Sudah sembilan  bulan saya berada di daerah Timika yang sering orang juluki Kota Dollar. Berbagai dinamika kehidupan saya alami disini mulai dari  menempa mental dan pengalaman di bidang darat Dishubkominfo Kabupaten Mimika, belajar keikhlasan, belajar kemandirian dan belajar kearifan lokal dari masyarakat Papua. Selain yang saya disebutkan diatas, saya juga belajar dari orang-orang yang punya prestasi, dedikasi, pengabdian di daerah yang memiliki semboyan Eme Neme Yauware.
Sebelumnya, saya pernah menuliskan salah satu sosok teladan di Mimika yaitu  Johanes Rettob yang bisa kawan-kawan baca di  DISINI (silahkan klik). Nah, orang kedua yang saya kagumi berikutnya adalah Bapak Victor Dean Mackbon. Ada banyak hal yang membuat saya mengagumi Beliau diantaranya:
1.Sosok Berprestasi
Di kancah internasional, Beliau tercatat pernah menjalankan serangkaian penugasan di luar negeri seperti Pasukan Perdamaian PBB Bhayangkara FPU pada tahun 2010 di Sudan, COESPU tahun 2013 di Italia, ILEA tahun 2014 di Thailand dan Course Forensic Crime And Crime Prevention di Korea Selatan.
2.   Menorehkan Berbagai  Inovasi
Walaupun Beliau belum setahun menjabat sebagai Kapolres Mimika, tapi  berbagai inovasi telah dicetuskannya sepertiPolisi Santa sewaktu momen Natal 2016 silam dan Patroli Amole yang merupakan bagian program untuk mendekatkan keberadaan POLRI dengan masyarakat dimana ketika melakukan patroli, masyarakat boleh mengeluhkan masalah yang terjadi di daerahnya dengan cepat baik itu masalah miras, KDRT, atau tindakan kriminal lainnya.
3. Bertanggung Jawab atas Kesalahan Bawahan
Mantan Wakapolres Malang inI bertanggung jawab atas kesalahan yang dilakukan anak buahnya dimana Beliau rela menjadi orang tua angkat dari seoranganak yang Bapaknya meninggal akibat dianiaya bawahannya. Beliau berprinsip bahwa bahwa kalau ada kesalahan yang dilakukan oleh bawahan, maka yang patut disalahkan adalah pimpinannya.
4.Metode Pendekatan Yang  Keren
Orang awam berpendapat bahwa watak orang Papua itu keras oleh karena itu agar memberi efek jera ke mereka maka dihadapi pula dengan kekerasan. Dalam menjalankan tugasnya,  tidak semua langkah yang ditempuh  berujung pada kekerasan. Mantan Kasat Reskrim Sidoarjo ini lebih menggunakan pendekatan emosional alias pendekatan hati.  Menurutnya menyelesaikan setiap permasalahan di negeri ini harus menggunakan hati  jangan dengan kekuatan. Komunikasi hati merupakan senjata pamungkas yang selama ini digunakannya dan  telah terbukti mampu mengatasi  berbagai persoalan yang terus mendera didaerah ini. Kita  ini pelayan masyarakat.Tidak perlu menggunakan kekuatan apalagi kekerasan. Menyelesaikan suatu masalah dengan mendatangi pokok permasalahan secara langsung adalah salah satu contoh sederhana dari komunikasi tersebut. Pendekatan personal maupun secara kelompok semakin memberikan dampak  energi positif.Â
5.Humanis dan Ramah Kepada Semua Orang
Ramah dan humanis adalah hal lain yang saya tangkap dari Beliau. Salah satu buktinya adalah saat beliau menjadi pimpinan apel gabungan pertama kali di Timika. Saat selesai apel, Beliau mendatangi barisan kami, Dishubkominfo, Â yang kala itu ikut bergabung dalam apel ini. Beliau menyalami kami satu persatu. Agak kikuk juga sih didatangi 01 Polres Mimika. Tapi saya yakini bahwa ini adalah salah satu pendekatan yang dilakukannya sebagai bentuk perkenalan lebih dekat kepada kami. Masih terngiang kata-kata beliau yang mengatakan agar tetap menjaga kekompakan dan bersinergi dalam menciptakan keamanan dan ketertiban di Mimika.Walaupun jumlah personil Polri Mimika lebih dari cukup untuk menjaga keamanan tapi Beliau tetap merangkul kami.Â
Selain itu, sikap humanis lainnya yaitu memberikan perhatian kepada Bapak Zakarias Waer yang merupakan korban penganiayaan. Beliau mendampingi selama dirumah sakit bahkan ketika meninggal, Pak Victor membiayai semua biaya perawatan dan biaya pemakaman. Anak dari Bapak Zakarias pun diangkatnya menjadi anak. Karena hal inilah Keluarga besar suku Key Satkher Mimika mengangkat beliau menjadi anak adat.
6. Sayang kepada Keluarga
Salah satu indikator tokoh yang saya kagumi adalah memiliki rasa sayang dan cinta pada keluarganya. Keluarga adalahpondasi utama dalam memimpin. Jika tak bisa memimpin orang dalam keluarga,bagaimana bisa pimpin banyak orang. Saya juga menyakini bahwa jika seseorang peduli padai anggota keluarga maka akan dilancarkan segala usaha dan perencanaan. Nah, inilah yang membuat saya kagum pada suami dari Ibu Abigail ini. Pemimpin keluarga yang baik yang patut diteladani sebagai sosok pimpinan
PENUTUP
Dari biografi Bapak Victor Dean Mackbonini, saya menyimpulkan bahwa untuk menjadi seorang pimpinan, kita harus punyarasa simpati,punya inisiatif,  memiliki segudang inovasi, tetap humanis dan ramah ke orang sekitar, tetap rendah hati,menjalin sinergi yang baik kepada semua orang, bertanggung jawab dan tetapsayang kepada keluarga. Oh ya, salah  celotehan beliau yang saya sukai bahwa  kita harus bangun Indonesia dari Timur, mereka anak anak terkasih yang punya harapan maju seperti Kitorang.
Tanah Papua tidak akan pernah kekurangan orang-orang berintegritas, berprestasi, berdedikasi dan tulus. Merekalah orang-orang yang punya visi misi membangun daerah ini lepas dari paradigma ketertinggalan  sebagaimana yang dipersepsikan selama ini. Tugas besar menunggu Bapak Victor Dean Mackbon untuk bisa merubah persepsi Timika yang sering diplesetkan Tiap Minggu Kacau menjadi Tiap Minggu Kasih. Sebagai salah satu warga Mimika, saya berharap agar beliau diberkahi kesehatan bersama keluarga, diberikan perlindungan dalam melaksanakan tugasnya mengingat tugas yang diembannya penuh dengan resiko dalam rangka menciptakan kondisi yang aman dan kondusif di Bumi Cendrawasih ini.
Referensi:
Cendrawasihnews.com,Tribaratanews.com dan Timika Express
Penulis:
Heriyanto Rantelino, Staf Dinas Perhubungan Kabupaten Mimika, Papua
Facebook: Heriyanto Rantelino
No telepon/Whatsapp : 085242441580
Line : Ryanlino
1. Anak Muda Tak Perlu Gengsi Membangun Karir di Papua
2. Mentalku Semakin Kuat di Tanah Papua
3. Mengindonesiakan Orang Papua di Bumi Pertiwi
4. Setahun Mengabdi di Dinas Perhubungan Mimika, Papua
5. Kemerdekaan  Transportasi Masyarakat Papua Dengan Kapal KMP Kokonao
6. Isak Tangis Bung Karno dan Upaya Pemuda Papua Mengusapnya
7. Empat Alasan Mengapa Mimika di Papua Terlihat Seksi di Mata Pemerintah Indonesia
8. Buang 5 Persepsi Ini ketika Bergaul dengan Anak Muda Papua
9.Kasus Freeport dari Sudut Pandang Perantau Muda di Mimika, Papua
10. Membuka Gerbang Pariwisata Papua Lewat Transportasi Sungai
11. Fakta Unik dari Kabupaten Mimika, Provinsi Papua
12. Tak Mudah Menggarap Tender Proyek di Tengah Masyarakat Papua
13. Memetik Empat Hikmah Positif dari Polemik Freeport Vs Pemerintah Indonesia
14. Cara Menimba Ilmu di Papua ala Strategi Ikan Remora
15. Belajar Integritas dari AKBP Victor Dean Mackbon di Tanah Papua
16. Serunya Meninjau Lokasi Pelabuhan Penyeberangan Kokonao, Daerah Pedalaman Papua
17. Â Meneladani Kiprah Johannes Rettob di Tanah Papua
18. Teruslah Berkreativitas Anak-anak Muda Papua
19. Sungai Keakwa di Papua Dikeruk, Transportasi pun Jadi Lebih Lancar
20. Mengapa Tarif Pesawat PP Papua Melonjak Tajam Saat Hari Raya?
21. Melirik Potensi Pelabuhan Pomako,Kabupaten Mimika
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H