Bagi saya Papua adalah laboratorium sosial, tempat mengasah kedewasaan berpikir dan bersikap dan juga tempat saya menggali inspirasi. Di Pulau Cendrawasih ini saya menemukan sosok-sosok yang punya dedikasi pada Bumi Papua diantaranya Pak Lukas Enembe, Johannes Rettob, Ibu Syane Mandesi, Bapak Victor C Mackbon, Bapak Boy Rafli Amar dan masih banyak lagi. Mengingat saya adalah sosok pemuda yang tertarik pada  di bidang kehumasan dan kepemimpinan membuat saya  mengangkat satu sosok yang punya kesamaan passion denganku. Adalah  Bapak Boy Rafli Amar yang saat ini menduduki posisi nomor satu di Kepolisian Daerah Provinsi Papua.
Selama ini kebanyakan orang mengganggap bahwa orang yang bergerak di kehumasan hanya bisa diandalkan di bidang komunikasi saja. Tapi hadirnya Beliau mematahkan paradigma tersebut. Selain pandai Public Speaking, mereka punya jiwa kepemimpinan yang tak boleh dipandang sebelah mata.
Pria kelahiran Jakarta 26 Maret 1965 ini memulai karirnya sebagai Kabid Humas Polda Metro Jaya, lalu setahun kemudian menjabat Kabagoenum Ropenmas Div Humas Polri. Dua tahun kemudain menjadi Karonpemas Div Humas Polri. Di tahun 2014 menjabat sebagai Kapolda Banten, tahun 2016 menjadi Kadiv Humas Polri dan di akhir tahun 2017 Â menjadi Kapolda Papua hingga sekarang.
Dalam pandangan saja, suami dari Ibu Irnawati memiliki kepiawaian menjalin komunikasi dengan media demi memulihkan  citra Korps Tri Brata. Tak hanya jago membranding institusinya tapi piawai juga dalam mengeksekusi  pekerjaan di lapangan.
Dedikasi Buat Papua
Saya akui bahwa tidaklah mudah  menjadi Kapolda Papua. Berbagai tugas menanti untuk diselesaikan mengingat Papua adalah salah satu wilayah yang kondisi keamanannya dinamis,  rawan konflik dan benturan.  Pokoknya ada saja rericuhan tiap minggu.  Di daerahku saja, Kabupaten Mimika, sering kali terjadi konflik perang di Kwamki Narama,  belum lagi kondisi keamanan di kawasan Distrik Tembagapura. Itu baru satu kabupaten loh, masih banyak daerah-daerah lainnya yang kondisi keamanannya mengalami pasang surut. Â
(1) Kampung ATM (Aman, Tentram, Mandiri), dengan membangun komunikasi aktif antara sesama warga kampung demi membangun peradaban dalam semangat gotoyong royong,
(2) Gerakan Adik Kakak (Aman Damai Indonesia Ku, Kerukunan Adalah Kekuatan dan Keutamaan),
(3) Polisi Sahabat Sekolah,
(4) Polisi Sahabat Mahasiswa,
(5) Polisi Sahabat Ondoafi / Kepala Suku,
(6) Polisi Sahabat Tokoh Agama,
(7) Polisi Sahabat Alam yang dibentuk untuk mengurangi dampak perubahan iklim dunia dan menjaga keberlangsungan sumber daya hayati dan ekosistemnya. Â
(8) Polisi Paham Kebangsaan,
(9) Jalin hubungan sinergi dan harmoni Polri, TNI, Pemda, instansi vertical, dalam mewujudkan kesejahteraan dan keamanan masyarakat Papua.