Tak terasa sudah satu semester di Provinsi Papua tepatnya di Kota Timika. Beragam pelajaran,inspirasi hidup dan pengalaman saya rasakan berada di daerah yang  saat ini dipimpin oleh Pak Eltinus Omaleng.  Enam bulan di sini  setidaknya telah membuka mata saya tentang kehidupan di Papua mulai dari bagaimana kehidupan sosial penduduk setempat, alasan mengapa Papua dipandang sebagai daerah yang tertinggal dan juga mengenai kiprah  orang-orang yang menginspirasi karena turut membangun Papua bangkit dari predikat keterpurukan. Setidaknya ada tiga nama sosok yang menjadi teladan saya di sini diantaranya Ibu Julanda O. Sopaheluwukan  yang membangun paradigma berpikir masyarakat agar berpikir realistis, menjadi pribadi visioner, dan meninggalkan kebiasaan buruk yang biasa terjadi dalam masyarakat,  ada juga Pak Yusuf Rombe yang menjadi salah satu pengusaha sukses asal Toraja di kota Timika  dan terakhir ada Pak Johannes Rettob yang mengawal segala pembangunan infrastruktur transportasi di Mimika baik itu di udara, laut maupun darat. Nama yang terakhir saya sebutkan adalah sosok yang akan deskripsikan lebih jauh mengapa saya mengidolakan Beliau
Saat ini, Pak Johannes Rettob merupakan pimpinan di instansi saya bernaung, Dinas Perhubungan,Komunikasi dan Informatika. Eits, bukan berarti karena Beliau pimpinan saya maka otomatis saya kagumi. Saya punya standar tersendiri dalam memasukkan seseorang sebagai tokoh inspiratif pribadi dilihat dari prestasi,dedikasi dan integritasnya. Adapun alasan saya mengagumi Beliau diantaranya:
1.Pemimpin Yang Humble dan Berintegritas
Lalu mengapa saya katakan bahwa Beliau orangnya humble, saya memperhatikannya ketika menjamu tamu di Dinas, siapapun yang mau bertemu entah itu pejabat teras atau masyarakat setempat sekalipun yang kadang berpakaian sederhana dan mengeluhkan hal-hal yang menurut sebagian orang sepele, tapi Pak John tetap menerimanya. Nah, kalau Bu Susi Pudji Astuti sendiri sudah tak diragukan lagi kiprahnya. Tak salah kalau saya mengatakan bahwa kedua sosok diatas memang pemimpin yang humble dan cerdas.
2. Kepala Keluarga Idaman
Pak Johannes Rettob juga menyempatkan waktunya untuk teman-teman di Dishubkominfo untuk konsultasi terkait permasalahannya baik itu menyangkut pekerjaan maupun pribadi. Naluri kebapakannyalah yang membuat orang-orang betah bekerja sama dengannya.
3.Berjiwa Filantropis
Pak John Rettob dan Ibu Suzy seringkali terlibat dalam berbagai kegiatan sosial dan keagamaan. Beberapa bulan lalu, Â Beliau memberikan sumbangan bagi masyarakat di Ipaya. Bahkan beliau langsung menuju ke sana. Aksesibiltas dan jauhnya perjalanan tak menghalangi Beliau untuk melihat senyum bahagia langsung dari masyarakat Ipaya dimana beliau menjadi salah satu donatur dalam pembangunan Gereja katolik Stasi ST Theresia Ipaya