6. Inovasi Smart Environment
Kasus yang  saya temukan di Kabupaten Mimika  terkait pengelolaan sampah adalah adanya ulah dari para pencari makanan ternak yang mengobrak-abrik lokasi tempat pengumpulan yang pada akhirnya mengganggu pemandangan. Oleh karena itu disarankan untuk membuat model tempat pembuangan sampah dengan memilah sampah tersebut. Dimana diletakkan sampah kering, sampah berupa pecahan dan barang berbahaya serta dan sampah basah yang kelak berguna untuk pengumpul makanan ternak.
Tawaran model aplikasi lainnya yaitu produk digital  yang bisa memanajemen sampah berupa bank sampah sehingga membantu banyak pihak memanajemen persampahan. Bagaimana kita memikirkan masalah sampah agar tidak mengganggu keseimbangan lingkungan, mengundang bau tidak sedap, merusak pemandangan, dan menghindari banjir akibat tumpukan sampah.
PENUTUP
Ide-ide yang termaktub dalam artikel ini merupakan bagian dari salah satu tawaran solusi alternatif menghadapi permasalahan di daerah. Saya yakini bahwa pengimplementasian Mimika Smart City akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, menghapus jurang disparitas  kesejahteraan antara Kawasan Indonesia Barat dan Kawasan Indonesia Timur, meningkatkan tingkat perekonomian, meningkatkan tingkat pendidikan. memberdayaran interaksi sosial antara individu dan komunitas, memberikan perubahan konsep gaya hidup dalam masyarakat dan tentunya bisa memutus rantai birokasi yang ribet serta adanya sistem pembayaran transparan dan jelas untuk menghindari pungutan liar (pungli) dalam menikmati pelayanan dari pemerintah.
Namun secanggih apapun aplikasi yang dirancang tapi tidak didukung oleh komitmen masyarakat dan pemerintahnya maka impian sebagai kota yang cerdas, kota yang kreatif, kota yang berdaya saing hanya akan menjadi angan-angan belaka.
Penulis:
Heriyanto Rantelino, Staf Dinas Perhubungan Kab. Mimika, Papua
Facebook: Heriyanto Rantelino
No telepon/Whatsapp : 085242441580
Line : Ryanlino