Mohon tunggu...
Heriyanto Rantelino
Heriyanto Rantelino Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Pemuda Papua Yang Menikmati Petualangan sebagai ASN Sekretariat Daerah Di Belitung Timur

ASN Belitung Timur, Traveler, Scholarship Hunter. Kontak 0852-4244-1580

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Jurus Menyelamatkan Papua dari Jurang Keterpurukan

2 Januari 2018   20:26 Diperbarui: 8 Juni 2018   10:05 984
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagian orang memandang Papua sebagai daerah yang mengalami banyak ketertinggalan baik itu dari segi infrastruktur maupun sumber daya manusianya. Belum lagi harga barang di Papua yang harganya bisa mencapai dua kali lipat  dibanding di luar pulau Papua. Hal ini dikarenakan biaya logistik pengirimannya yang mana tarifnya bisa menyamai bahkan lebih mahal dari harga barang tersebut.

Untung saja pemerintah pusat yang dipimpin Bapak Joko Widodo dan Bapak Muhammad Yusuf Kalla punya perhatian khusus ke Papua sehingga berbagai pembenahan gencar dilakukan. Namun sejujurnya, ini belum cukup menjadi solusi dari pemecahan permasalahan Papua. Masalah pembangunan infrastruktur hanyalah menjadi satu dari beberapa faktor yang bisa menyelamatkan Papua dari rantai masalah. 

Tak bermaksud lancang atau sok tahu, tapi sebagai anak muda Papua yang punya tanggung jawab moril kepada daerahku, saya menelisik tentang bagaimana strategi menyelamatkan Papua dari ketertinggalan, menyelamatkan Papua dari orang-orang tak bertanggung jawab, menyelamatkan Papua dengan merancang kegiatan secara efektif,efisien, dan tepat sasaran. Berikut saya uraikan satu persatu  

1. Memberantas Siasat Tipu Rame

Berbagai proyek pembangunan gencar dilakukan di Papua mulai  dari pembangunan jalan Trans Papua, sarana pendukung tol laut, tol udara dan pendukung infrastruktur telekomunikasi (Palapa Ring). Hal ini merupakan kebahagiaan tersendiri buat masyarakat Papua. Mereka berharap dengan adanya fasilitas tersebut akan memudahkan mereka berkegiatan, mempersingkat waktu pekerjaan, dan mengurangi biaya mobilitas.

Namun dibalik semua itu, ternyata ada yang memanfaatkan moment ini untuk meraup keuntungan pribadi. Anggaran yang besar membuat mereka lupa akan tujuan mulia dari maksud pemerintah. 

Eksekusi proyek di lapangan belum jalan namun sudah muncul segelintir orang yang minta jatah. Bukan hanya satu dua orang saja  tapi banyak yang terlibat. Maka tak heran muncullah istilah "Tipu Rame" yang ditujukan para orang-orang yang terlibat tindak korupsi di Papuan secara berjamaah. 

Akhirnya timbullah ketimpangan antara harga yang dianggarkan dengan realitas dana yang ada. Konsekuensinya, spesifikasi bahan pembangunan yang digunakan terpaksa diturunkan. Dari bahan yang punya kualitas mutu nomor satu menjadi kualitas nomor 2 atau tiga atau barang KW. Akhirnya proyek tersebut asal jadi dan mutu hasil pekerjaan jauh dari standar yang ditentukan dari awal.

2.Memberantas Peredaran Minuman Keras

Minuman keras  menimbulkan sejumlah persoalan sosial ditengah masyarakat Papua mulai dari hambur-hambur uang untuk kesenangan sesaat, menganggu kesehatan tubuh, dan menjadi pemicu munculnya berbagai tindak kriminal termasuk didalamnya menyebabkan kecelakaan lalu lintas.

3.Menggalakkan Transparansi Di Tengah Masyarakat.

Transparansi sangat diperlukan sebagai bentuk kejujuran dan pertanggungjawaban ke ranah publik. Anggaran yang digelontorkan dalam membangun Papua yang seharusnya menjadi konsumsi publik tidak boleh untuk ditutup-tutupi. Dengan adanya transparansi, masyarakat akan tahu peruntukannya.  Tidak ada lagi kecurigaan, praduga tak bersalah dan jika ditemukan hal yang tak beres, masyarakat bisa mengendusnya sebagai bentuk penyelewengan dan bisa dilaporkan ke pihak yang berwenang entah itu  kepolisian, BPK, atau KPK.

4.Mengedepankan Musyawarah Dengan Berbagai Kalangan

Permasalahan atau kebutuhan mendesak di suatu wilayah di Papua lebih banyak diketahui oleh masyarakat setempat. Secanggih atau serevolusioner apapun program yang akan dieksekusi di daerah tersebut, nantinya akan mubazir begitu saja kalau program tersebut tidak menjadi jawaban atas kebutuhan sangat mendesak di area tersebut. Oleh karena itu disarankan sebelum melakukan suatu kegiatan, alangkah baiknya jika melibatkan berbagai elemen masyarakat tersebut mulai dari kepala kampung, tua-tua kampung, tokoh masyarakat yang dipandang bijak, tokoh pemuda, toko wanita, tokoh agama dan juga staf TNI dan Polisi yang sudah lama berdinas di daerah itu. Dengan mengadakan pertemuan yang dibalut dengan kegiatan musyawarah, nantinya akan didapatkan bentuk pembangunan apa yang harus segera dilakukan. Dengan begitu pembangunan yang dilakukan bisa tepat sasaran.

5. Menghilangkan Sekat Berbasis Primordialisme

Sikap primordialisme atau sikap mementingkan suku sebaiknya dikesampingkan dulu demi kemajuan Papua. Memperkerjakan orang-orang yang punya kapasitas mumpuni untuk mengerjakan proyek yang membawa kemajuan bagi Papua tanpa memandang Dia berasal dari suku dan daerah mana. Orang-orang asli Papua turut dilibatkan bekerja untuk menggarapkanya sebagai bagian dari pembelajaran sekaligus pengalaman bagi mereka sehingga kelak mereka punya pengetahuan yang cukup dan bisa mengelola sendiri kedepannya.

Penutup

Revolusi mental merupakan salah satu bagian dari solusi permasalahan ini. Bagaimana memberikan pencerahkan kepada masyarakat Papua agar turut berperan serta mengejar ketertinggalan dan keterpurukan sehingga bisa menghilangkan disparitas antara Kawasan Indonesia Barat dengan Kawasan Indonesia Timur. Mari bangun Papua Yuk!

Penulis:

Heriyanto Rantelino, Staf Dinas Perhubungan Kabupaten Mimika, Papua
Facebook: Heriyanto Rantelino
No telepon/Whatsapp : 085242441580
Line : Ryanlino

photogrid-1526642717058-5b19ef6916835f132c0ddf42.jpg
photogrid-1526642717058-5b19ef6916835f132c0ddf42.jpg

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun