Mohon tunggu...
Heriyanto Rantelino
Heriyanto Rantelino Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Pemuda Papua Yang Menikmati Petualangan sebagai ASN Sekretariat Daerah Di Belitung Timur

ASN Belitung Timur, Traveler, Scholarship Hunter. Kontak 0852-4244-1580

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Memutus Paradigma Jawasentris dari Kepemimpinan Pakde Jokowi Membangun Papua

2 Maret 2018   09:31 Diperbarui: 8 Juni 2018   09:58 861
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Semangat Pak Presiden Joko Widodo dalam membangun Indonesia sangat terasa. Hal ini merupakan bagian dari realisasi cita-citanya sebagaimana yang termaktub dalam konsep Nawacita. Terasa bagaimanamantan Walikota Solo ini menggenjot pembangunan infrastruktur dan sumber daya manusia di seluruh nusantara.

Sebelum Pakde Jokowi memerintah, sangat terlihat bahwa jatah pembangunan berkonsentrasi di Pulau Jawa sehingga lahirlah pemahaman  "Jawa-Sentris". Hal ini menimbulkan kecemburuan dari pulau-pulau lainnya yang hanya mendapatkan porsi pembangunan yang sedikit.

Alhasil semangat nasionalisme mengalami degradasi akibat kejadian ini. Ada saja penduduk  yang merasa  dianaktirikan sehingga membuat lahir pemahaman bahwa ada ketidakadilandi beberapa daerah khususnya di Papua.

Setelah penantian lama, angin segar itu muncul ke permukaan. Adalah Pak Jokowi yang akhirnya berhasil menduduki pucuk  dalam pemerintahan. Terasa sekali Beliau punya perhatian khusus pada Papua. Buktinya  hingga di awal tahun 2018 ini, Mantan Gubernur Jakarta ini sudah bertandang ke Papua sebanyak lima kali. Sekedar informasi bahwa Beliau menjadi presiden yang paling banyak melawat ke Papua. Presiden-presiden Indonesia sebelumnya tak seintens Beliau.

Kehadiran Pakde Jokowi membawa semangat baru. Beliau membawa pelajaran mengenai pembangunan yang berwawasan Indonesia Sentris. Pembangunan infrastuktur dan juga Sumber Daya Manusia (SDM) juga ditingkatkan sehingga membawa  semangat baru bagi masyarakat Papua untuk keluar dari jurang ketertinggalan, jurang keterpurukan, kesenjangan sosial dan keterisolasian.

Sangat terasa sekali bahwa selama ini daerah Papua menjadi anak tiri ketimbang pulau lainnya. Entah karena dipandang daerah ini kurang menjanjikan jika dikembangkan untuk menambah pundi-pundi penghasilan negara atau karena alasan perhatian media yang tidak terlalu menyoroti pembangunan Papua, makanya pemimpin-pemimpin sebelumnya kurang konsentasi terhadap pembangunan Papua. Mungkin dipikirnya, lebih baik bangun Pulau lainnya, toh dapat sorot dari media yang banyak di daerah tersebut, lumayan untuk menaikkan elektabilitas dan pencitraan.

Melalui sepak terjangnya membangun Papua, Beliau hendak menyampaikan kepada masyarakat bahwa Indonesia itu bukan hanya Pulau Jawa saja tapi pulau-pulau lain di luar Jawapun tak luput dari perhatiannya. Dari dulu, kita menyaksikan berbagai proyek pembangunan prestius terkonsentrasi di Pulau Jawa. Di luar dari itu hanya dapat proyek pembangunan yang tidak megah di Pulau Jawa.

Semangat Pakde Jokowi Terhadap Papua

Dok:Kece-Bonk TV Youtube
Dok:Kece-Bonk TV Youtube
Terasa sekali Pakde menggenjot dua kementrian teknis yang memiliki portofolio pembangunan infrastuktur untuk membangun infrastruktur di Papua  yaitu Kementrian Pekerjaan Umum  dan Kementrian Perhubungan (Kemenhub). Dari sisi pembangunan SDM, Beliau menggenjot Kementrian Pendidikan, Kementrian Kesehatan,dan Kementrian Pemberdayaan Anak dan Perempuan.

Tol laut, trans Papua, Tol udara dan Palapa ring adalah sederet pembangunan infrastruktur yang terus digenjot  untuk  menciptakan rasa keadilan dan kesejahteraan bagi masyaraka Papua. Bukti bahwa  Pakde Jokowi membangun Papua dari pinggiran, dari pulau-pulau terluar, dari daerah perbatasan dan dari kawasan Indonesia Timur.

Dirasakan bahwa hal ini akan memberikan dampak yang besar di tengah masyakat Papua  diantaranya transportasi masyarakat utamanya dari pedalaman dan pesisir mulai lancar dengan tarif yang terjangkau, mampu menurunkan nilai distribusi barang, menciptakan lapangan kerja yang lebih luas.  Inilah yang menjadi daya dorong bagi masyarakat Papua untuk semangat berjuang  untuk melepaskan diri dari belenggu ketertinggalan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun