Mohon tunggu...
Heriyanto Rantelino
Heriyanto Rantelino Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Pemuda Papua Yang Menikmati Petualangan sebagai ASN Sekretariat Daerah Di Belitung Timur

ASN Belitung Timur, Traveler, Scholarship Hunter. Kontak 0852-4244-1580

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Usut Tuntas Kasus Pembantaian 4 Perantau Toraja di Teluk Bintuni

20 September 2015   11:22 Diperbarui: 25 November 2015   10:41 864
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Alm Ibu Frelly dan kedua anaknya, dok: Rival Pia Kinawa"][/caption]

Publik dikejutkan dengan adanya kasus pembunuhan empat orang perantau Toraja di Kabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat. Korbannya adalah Frelly Dian Sari, seorang ibu hamil yang usia janinnya 4 bulan dan dua anaknya yaitu Cicilia Putri Natalia yang berumur 6 tahun dan Andika yang masih berumur 2 tahun. Frelly ditemukan meninggal dengan kondisi tubuh yang penuh luka dan tusukan dan alat vitalnya  ditemukan ada bekas tusukan benda tajam. Kedua anaknya ditemukan dengan kondisi memprihatinkan pula dimana salah satu anaknya diduga digorok sehingga lehernya nyaris putus.

Kasus pembunuhan ini baru diketahui tanggal 27 Agustus setelah salah seorang anggota keluarganya menengok rumah korban gelap, karena lampu tak menyala dan ternyata penghuninya sudah tak bernyawa. Para korban ditemukan dengan kondisi yang mengenaskan di rumahnya. Ketika terjadi pembunuhan, suami korban, yakni Julius Hermanto sedang berada di tempat tugas di salah satu pulau. Informasi yang saya dapatkan, sang istri adalah perantau Toraja yang berasal dari Dendek Piongan dan suaminya berasal dari Bori. 

[caption caption="Pemakaman 4 Warga Toraja di Teluk Bintuni (dok:Darmawati Patiung)"]

[/caption]

[caption caption="Pemakaman 4 Warga Toraja di Teluk Bintuni (dok:Darmawati Patiung)"]

[/caption]

Kejadian ini mengundang perhatian banyak orang termasuk Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Menteri PPPA) Yohana Susana Yembise, ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) Arist Merdeka Sirait dan Ketua Ikatan Keluarga Besar Toraja Kabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat, Mathius Babba. Ketiga orang ini memberi dukungan penuh agar kasus ini harus ditangani secara serius.

Tak hanya itu, para perantau dari Toraja turun tangan dengan melakukan aksi di beberapa daerah mulai dari Papua, Makassar hingga di Tana Toraja. Mereka mendesak agar pelaku ditindak dengan tegas dan dihukum seberat-beratnya tanpa memandang siapa pelakuknya entah itu dari kalangan militer ataukah warga sipil.

[caption caption="Solidaritas Perantau Toraja Mengusut Kasus Pembunuhan di Teluk Bintuni (dok: Sandy Recalover)"]

[/caption]

[caption caption="Solidaritas Perantau Toraja Mengusut Kasus Pembunuhan di Teluk Bintuni (dok: Sandy Recalover)"]

[/caption]

[caption caption="Aksi Aliansi Mahasiswa Toraja di Makassar Yang Menginginkan Kasus di Teluk Bintuni Segera Diproses (Dok: Demar Allobunga‎)"]

[/caption]

 [caption caption="Aksi Para Perantau Toraja dok: Sandy Recalover"]

[/caption]

Di media sosial pun muncul petisi dari beberapa warga Toraja termasuk petisi dari Pak Dominggus yang menuliskan seperti ini

Salam Sejahtera...
Kepada para Panglima Hukum yang ada di Republik ini khususnya kepada POLDA Papua untuk segera mengusut tuntas kasus pembunuhan sadis yang terjadi di Bintuni Papua. Pembantaian saudara kami dan kedua anaknya sudah di luar batas prikemanusiaan. Siapapun pelakunya harus ditindak sesuai dengan hukum yang berlaku di NKRI. Demo-demo damai yang sementara berlangsung di berbagai daerah di Indonesia oleh masyarakat Toraja adalah wujud dari duka dan rasa ikut berbelah sungkawa serta mendesak pihak penegak hukum bergerak cepat menangani kasus pembunuhan sadis ini. Kami perantau Toraja yang ada di Jepang juga ikut mendesak pihak Kepolisian Republik Indonesia segera menindak lanjuti harapan dari saudara2 kami. Luka mereka adalah duka kami, kematian mereka adalah hari berkabung kami orang Toraja yang ada di Toraja maupun yang ada di perantauan. Mari saudara-saudara kita beri kesempatan kepada pihak Kepolisian mengusut tuntas kasus ini. Kematian saudara kita dan kedua anaknya ini adalah tamparan keras buat hukum yang ada di NKRI , bahwa apakah harus dengan demo besar-besaran baru panglima hukum akan berdiri !!!!!????? Bahwa apakah harus ada korban baru kita menyadari bahwa hukum dan keadilan sudah tidak mempunyai nyali !!!!????.........Salam Sejahtera....Wassalam...Om Swatiastu...

 

Semoga pihak kepolisan segera menuntaskan masalah ini dan dan semoga Alm. Ibu Frelly dan ketiga anaknya mereka mendapat tempat terindah di sisi-Nya.

Video Pemberitaan bisa dilihat di https://www.youtube.com/watch?v=hr3IaQ8-hFg

Bahan Bacaan 

http://www.beritasatu.com/nasional/305799-polisi-diminta-segera-tangkap-pelaku-pembunuh-istri-dan-anak-guru-di-bintuni.html

http://news.liputan6.com/read/2321162/komnas-pa-minta-bareskrim-tuntaskan-kasus-pembunuhan-di-bintuni

 

Penulis:
Alumnus Universitas Hasanuddin asal Tana Toraja, Heriyanto Rantelino
Facebook:   Heriyanto Rantelino
Twitter: @Ryan_Nebula
No HP: 085242441580

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun