yaitu Pak Samuel Borang yang punya jasa besar dalam meningkatkan minat masyarakat Mimika untuk mencintai ilmu Beladiri  Ju-Jitsu.Â
Secara tak langsung, masyarakat diajak untuk mengisi kegiatannya dengan kegiatan yang bermanfaat ketimbang melakukan kegiatan yang tidak berfaedah Hebatnya lagi, Beliau  merupakan satu dari dua orang saja di Timika yang berhasil mengantongi sertifikat Wasit Nasional setelah mengikuti beratnya ujian tes pada saat penataran dan pelatihan wasit/juri Institut Ju-Jitsu Indonesia.
Gelimpangan Prestasi dari Pucuk Pimpinan Kepolisian Kabupaten Mimika, Bapak Agung Marlianto
Di tingkat dua dan tiga mendapat penghargaan Tri Sakti  Wiratama  (prestasi tertinggi yang diberikan kepada taruna atau taruni Akpol yang menonjol dalam tiga aspek sekaligus  yaitu mental, fisik dan intelek), penghargaan Adi Tanggap ( siswa berprestasi bidang keterampilan akademik dan pengetahuan), penghargaan Wira Trengginas ( siswa taruna terbaik di bidang olahraga), penhargaan Tanggon Kosala  (siswa terbaik dalam aspek mental dan perilaku) dan yang paling membanggakan adalah penghargaan Adhi Makayasa Akpol sebagai lulusan terbaik Akpol 1998.
Penutup
Dari paparan yang saya ulas ini terbukti bahwa  jajaran polisi di Kabupaten Mimika tak kalah dengan polisi-polisi di Pulau Sumatera, Jawa dan Sulawesi.Â
Mereka punya segudang hal yang menarik untuk dibanggakan mulai dari kepribadian, talenta, fisik yang menawan,kepemimpinan, dan sepak terjang yang inspiratif.Â
Saya meyakini masih banyak polisi-polisi lainnya yang punya sepak terjang yang luar biasa di Mimika yang mungkin saya ulas di artikel-artikel saya selanjutnya.Â
BACA JUGA
Serunya Penjagaan Idulfitri bersama TNI POLRI di Pos Diana Timika Tanah Papua
Penulis
Heriyanto Rantelino,Staf Dinas Perhubungan Mimika/ Pemuda Kota Timika
Facebook: Heriyanto Rantelino (silahkan klik)
Kontak Telepon: 0852-4244-1580
Line: @Ryanlino
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H