Suatu pengalaman berharga ketika saya mendapat ajakan untuk melihat lokasi pengerukan Sungai/Kali Keakwa, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua. Saya ikut bersama rombongan Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Mimika di antaranya Kepala Dinas Dishubkominfo Mimika (Pak Johannes Rettob), Kepala Seksi Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan (Pak Jefri Pawara), Ibu Vera, Pak Heri, Pak Songle, Pak Jeiner, Ibu Pin, dan sesama rekan honorer, Dina dan Herdy. Selain itu ada pula Bapak Kepala Distrik setempat, perwakilan dari pihak kontraktor dan pihak konsultan ( Kak Edi, Pak Noldi dan Pak Perdi) dan tiga wartawan daerah.
Titik kumpul kami di rumah Pak Rombe yang tak lain adalah pihak kontraktor pelaksana, PT Kurnia Jaya. Pak Kadis sudah lebih dahulu merapat ke Pelabuhan Sumitro, tempat di mana kapal yang akan kami gunakan bersandar.
Sekitar pukul 10, kami sudah tiba di Pelabuhan Sumitro. Tanpa basa-basi, kami langsung menaiki kapal menuju lokasi pengerukan. Saya dan teman-teman lainnya memilih duduk di bagian atas kapal sembari melihat keindahan ciptaan Tuhan. Tak disangka, di atas kapal, saya bertemu dengan teman semasa kecil saya, Sonny yang ternyata bekerja di tempat kontraktor.
Pengerukan Kali Keakwa dilakukan untuk mengefisienkan waktu dan jarak tempuh masyarakat di pesisir pantai dalam menggunakan arus sungai/kali sebagai sarana transportasi. Pengerukan ini merupakan bagian program Dishubkominfo tahun anggaran 2016 yang menelan dana sebesar Rp. 6, 8 Miliar. Lebar sungai yang dikerjakan sekitar 25-30 meter, kedalaman 3 meter dan juga memperpendek jarak sekitar 500 meter.
Selain itu pengerukan ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas perekonomian masyarakat pesisir yang menggantungkan hidup dari mata pencaharian menangkap ikan, mencari kepiting, dan hasil sungai-laut lainnya. Awalnya, jadwal keberangkatan warga dari dan ke wilayah pesisir selalu tidak jelas karena menunggu air pasang sehingga menghambat aktivitas penduduk yang hendak mendistribusikan hasil panennya. Nah dengan adanya pengerukan ini, warga bisa melintas dengan tenang dari kampung-kampung wilayah pesisir ke daerah Timika maupun ke daerah lain di sekitarnya tanpa perlu khawatir lagi kondisi pasang surut airnya.
Adanya pengerukan Kali Keakwa ini membawa banyak dampak positif. Warga tak menggantungkan waktu perjalanannya lagi berdasarkan pasang surut air, tapi bisa berlayar kapanpun mereka mau. Selain itu memperpendek jarak yang pada akhirnya bisa mengefisienkan waktu berlayar, menghemat pengeluaran bahan bakar yang pada akhirnya bisa menekan biaya transportasi warga ke wilayah pesisir.
Mau lihat video perjalanan kami ke Kali Keakwa, bisa dilihat di channel ini
Citizen Reporter oleh
Penulis:
Heriyanto Rantelino, Staf Dinas Perhubungan Kabupaten Mimika, Papua
Facebook: Heriyanto Rantelino
No telepon/Whatsapp : 085242441580
Line : Ryanlino
Instagram: Ryanlino7
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H